Mathias Boe Gantung Raket, Batal Berlaga di Piala Thomas 2020

Pemain spesialis ganda putra Denmark, Mathias Boe, mengumumkan pensiun dari arena bulutangkis dunia.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 24 Apr 2020, 21:10 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 21:10 WIB
Indonesia Open, Ganda Putra, Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto
Pasangan Denmark, Mathias Boe (kanan) dan Carsten Mogensen, berusaha mengembalikan shuttlecocok. Pasangan Denmark tersebut tampil menekan di gim tiga. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Jakarta- Pemain spesialis ganda putra Denmark, Mathias Boe, memutuskan mundur dari arena bulutangkis dunia. Boe sebenarnya ingin pensiun setelah Piala Thomas 2020, namun akhirnya gantung raket lebih awal.

Mathias Boe menangku pensiun lebih awal dari rencana karena mengalami kelelahan mental. 

"Setelah pada Februari mengumumkan Piala Thomas atau Olimpiade mungkin akan jadi turnamen terakhir, saya berpikir itu akan memberi motivasi kepada saya untuk bermain 100 persen dalam beberapa bulan terakhir. Sayangnya, yang terjadi malah sebaliknya," kata Boe, seperti dilansir BWF, Kamis (23/4/2020). 

"Saya menyadari tak berada di sana seutuhnya, baik saat latihan maupun pertandingan. Pikiran saya tak berada di tempat yang tepat. Secara mental, saya merasa terlalu lelah. Sepanjang karier, saya menuntut diri sendiri untuk melakukan segalanya untuk menjadi pemain bulutangkis yang terbaik. Tapi, saya tak bisa melakukannya belakangan ini. Makanya, ini waktunya berhenti," imbuh dia. 

Boe menegaskan karantina wilayah yang diterapkan Denmark karena pandemi virus corona bukan faktor pemicu keputusannya untuk pensiun. 

"Saya membuat keputusan sebelum All England. Jadi, syukurlah karier saya bukan berakhir karena virus. Saya  lega karena itu akan menjadi cara aneh untuk menyudahi karier," ujar Boe.  

"Saya tak mungkin memulai lagi setelah berbulan-bulan jauh dari tempat latihan. Saya tak lagi partner yang lentur. Dan ketika mencapai usia saya, sesuatu spesial harus dilakukan untuk tetap bertahan. Saya bilang kepada pelatih saya Jakob Hoi dan partner saya Mads Conrad tentang keputusan saya segera setelah All England. Saya rasa mereka sedikit terkejut, tapi juga memahami keputusan saya," kata pemain berusia 39 tahun itu. 

"Rasanya aneh harus berhenti. Saya terkadang memikirkan beberapa momen hebat dan merindukannya. Tapi, saya lega semuanya sudah berakhir," imbuh Mathias Boe

 

Pemain Aktif Tertua

Indonesia Open, Ganda Putra, Li Junhui/Liu Yuchen, Mathias Boe/Carsten Morgensen
Pasangan China, Li Junhui/Liu Yuchen dan pasangan Denmark, Mathias Boe/Carsten Morgensen berada di podium. Kecerdikan dalam mengantisipasi pukulan keras Boe/Morgensen menjadi kunci kemenangan Li Junhui/Liu Yuchen. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Mathias Boe merupakan pemain tertua yang masih aktif di level elite. Dia menjadi bagian tim nasional bulutangkis Denmark selama lebih dari 20 tahun.  

Boe menorehkan debut internasional pada 1998. Setelah berpasangan dengan pemain seperti Michael Jensen, Thomas Hovgaard dan Michael Lamp, Boe akhirnya menorehkan kesuksesan ketika berpartner dengan Carsten Mogensen. Pasangan tersebut dikenal atas kecerdikan dan skill mumpuni, ketimbang permainan bertenaga. 

Boe mencapai final pertama pada 2004 di Amerika Serikat Terbuka. Sejak itu, mereka mencatatkan berbagai torehan bergengsi, termasuk medali perak Olimpiade London 2012 dan medali emas Kejuaraan Dunia 2013. Boe juga berperan vital atas kesuksesan Denmark meraih Piala Thomas 2016. 

Boe/Mogensen juga kerap meraih trofi di kancah Superseries dan mengoleksi dua gelar All England (2011, 2015), dan tiga final World Superseries Finals (2010, 2011, 2012) secara beruntun. Pasangan itu itu berpisah pada Maret 2019, setelah Boe diduetkan dengan Mads-Conrad Petersen. 

Sumber: BWF

 Disadur dari Bola.com (Penulis Yus Mei, Published 24/4/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya