23 Orang Tewas saat Demo, Vidal dan Bravo Tolak Bela Timnas Chile

Demonstrasi besar-besaran terjadi di Chile. 23 orang tewas saat berdemo menentang presiden.

oleh Thomas diperbarui 14 Nov 2019, 10:45 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2019, 10:45 WIB
Ketapel hingga Raket Tenis Jadi Senjata Demonstran di Chile
Demonstran melemparkan batu ke arah polisi anti huru hara selama protes terhadap kebijakan ekonomi pemerintah di Santiago (6/11/2019). Para pemrotes meminta para demonstran untuk memperluas aksi unjuk rasa. (AFP Photo/Martin Bernetti)

Liputan6.com, Santiago- Timnas Chile akhirnya memutuskan memulangkan 20 pemain yang dipanggil untuk mengikuti laga internasional bulan November ini. Para pemain dipulangkan setelah menolak bermain melawan Peru menyusul insiden berdarah di Chile.

Chile dijadwalkan akan beruji coba dengan Bolivia akhir pekan ini di kandang dan kemudian melawan Peru pekan depan. Laga melawan Bolivia sudah lebih dahulu dibatalkan akibat serangkaian demonstrasi di Chile.

Kemudian pertandingan melawan Peru pekan depan juga turut dibatalkan. "Para pemain yang dipanggil untuk membela timnas Chile memutuskan tidak bermain pada laga tandang melawan Peru di Lima 19 November mendatang," demikian pernyataan resmi Timnas Chile seperti dikutip dari Sportsmole.

Keputusan untuk tidak bermain di laga kontra Peru diambil setelah para pemain mengadakan pertemuan pada 13 November 2019 waktu setempat.

Tak dijelaskan secara pasti oleh Federasi Sepak Bola Chile alasan pembatalan laga kontra Peru. Namun gelandang Charles Aranguiz membeberkan bila pertandingan seharusnya tidak dimainkan saat kerusuhan terus terjadi.

 

 

Demo Besar

Chile dilanda demonstrasi besar-besaran dalam tiga pekan terakhir yang menentang Presiden Sebastian Pinera. Ini menjadi demonstrasi anti pemerintah terbesar di Chile sejak 1990.

Setidaknya 23 orang tewas dan 2.000 lainnya luka-luka saat demonstrasi menentang Pinera. Dua bintang Chile, Arturo Vidal dan Claudio Bravo termasuk yang mendukung gerakan demontrasi ini.

Dipulangkan

Ketapel hingga Raket Tenis Jadi Senjata Demonstran di Chile
Seorang demonstran menggunakan ketapel menyerang polisi anti huru hara selama protes terhadap kebijakan ekonomi pemerintah di Santiago (6/11/2019). Presiden Chile mengatakan "tidak menyembunyikan apa-apa" mengenai tuduhan bahwa polisi membunuh, menyiksa warga sipil. (AFP Photo/Martin Bernetti)

Para pemain Chile kini diperbolehkan kembali ke klubnya masing-masing. Chile tidak akan bermain pada laga internasional bulan November.

Tak hanya timnas Chile, liga domestik juga terhenti menyusul demonstrasi besar-besaran. Belum diketahui kapan Liga Chile akan kembali bergulir lagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya