Pintu GBT Terkunci, Menpora Gagal Inspeksi Venue Piala Dunia U-20 2021

GBT merupakan salah satu kandidat venue Piala Dunia U-20 2021 ketika Indonesia menjadi tuan rumah.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 03 Nov 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2019, 21:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali melakukan kunjungan kerja ke Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali gagal menginspeksi Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, karena stadion dalam keadaan terkunci.

Menpora tiba di GBT Minggu (3/11/2019) sekitar pukul 15:00 WIB. Dia ingin mengetahui kesiapan GBT yang dipersiapkan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-20 2021, sekaligus mencoba menyelesaikan masalah yang ada.

Zainudin disambut Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim Soepratomo dan Ketua KONI Jatim Erlangga Satriagung di lobi luar depan stadion. Setelah diinformasikan stadion dalam keadaan terkunci, Menpora mendekati kerumunan wartawan dan melihat lobi dalam stadion dari balik pintu kaca.

Tidak sampai 15 menit, Menpora meninggalkan lokasi untuk selanjutnya menuju lokasi acara sebelumnya.

Zainudin mengaku Kadispora Jatim Soepratomo sudah mencoba menghubungi Kadispora Surabaya Afghani Wardhana untuk membuka stadion. Namun tidak ada respon.

GBT merupakan salah satu dari sembilan stadion yang diajukan PSSI sebagai venue Piala Dunia U-20 2021. FIFA nantinya bakal memilih enam di antaranya sebagai lokasi pertandingan.

Salah satu masalah mendesak di GBT adalah bau karena berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo. "Ya seperti yang kita rasakan, baunya masih sama, bau sampah. Tapi kalau di dalam bau atau tidak saya ndak tahu, karena kita tidak bisa masuk," kata Zainudin.

Zainudin mengatakan, bau tak sedap di GBT mestinya bisa diselesaikan. Apalagi pemerintah Kota Surabaya sudah menyanggupi akan menangani masalah ini.

"Kita tahu komitmen Pemkot Surabaya sangat besar untuk menanggulangi masalah ini. Tapi kalau soal bau ini memang dari dulu, wong saya juga orang sini," kata dia.

Zainudin juga melihat akses jalan menuju GBT harus dibenahi. Mengingat kontingen negara-negara lain akan datang ke stadion. "Kita akan duduk bersama bersama stakeholder, untuk mencari jalan keluar mengenai masalah-masalah apa yang harus diselesaikan untuk bisa memenuhi persyaratan FIFA," ucapnya.

Menpora menaruh harapan besar Surabaya bisa menjadi salah satu venue Piala Dunia U-20 pada 2021. Sebab banyak keuntungan yang akan didapatkan masyarakat sekitar mulai dari ekonomi hingga sisi hiburan.

"Iya masak saya sebagai orang sini (Jatim) ndak berharap, rek. Kita berharap Jatim dan Bali jadi tempat Piala Dunia, tapi juga harus disupport dengan sarana dan prasarana lain," ujar dia.

Pembenahan GBT

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, jelang bidding atau penawaran menjadi salah satu venue piala dunia U-20 pada 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengebut renovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang berada di Kelurahan Benowo, Kecamatan Pakal Surabaya.

Oleh karena itu, pemkot memastikan renovasi GBT bersama lima lapangan penunjang latihan bakal dilakukan secara bertahap. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, ada beberapa renovasi yang dilakukan di stadion GBT agar berstandar internasional.

Mulai dari renovasi kamar mandi, pintu utama, scoring board, paving halaman depan, penambahan daya lampu dari 1.400 lux menjadi 2.400 lux hingga penambahan fasilitas lain seperti Jacuzzi di ruang ganti pemain dan single seat (tempat duduk penonton).

"Jalur masuknya juga sudah kita kasih separator, nanti juga kita tambahi penerangan, selain itu GBT nantinya diberikan tunnel (jalur)," kata Eri, Kamis, 17 Oktober 2019.

Dia menuturkan, tunnel (jalur) menuju lapangan akan dibuat berbeda. Tunnel dari tempat konferensi pers sampai ke lapangan bakal dibuat terpisah. Pihaknya memastikan saat ini masih menata kembali desain layout tersebut. Namun, renovasi GBT yang paling utama adalah pergantian rumput secara total yang bakal dikerjakan pada awal Januari 2020.

"Kalau ini digedoknya APBD (disetujuinya oleh DPRD Surabaya) November, berarti kan sudah lelang di Desember, jadi nanti mulai Januari (2019) seluruh lapangan dari GBT sampai lapangan penunjang itu akan diperbaiki lagi," ujar dia.

Ia mengungkapkan, jenis rumput yang bakal digunakan stadion GBT Surabaya bakal berstandar Internasional. Walaupun sebelumnya sudah ada rumput berstandar Internasional, hanya saja tidak sepenuhnya utuh dan beberapa sudah tambah sulam.

"Jadi ini nanti kita kupas semuanya (rumput), kita ganti dengan rumput sejenis. Pastinya kita akan minta arahan dari teman-teman PSSI juga untuk rumput kualitas terbaik," kata dia.

Fasilitas Lain

Di samping itu, GBT juga bakal dilengkapi dengan CCTV, wifi, hingga pengguat sinyal. Sementara terkait aksebilitas menuju stadion, pihaknya juga sedang mencari jalan alternatif lain.

Sebab, kendaraan besar seperti bus membutuhkan ruas jalan yang lebar. Menurut Eri, ada dua alternatif jalan yang bisa digunakan menuju GBT, yaitu melewati Jalan JLLB (Jalur Lingkar Luar Barat ) dan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Benowo.

"Kalau lewat tol kan tidak bisa, karena terbentur terowongan sebelah Osowilangon. Kita juga meminta surat ke jasa marga untuk exit tol agar bisa langsung ke GBT, pilihan lain lewat akses Pelindo (III), kan ada jalannya itu,” kata Eri.

Selain renovasi stadion utama GBT, pihaknya juga memperbaiki lapangan penunjang untuk tempat latihan. Diantaranya, lapangan Gelora 10 Nopember, Karanggayam, Lakarsantri, Wiyung, dan Sememi. Bahkan, pada 2020, pihaknya juga bakal menambah pohon di sisi Buffer Zone TPA Benowo ke arah Stadion GBT.

"Tahun 2019 itu pengerjaan scoring board, sama perbaikan bagian depan GBT seperti pintu masuk, dan paving. Renovasi Stadion GBT ini diprediksi selesai dalam 10 bulan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya