Resmi Tinggalkan MotoGP, Lorenzo: Saya Merasa Bebas

Pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, hanya mampu finis di posisi ke-13 pada seri terakhir MotoGP 2019 yang berlangsung di Ricardo Tormo Circuit, Minggu (17/11/2019).

oleh Marco Tampubolon diperbarui 18 Nov 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2019, 16:00 WIB
Pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo.
Pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, memutuskan pensiun dan menjalani balapan terakhirnya di MotoGP yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu (17/11/2019) malam WIB. (AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU)

Liputan6.com, Valencia - Jorge Lorenzo resmi meninggalkan lintasan MotoGP. Balapan perpisahan berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (17/11/2019). Pada balapan terakhir ini, Lorenzo finis ke-13 atau terpaut 51 detik di belakang sang pemenang, Marc Marquez.

Keputusan Lorenzo pensiun dari arena MotoGP sebenarnya cukup mengejutkan. Sebab sepekan sebelumnya, pembalap asal Spanyol itu masih terlihat antusias menyambut musim 2020 dalam acara perkenalan skuat balap Honda Racing Coorporation (HRC) di Fiera Milano, Milan, Italia. Dalam acara tersebut, Lorenzo menyampaikan ambisinya untuk bangkit. 

Namun Lorenzo berubah pikiran saat seri terakhir MotoGP 2019 berlangsung di Ricardo Tormo, Valencia. Dalam acara jumpa pers sebelum balapan berlangusng, Lorenzo secara mengejutkan menyampaikan keinginannya pensiun dari balap motor paling bergengsi itu. 

Lorenzo tidak bisa menutupi kesedihannya saat menyampaikan keputusan tersebut. Hanya saja, pria berusia 32 tahun tersebut tidak punya pilihan karena cedera yang dialami membuatnya kesulitan untuk terus bersaing dengan pembalap-pembalap MotoGP lain. 

Pada seri perpisahan di Ricardo Tormo, Lorenzo tidak terlalu memaksakan diri. Meski demikian, keceriaan tampak terpancar di wajahnya setelah balapan berakhir. 

"Saya benar-benar senang," kata Lorenzo usai balapan seperti dilansir Crash. 

"Saya senang sekali. Saya merasa bebas. Saat saat melewati garis finis saya merasa bebas sebab saya keluar dari olahraga ini dalam keadaan sehat, masih muda, dan bisa menikmati hidup lebih lama," kata tiga kali juara dunia MotoGP (2010, 2012, dan 2015) tersebut. 

Lorenzo memang berulang kali mengalami kecelakaan tahun ini. Diawali dari seri Qatar, mantan pembalap Ducati dan Yamaha itu kembali cedera punggung pada MotoGP Aseen.

"Hidup hanya sekali. Anda punya kesempatan untuk menikmatinya. Begitu banyak kompromi, kewajiban, seperti saya sekarang. Kita harus mengambil kesempatan dan itu yang ingin saya lakukan sejak siang dan malam ini," beber Lorenzo menambahkan. 

 

 

Kegelisahan Lorenzo

Marc Marquez dan Jorge Lorenzo
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, menilai Jorge Lorenzo tak layak mengeluh terhadap performa motor Honda RC213V. (AFP/Jorge Guerrero)

Meski tidak berambisi menutup seri Valencia dengan kemenangan, Lorenzo tetap tegang di awal lomba. Beban berat tetap menyertai saat sepeda motor sudah berada di starting grid. Namun beban itu lebih kepada menyelesaikan lomba dengan selamat dan tanpa kecelakaan.

"Kemarin saya membayangkan seperti apa perasaan saya di starting grid. Membayangkan kalau saya bakal santai dan tidak banyak beban," kata Lorenzo.

"Tapi saya merasakan sebaliknya. Saya merasakan tekanan sebab saya ingin sekali tidak terlibat masalah saat start, di lap pertama sebab karatker sirkuit saya lihat hari ini sangat licin, sulit, dan berpeluang celaka dan melakukan kesalahan. Saya tidak ingin celaka."

"Ketika melewati lap 3 dan 4 saya mulai tenang. Saya tahu, saya bisa menyelesaikan lomba meski ban depan sudah di ambang batas. Saya tidak boleh kehilangan fokus. Jika saya terlalu melambat maka ban depan bisa dingin dan mudah sekali celaka."

Saksikan juga video menarik di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya