Tuntut Wolfgang Pikal Dipecat, Suporter Persebaya Sarankan Pelatih Pengganti

Pendukung Persebaya Surabaya melancarkan tuntutan menyusul kerusuhan usai laga melawan PSS Sleman di Gelora Bung Tomo, Selasa (29/10/2019).

oleh Harley Ikhsan diperbarui 30 Okt 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2019, 14:00 WIB
Bonek Persebaya Surabaya Vs PSS Sleman
Bonek masuk lapangan saat laga Persebaya Surabaya Vs PSS Sleman di Stadion Gelora Bung Tomo, Selasa (29/10/2019). (Bola.com/Aditya Wany)

Liputan6.com, Surabaya - Pendukung Persebaya Surabaya melancarkan tuntutan menyusul kerusuhan usai laga melawan PSS Sleman di Gelora Bung Tomo, Selasa (29/10/2019).

Desakan utama adalah memberhentikan Wolfgang Pikal dari kursi Persebaya. Suporter kecewa karena performa buruk tim sejak kehadirannya di bangku cadangan.

Dalam empat laga, Ruben Sanadi dan kawan-kawan gagal meraih kemenangan. Sedangkan tiga laga terakhir berujung kekalahan. Total Bajul Ijo tidak berdaya dalam enam partai teranyar.

"Pikal harus diganti. Sejak dipegang dia, Persebaya tidak pernah menang," kata Koordinator Tribun Timur Hasan Tiro.

Di laga versus PSS, pendukung Persebaya mulai beraksi dengan menyalakan flare. Selepas partai mereka kemudian kemudian turun ke lapangan dan merusak sejumlah fasilitas dengan membakar papan iklan, lintasan lari, dan gawang.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saran Pengganti

Bhayangkara FC Vs Persebaya Surabaya
Bejo Sugiantoro. (Bola.com/Yoppy Renato)

Menurut Hasan Tiro, aksi ini spontan terjadi karena paceklik kemenangan. Dia berharap manajemen klub mempercayakan tim kepada produk asli Persebaya.

Sosok yang dimaksud adalah 'Bejo' Sugiantoro yang kini menjabat asisten pelatih. Hasan Tiro menyebut Sugiantoro bisa dibantu Pelatih Persebaya U-20 Uston Nawawi.

Terancam Sanksi

Akibat ulah suporter, Persebaya terancam hukuman berat. Mereka bersiap menerima sanksi lebih berat karena sebelumnya sudah beberapa kali diganjar akibat ulah suporter.

"Kami nggak berani berandai-andai. Kami tidak berharap laga usiran. Kami ingin bisa main di GBT, bangkit di sini juga. Tapi, kembali lagi, sanksi kan jadi domainnya PSSI. Kami tunggu saja pekan depan," ungkap media officer Persebaya Nanang Prianto.

 

Untuk mengetahui berita-berita menarik lainnya klik JawaPos.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya