Jorge Lorenzo Buka-bukaan 2 Momen Kelam dalam Kariernya di MotoGP

Jorge Lorenzo mengalami momen buruk saat memperkuat tim Ducati dan Repsol Honda sepanjang karier di MotoGP.

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 12 Feb 2020, 11:20 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2020, 11:20 WIB
Jorge Lorenzo - Valentino Rossi (EPA/Maurizio Brambatti)
Jorge Lorenzo - Valentino Rossi (EPA/Maurizio Brambatti)

Sepang - Jorge Lorenzo buka-bukaan mengenai dua momen kelam dalam kariernya di MotoGP. Pembalap penguji Yamaha itu merasa kariernya terus menukik tajam sejak 2018.

Kali terakhir Jorge Lorenzo merengkuh hasil apik pada 2018. Saat itu, X-Fuera menunjukan kualitasnya dengan berhasil kampiun pada MotoGP Italia di Sirkuit Mugello, Italia.

Lima kali juara dunia itu berhasil mempersembahkan kemenangan pertamanya untuk Ducati. Kemenangan tersebut membuat Lorenzo menjadi sosok yang dipuja. Ia berhasil menjadi pembalap asal Spanyol pertama yang bisa juara bersama Ducati.

Namun, Lorenzo punya musim yang buruk sebelum kemenangan itu. Melansir Speedweek, Selasa (11/2/2020), ia sempat dicemooh karena tak kunjung sukses menaklukkan motor Desmosedici GP. Ia bahkan hampir ditendang Ducati karena performanya tak kunjung sesuai harapan tim

"Sebelum saya berhasil menang di Mugello, saya punya kisah buruk bersama Ducati. Saya tidak pernah memberikan hasil yang diharapkan tim," ujar Lorenzo.

Meski demikian, karier Jorge Lorenzo bersama Ducati tak berlangsung lama. Pada akhir 2018, ia memutuskan bergabung dengan Repsol Honda.

Saksikan video pilihan berikut ini

Momen Kelam Lainnya

Jorge Lorenzo
Jorge Lorenzo. (AFP/Jose Jordan)

Meninggalkan Ducati tampaknya bukan keputusan terbaik yang pernah dibuat Jorge Lorenzo. Ia justru semakin terpuruk kala menjadi tandem Marc Marquez di Repsol Honda pada musim 2019.

Performa Lorenzo terus menurun karena hantaman cedera yang tak kunjung sembuh. Ia frustrasi. Imbasnya, pembalap berusia 32 tahun itu memutuskan pensiun pada 17 November 2019.

Meski demikian, Jorge Lorenzo tak pernah menyesali keputusannya pensiun. Menurut dia, semua keputusan yang telah dibuat tak perlu didramatisasi dan diratapi secara terus-menerus.

"Saya tidak pernah merasa menyesal karena tidak ada gunanya menyesali hal yang tak bisa Anda ubah," ujar Lorenzo.

"Meski demikian, jujur, saat itu adalah momen sulit. Sebab, saya merasa tidak bisa membalas kepercayaan yang telah diberikan Honda," tambahnya.

Disadur dari Bola.com (Penulis Hesti Puji Lestari / Editor Yus Mei Sawitri, Published 12/02/2020)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya