Ricky Fajrin, Bek Serbabisa Kesayangan Mantan Pelatih Timnas Indonesia Luis Milla

Ricky Fajrin dipandang sebagai bek sayap kiri terbaik Indonesia saat ini. Ia pun selalu menjadi pilihan Luis Milla ketika di Timnas Indonesia.

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 01 Mei 2020, 20:45 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2020, 20:45 WIB
Timnas Indonesia - Ricky Fajrin
Timnas Indonesia - Ricky Fajrin (Bola.com/Adreanus Titus)

Jakarta Posisi bek sayap kiri Bali United tidak pernah menjadi milik orang lain, kecuali Ricky Fajrin. Pemain berusia 24 tahun ini telah mengunci posisi tersebut sejak 2017.

Lahir di Semarang, 6 September 1995, Ricky Fajrin bahkan tidak pernah bermain untuk tim kampung halamannya atau di seputaran Jawa Tengah. Klub profesional pertamanya adalah Bali United. Dia bergabung pada 2015.

Pada 2017, Fajrin mendapatkan panggilan ke Timnas Indonesia U-22 untuk SEA Games 2017. Pelatih Luis Milla Aspas saat itu mengubah posisinya sebagai bek tengah untuk menemani Hansamu Yama.

Pelatih asal Spanyol itu diduga ingin memainkan Fajrin dan Rezaldi Hehanussa berbarengan. Karena kedua pemain berposisi sama, maka satu di antaranya harus mengalah.

"Dia bisa bermain di dua posisi dan punya tekel yang sangat bersih," ujar Luis Milla mengungkap alasannya menggeser posisi Fajrin.

Ricky Fajrin hampir selalu diturunkan sebagai starter di SEA Games 2017. Kecuali pada partai terakhir babak penyisihan ketika melawan Vietnam. Selama turnamen itu, dia hanya sekali dimainkan sebagai bek sayap kiri. Itu pun di pertandingan terakhir kejuaraan alias perebutan tempat ketiga kala Timnas Indonesia U-22 menghajar Myanmar 3-1.

Posisi bek tengah pun menjadi permanen milik Ricky Fajrin di Timnas Indonesia kelompok usia, termasuk ketika dipanggil untuk Asian Games 2018 oleh Luis Milla.

Mau ikuti challenge 5 tahun Bola.com dengan hadiah menarik? Klik Tautan ini.

 

Tak Tergantikan

Tira Persikabo vs Bali United
(Bola.com/Yoppy Renato)

Lagi-lagi, peran Ricky Fajrin tidak tergantikan. Di Timnas Indonesia U-23 pada Asian Games 2018, dia selalu bermain. Kali ini, dia tidak dominan diplot sebagai bek tengah.

Dari lima pertandingan hingga babak 16 besar, Fajrin tiga kali dipasang sebagai bek tengah dan dua kali didapuk di posisi aslinya sebagai bek kiri. Pada turnamen itu, dia membuat seibiji gol.

Pada akhir 2018, Fajrin promosi ke Timnas Indonesia. Dia diboyong pelatih Bima Sakti untuk Piala AFF 2018. Bersaing dengan para pemain yang lebih senior, dia mampu mencatatkan sekali penampilan sebagai starter.

Fajrin dikembalikan Bima Sakti ke posisi aslinya sebagai bek sayap kiri. Ia masih menjadi pilihan utama tatkala tongkat kepelatihan Timnas Indonesia beralih ke Simon McMenemy.

Dari lima pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia, dia tiga kali tampil sebagai starter sebagai bek kiri. Terkini, dia dipanggil pelatih Shin Tae-yong yang menggantikan Simon untuk pemusatan latihan pada Februari 2020.

Andalan di Klub

Kesibukan Fajrin bersama Timnas Indonesia membuat catatan penampilannya bersama Bali United tidak terlalu banyak. Pada periode 2017-2019, dia hanya mengemas 63 penampilan. 

Ketika kembali ke Bali United, dia otomatis menjadi pemain utama. Pada musim lalu, Ricky Fajrin ikut membawa tim berjulukan Serdadu Tridatu ini menjuarai Liga 1 2019.

Sebagai bek sayap kiri, Ricky Fajrin merupakan paket komplet. Dia mampu bertahan dan menyerang. Seperti kata Bima Sakti, dia juga pintar dalam melakukan tekel-tekel bersih dibanding harus grasak-grusuk.

Setelah mengantar Bali United menjuarai Liga 1 2019, Fajrin mendapatkan tawaran menggiurkan dari klub Thailand dan Malaysia. Namun, dia menolaknya demi bertahan bersama Serdadu Tridatu.

"Banyak, ada klub dari Thailand dan Malaysia. Tapi lebih banyak dari Malaysia," ucap Ricky Fajrin.

Disadur dari Bola.com (Muhammad Adiyaksa / Wiwig Prayugi)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya