Liga Inggris Akan Dilanjutkan, Seharusnya Pemain Punya Hak Menolak Kembali Bermain

Para pemain menjadi salah satu pihak yang bersuara sumbang atas kemungkinan Liga Inggris musim ini dilanjutkan.

oleh Windi Wicaksono diperbarui 06 Mei 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2020, 09:00 WIB
Gol Lingard Selamatkan MU dari Kekalahan Atas Arsenal
Para pemain jadi pihak paling berisiko jika Liga Inggris dilanjutkan kembali. (AFP Photo/Oli Scarff)

Liputan6.com, London - Pihak Liga Inggris masih mengupayakan untuk bisa melanjutkan kembali kompetisi 2019-2020. Operator dan seluruh perwakilan klub sudah berencana memulai latihan pada Mei 2020.

Namun, tidak semua sependapat dengan rencana Liga Inggris untuk bergulir kembali. Para pemain menjadi pihak yang bersuara sumbang atas kemungkinan Liga Inggris musim ini dilanjutkan.

Liga Inggris harus mempertimbangkan situasi pribadi seluruh pemain dan memahami hak mereka untuk menolak kembali bermain, ketika kompetisi yang dihentikan karena pandemi Covid-19 dilanjutkan kembali.

Mantan penyerang Watford, Marvin Sordell, menilai para pemain menjadi pihak yang paling berisiko dengan kebijakan dilanjutkannya kembali musim ini. Oleh karena itu, penting mendengar suara dari pemain.

"Beberapa orang hidup sendiri dan tidak akan punya tanggung jawab dalam hal itu, atau ketakutan mereka mungkin menularkan virus kepada orang lain jika mereka tertular sendiri," ujar Marvin Sordell kepada Press Association.

Kompetisi Liga Inggris telah ditangguhkan sejak pertengahan Maret lalu karena pandemi Covid-19. Hingga Selasa (5/5/2020), sebanyak 186 ribu lebih orang terinfeksi Covid-19 di Inggris, dan 28 ribu jiwa di antaranya meninggal.

Pekan lalu, 20 klub Liga Premier Inggris melakukan rapat lewat teleconference, di mana mereka setuju dengan rencana berlatih kembali bulan ini, tapi menunggu izin pemerintah untuk keputusan melanjtukan musim ini.

 

Tidak Merasa Khawatir

Barclays Premier League
Trofi Premier League (Ist)

Sordell mengatakan, para pemain harus semangat dan merasa tidak khawatir ketika kembali turun ke lapangan. Klub dan operator kompetisi harus memastikan hal-hal tertentu demi keselamatan pemain dan keluarga mereka.

"Akan ada pemain lain yang tinggal bersama orangtua mereka, atau mereka adalah satu-satunya cara orangtua mereka bisa memperoleh makanan," jelas Sordell.

Kondisi Keluarga

"Pasangan mereka mungkin hamil atau mereka mungkin punya anak kecil, dan beberapa mungkin mempunyai kondisi kesehatan yang mendasarinya. Beberapa pemain sendiri mungkin punya kondisi kesehatan yang mendasarinya," bebernya.

"Saya pikir semua itu perlu dimasukkan, karena Anda tidak membutuhkan situasi di mana Anda memaksa orang untuk kembali atau mereka menolak untuk melakukan sesuatu," kata pria yang sudah pensiun dari lapangan hijau ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya