FIGC Tak Bisa Jamin Serie A dari Kemungkinan Disetop Lagi

FIGC mengungkapkan tak bisa beri jaminan Serie A tak disetop lagi di tengah jalan karena pandemi virus corona Covid-19 belum usai.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jun 2020, 17:25 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2020, 17:25 WIB
ilustrasi logo liga italia
ilustrasi logo liga italia (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com,Roma- Liga Italia Serie A 2019-2020 bakal dilanjutkan lagi pada 21 Juni nanti. Meski begitu,presiden FIGC, Gabriele Gravina tak bisa memberi jaminan serie A tak dihentikan lagi atau bahkan dihentikan total seperti Ligue 1 atau eridivisie.

Pada akhir pekan kemarin, kompetisi sepak bola di Italia bergulir kembali sebelum serie A benar-benar digelar. Dua laga leg kedua babak semi-final Coppa Italia yang mempertemukan empat klub raksasa menjadi sajian utamanya.

Rangkaian leg kedua tersebut dibuka oleh pertandingan antara Juventus melawan AC Milan, yang menghasilkan kedudukan imbang 0-0. Sehari setelahnya, Inter Milan berhadapan dengan Napoli dan menghasilkan skor 1-1.

Pada tanggal 18 Juni nanti, laga final yang mempertemukan Juventus dengan Napoli akan digelar di Olimpico Roma. Barulah, beberapa hari setelahnya, laga perdana Serie A di masa pandemi ini digelar.

 

Masih Mungkin Dihentikan

ilustrasi logo Seri A liga italia
ilustrasi logo Seri A liga italia (Liputan6.com/Abdillah)

Kendati dunia sepak bola di Italia sudah dimulai kembali, namun kemungkinan bahwa kompetisi Serie A dihentikan lagi masih terbuka lebar. Seperti yang terjadi pada Ligue 1 bulan lalu.

"Ya, terutama saat Prancis menghentikan semua liganya. Kami terus berhubungan dengan Menteri Spadafora secara konstan dan kolaboratif," tutur Gravina kepada Radio Anch'io Sport.

"Saya harus menunjukkan bahwa kebijaksaan Spadafora memungkinkan kami untuk memulai lagi di waktu yang tepat. Saya harus akui rasa tanggung jawab serta tanda penghargaan ini kepada publik Italia," lanjutnya.

 

 

Penonton Jadi Kepingan Terakhir

 

Gravina juga mengklaim bahwa proses pengembalian kompetisi di Italia belum benar-benar usai. Kehadiran penonton di stadion akan menjadi kepingan terakhir dalam proses tersebut.

"Pengalaman buruk yang kami semua lalui tidak boleh dilupakan: kami membutuhkan itu untuk berbenah sebagai manusia dan bagian dari olahraga," tambahnya.

"Negara ini membangun kembali ruang relasionalnya: potongan terakhirnya masih hilang. Jika kurvanya terus menurun, kehadiran fans di stadion akan menjadi bagian terakhir," pungkasnya.

Sampai tanggal 15 Juni kemarin, Italia hanya mencatatkan 301 kasus harian baru positif virus Corona. Jauh lebih sedikit dari puncaknya yang terjadi pada tanggal 21 Maret kemarin, yakni sebanyak 6.557 kasus baru dalam sehari.

(Football Italia)

Disadur dari Bola.net (Yaumil Azis,published 16/6/2020)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya