Jakarta - PSSI mengungkapkan alasan keberadaan wacana penghapusan degradasi pada Shopee Liga 1 2020. Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan menyebut sikap tersebut didasari rasa keadilan dan kemanusiaan.
Otoritas sepak bola tertinggi di Tanah Air itu berencana menggulirkan kembali Liga 1 2020 dan Liga 2 2020 mulai September atau Oktober mendatang. Keputusan itu diambil setelah mempertimbangan berbagai hal meskipun pandemi virus corona masih berlangsung di Indonesia.
Selain rencana tersebut, PSSI juga menggulirkan wacana khusus Liga 1 musim ini tidak ada sistem degradasi. Namun, sistem promosi dari Liga 2 tetap diadakan meskipun khusus tim juara dan peringkat kedua.
Advertisement
Artinya, Liga 1 2021 bakal dihuni 20 tim. Jumlah tersebut berasal dari 18 tim peserta Liga 1 2020 dan dua tim yang berasal dari juara dan peringkat kedua Liga 2 2020.
"Mengapa tidak ada degradasi? Kami kasihan nanti jika ada tim yang berasal dari daerah terdampak covid-19 dan tidak maksimal bermainnya. Nanti, tim tersebut bakal turun kasta," kata Mochamad Iriawan dalam seminar online yang diselenggarakan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI), Kamis (11/6/2020).
Mochamad Iriawan mengaku, rencana penghapusan kompetisi diambil juga berkaca pada langkah yang diambil J-League. Kompetisi teratas Jepang itu juga menghapus sistem degradasi khusus untuk musim ini.
"Keputusan itu juga kami ambil setelah melihat dari kompetisi negara-negara lainnya seperti Jepang dan lainnya," ucap pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.
Namun, sampai saat ini rencana penghapusan sistem degradasi belum benar-benar diputuskan. PSSI masih melakukan kajian terkait hal tersebut dan hal-hal lain untuk menggulirkan kompetisi Liga 1 2020.
Kenaikan Dana Subsidi
Selain menghapuskan sistem degradasi, PSSI juga kabarnya siap menambah dana subsidi buat klub peserta Liga 1 2020 dan Liga 2 2020. Keputusan itu diambil untuk bisa membantu perekonomian klub yang terdampak pandemi virus corona.
PSSI juga mewacanakan menggelar kompetisi secara terpusat yakni di daerah zona hijau dari pandemi virus corona. Hal itu diambil untuk mempermudah koordinasi ketika pertandingan dan juga karena didukung faktor infrastruktur.
PSSI rencananya melakukan sentralisasi kompetisi musim ini di Pulau Jawa. Pemilihan itu dilakukan karena menilai Pulau Jawa lebih siap dari segi infrastruktur utama dan pendukung.
Â
Disadur dari: Bola.com (Penulis: Zulfirdaus Harapan/Editor: Gregah Nurikhsani, published 11/6/2020)
Advertisement