Liputan6.com, Jerez- MotoGP bakal menerapkan protokol kesehatan yang ketat saat musim dimulai pada 19 Juli mendatang di sirkuit Jerez, Spanyol. Direktur Medis MotoGP, DR Angel Charte menegaskan pihaknya tak boleh gagal soal ini.
MotoGP bakal dibuka dengan dua balapan beruntun di sirkuit Jerez pada 19 dan 26 Juli mendatang. Tak hanya takut terjangkit, masa depan MotoGP 2020 tergantung dari keberhasilan di seri pembuka ini.
"Saya tak peduli situasi gawat sudah tak berlaku, kita kini hidup di new normal, orang-orang di pantai. Pada balapan pembuka di Jerez pada 19 dan 26 Juli kami bakal ketat," ujarnya seperti dikutip crash.
Advertisement
"Kami akan mengunci diri kami sendiri di gelembung, kami akan mengontrol 1.200 orang di paddock. Kami tak mau kejutan di dua balapan awal ini."
MotoGP 2020 harus menjalani jalan berliku sebelum mendapatkan kepastian digelar pada 19 Juli nanti. Bahkan Dorna sempat membuat MotoGP Esport untuk mengisi kekosongan.
Â
Persiapan
Penyelengara MotoGP bakal mempersiapkan protokol kesehatan sejak jauh hari. Bahkan sebelum kru dan pembalap sampai di sirkuit Jerez.
"Seluruh anggota paddock harus lolos tes virus corona pada 10 Juli nanti. Diam di rumah pekan itu dan berangkat ke Jerez pada Senin. Sejak itu, kami akan kontrol semua," katanya.
"Kami ingin semua disiplin. Kami akan membuat aplikasi dimana pimpinan kru nantinya memasukkan data kesehatan semua anggota dan dipastikan sehat."
Â
Advertisement
Tetap Berlangsung
Â
Kalau ada yang terjangkit virus corona saat atau sebelum lomba, maka yang bersangkutan bakal menjalani karantina dan isolasi. Meski begitu balapan bakal tetap berlangsung.
"Satu hal yang pasti balapan tak akan berhenti, juga ditunda karena ada kasus di paddock," kata Charte.