Legenda AC Milan Senang Melihat 'Penderitaan' Juventus

Juventus tidak lagi melenggang mulus dalam menguasai puncak klasemen Serie A.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 17 Feb 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2020, 21:00 WIB
FOTO: Legenda Belanda Ruud Gullit Diincar Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Legenda sepak bola Belanda Ruud Gullit menghadiri konferensi pers di Sports Congress and Exhibition, Aspire Dome, Doha, Qatar, 13 November 2012. Gullit juga merupakan kapten De Oranje ketika memenangi Piala Eropa 1988. (Photo by KARIM JAAFAR/AL-WATAN DOHA/AFP)

Liputan6.com, Turin - Juventus mulai tidak leluasa menguasai puncak klasemen Serie A. Setelah delapan musim berturut-turut hampir tanpa pesaing, kini Si Nyonya Tua mendapat saingan ketat dari Lazio dan Inter Milan. 

Setelah beberapa kali lepas, sang juara bertahan akhirnya kembali lagi ke puncak klasemen Serie A 2019/2020. Pasukan Maurizio Sarri kini bertengger di posisi teratas dengan 57 poin dari 24 laga. 

Meski demikian, Juventus tidak bisa bernapas lega. Sebab Lazio menguntit di posisi kedua dengan selisih satu poin. Sementara Inter Milan yang berada di urutan ketiga juga hanya terpaut 3 poin. 

Situasi ini tentu saja sangat mengganggu Sarri. Bukan tidak mungkin manajamen bakal menggesernya dari posisi manajer bila dianggap tidak mampu mengamankan gelar Scudetto pada musim ini. Maklum, dalam delapan musim terahir, Juventus nyaris tidak menemui kendala berarti dalam meraih gelar itu. 

Saat Sarri pusing tujuh keliling, legenda AC Milan, Ruud Gullit, ternyata sangat menikmati 'penderitaan' Juventus. Sebab menurutnya, kesusahan yang dialami Juventus baik iklim kompetisi sepak bola Italia.  

"Saya pikir bagus kalau Juventus tidak terlalu baik," kata Gullid kepada GazettaTV. 

"Sebab sudah mulai terasa mengganggu setiap tahun. Meskipun demikian, mereka masih menjadi favorit meski mereka memiliki sedikit kesalahan," beber legenda timnas Belanda tersebut. 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga video menarik di bawah ini:


Mulai Mengganggu

Juventus Ditahan Imbang AC Milan di San Siro
Pemain AC Milan Ante Rebic (kiri) mencetak gol ke gawang Juventus pada pertandingan Coppa Italia di Stadion San Siro, Milan, Italia, Kamis (13/2/2020). Pertandingan berakhir 1-1. (AP Photo/Luca Bruno)

Juventus mulai tidak tertandingi sejak merebut gelar juara Serie A pada musim 2011/12 lalu. Saat itu, Si Nyonya Tua masih ditangani oleh Antonio Conte. Bersama Conte, Juventus kembali merebut gelar yang sama dua musim berturut-turut (2012/13 dan 2013/12). Setelah era Conte berakhir, Juventus kembali merebut lima gelar Scudetto bersama pelatih baru, Massimiliano Allegri (2014 hingga 2019).

Namun musim ini, hegemoni Juventus mulai terganggu oleh penampilan Inter Milan dan Lazio. "Inter bagus, Lazio dan Atalanta juga bermain baik. Ini bagus untuk sepak bola Italia, sebab mulai terasa mengganggu kalau tim yang sama selalu menang setiap tahun," beber Ruud Gullit. 

"Karena itu sekarang sangat menarik melihat mereka berempat," katanya. 

 


Klasemen Serie Liga Italia

 

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya