5 Perang Urat Syaraf Terpanas yang Melibatkan Manajer Liga Inggris

Pep Guardiola membuka perang urat syaraf kepada Jurgen Klopp jelang duel Liga Inggris Manchester City vs Liverpool di Anfield, Minggu (11/10/2019).

oleh Hanif Sri Yulianto diperbarui 06 Nov 2019, 07:15 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2019, 07:15 WIB
Ekspresi Kecewa Jurgen Klopp Usai Liverpool Kalah Atas City
Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp memeluk pelatih Manchester City, Pep Guardiola usai pertandingan lanjutan Liga Inggris di stadion Etihad (3/1). Manchester City berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor tipis 2-1. (AFP Photo/Oli Scarff)

Jakarta - Pep Guardiola membuka perang urat syaraf kepada Jurgen Klopp jelang duel Liga Inggris Manchester City vs Liverpool di Anfield, Minggu (11/10/2019). Guardiola melancarkan psywar dengan mengkritik striker Liverpool, Sadio Mane.

Pertandingan tersebut sangat penting karena kedua klub baru bersaing di papan atas klasemen Liga Inggris. Liverpool memuncaki klasemen, dengan keunggulan enam poin atas Manchester City. Tak heran, atmosfer panas sudah terasa sejak jauh-jauh hari. 

Guardiola menyindir Mane yang menurutnya suka melakukan diving. "Terkadang dia (Mane) sering diving. Terkadang dia punya talenta luar biasa untuk mencetak gol-gol penting di menit akhir," kata Guardiola.

Tak terima dengan ucapan Guardiola, Jurgen Klopp langsung membalas. 

"Saya tidak tahu bagaimana dia (Guardiola) bisa mengetahui insiden apa pun dalam pertandingan kami segera setelah laga selesai," ujar Klopp.

"Sadio bukan tukang diving. Ada situasi pada laga melawan Villa di mana dia berduel fisik dengan lawan dan terjatuh, tapi duel fisik itu jelas," imbuh Klopp. 

Psywar antarpelatih di Liga Inggris seperti Guardiola vs Klopp bukan hal baru. Sebelumnya, pencinta Liga Inggris juga kerap disuguhi dengan perang urat syaraf antarmanajer, yang melibatkan sosok top seperti Sir Alex Ferguson, Arsene Wenger, hingga Jose Mourinho. Berikut ini lima di antaranya, dikutip dari The Sun, Mirror, dan Metro

1. Sir Alex Ferguson Vs Kevin Keegan

Duel Klasik MU Vs Liverpool (2009), Tuan Rumah Terkapar
Manajer legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson. (AFP/Andrew Yates)

Sir Alex Ferguson membuat psywar yang sangat legendaris pada musim 1995-1996. Saat itu, ia berhasil membuat manajer Newcastle United, Kevin Keegan, murka.

Newcastle sedang memimpin klasemen dengan keunggulan 12 poin atas Manchester United. Tak ingin trofi tersebut jatuh ke tangan The Magpies, Fergie membuat psywar dengan mengibaratkan tim Keegan sebagai kuda Devon Loch.

Devon Loch merupakan kuda pacu milik Ratu Elizabeth yang terkenal karena melompat keluar lintasan. Padahal garis finis tinggal 30 meter saja.

Psywar tersebut terbukti ampuh, Manchester United berhasil menyalip poin Newcastle United pada pekan ke 31. Keunggulan itu berhasil mereka jaga hingga pekan terakhir.

2. Arsene Wenger Vs Sir Alex Ferguson

Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger
Sir Alex Ferguson dan Arsene Wenger (Paul Ellis/AFP)

Duel mantan manajer kawakan Premier League ini terjadi setelah Arsene Wenger tiba di tanah Inggris pada 1996. Sir Alex Ferguson langsung membuat psywar dengan Wenger.

Wenger terkenal karena mampu menguasai lima bahasa asing selain Inggris dan Prancis. Fakta itu dijadikan bahan Ferguson untuk menyindir Wenger.

"Mereka mengatakan dia (Wenger) orang cerdas kan? berbicara lima bahasa? Saya kenal seorang anak 15 tahun dari Pantai Gading yang juga bisa lima bahasa asing," kata Ferguson. 

Arsene Wenger pernah melakukan psywar balik kepada Fergusun pada 2002. Saat itu Fergie mengatakan Manchester United adalah tim terbaik di Premier League. Wenger pun membalas. "Semua orang juga berpikir kalau istrinya lah yang paling cantik."

3. Arsene Wenger Vs Jose Mourinho

Arsene Wenger dan Jose Mourinho
Arsene Wenger beradu argumentasi dengan Chelsea di tengah pertandingan Arsenal kontra Chelsea, di Stadion Stamford Bridge, London (5/10/2014). (EPA/Andy Rain)

Jose Mourinho tampil menjadi rival baru Arsene Wenger setelah menukangi Chelsea pada musim 2004-2005. Ia datang dari FC Porto dan menjuluki dirinya The Spesial One.

Psywar terkenal Wenger untuk Mourinho terjadi pada Agustus 2005. Ia merasa risih dengan strategi bertahan manajer berpaspor Portugal yang seperti memarkir bus.

"Saya tahu hanya ada menang dan kalah dalam dunia olahraga, namun ketika ada orang mendorong timnya agar tidak melakukan inisiatif, maka dunia olahraga tengah dalam bahaya," kata Arsene Wenger.

Mourinho juga sempat menjuluki Wenger dengan istilah si tukang mengintip. Peristiwa itu terjadi karena Wenger mengatakan Chelsea terlalu jor-joran dalam membeli pemain di bursa transfer.

4. Jose Mourinho Vs Rafael Benitez

Jose Mourinho - Rafael Benitez
Manajer Chelsea Jose Mourinho (kanan) dan manajer Liverpool Rafael Benitez saat keduanya bertemu pada 2005. (AFP/Odd Andersen)

Perang urat syaraf antara mantan manajer Chelsea dan Liverpool tersebut justru terjadi di semifinal Liga Champions 2005. Hubungan mereka sempat panas setelah Chelsea kalah dari Liverpool lewat gol hantu Luis Garcia pada leg kedua.

Saat itu Mou berkata, "Tim terbaik sudah kalah lewat gol yang dicetak hakim garis."

Benitez langsung membalas psywar Mourinho pada Liga Champions 2007. "Kami berteman baik sampai kami meraih kemenangan, kemudian dia mulai berubah pikiran."

5. Jose Mourinho Vs Pep Guardiola

Manchester United (MU), Jose Mourinho
Jose Mourinho dan Pep Guardiola saat Manchester United (MU) menghadapi Manchester City di Etihad Stadium. (Paul ELLIS / AFP)

Perang urat syaraf antara Pep Guardiola dan Jose Mourinho sudah kerap terjadi ketika keduanya berkiprah di Spanyol. Guardiola membesut Barcelona dan Mourinho menangani Real Madrid. 

Keduanya kembali bertemu saat Guardiola menerima pinangan Manchester City pada 2016. Saat itu Mourinho menjadi arsitek Manchester United. 

Sindiran untuk Mourinho diucapkan Guardiola ketika diperkenalkan ke publik sebagai manajer Manchester City. 

​Dia mengatakan kedatangan suporter sepak bola untuk menonton tim kesayangan mereka beraksi, bukan karena ingin melihat manajer yang bagus.

“Orang tidak datang ke Etihad untuk melihat betapa bagus manajernya. Mereka datang untuk melihat pemain. Kami memiliki Jose, Jurgen Klopp, Antonio Conte, Mauricio Pocchetino, dan Ronald Koeman. Tapi kami berada di sini hanya untuk membantu,” kata Guardiola. 

 

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Hanif Sri Yulianto/Editor: Yus Mei Sawitri, published 5/11/2019)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya