Liputan6.com, Jakarta - Untuk menangkal minat dari rival, klub-klub sepak bola menggunakan klausul pelepasan dalam kontrak pemain mereka. Ini pada dasarnya sebagai peringatan agar jangan mendekati pemain mereka.
Tapi, tak semua klausul pelepasan itu bisa mencegah pemain tidak pindah ke klub sepak bola lainnya. Kasus Antoine Griezmann, misalnya.
Griezmann pindah ke Barcelona dari Atletico Madrid di musim panas 2019 dengan klausul pelepasan sebesar 120 juta euro atau sekitar Rp 1,8 triliun. Atletico sempat mengklaim Barcelona sudah menjalin kesepakatan dengan Griezmann sejak Maret 2019.
Advertisement
Alhasil, Los Colchoneros meminta sang rival seharusnya menebus klausul Griezmann sebesar 200 juta euro atau Rp 3,1 triliun, kurang 80 juta euro dari harga beli saat ini.
Tapi, kasus ini tak menghentikan beberapa klub Eropa untuk menempatkan klausul pelepasan dengan jumlah besar pada pemain mereka. Terkadang ini berfungsi, seringkali tidak.
Berikut lima klausul pelepasan tidak masuk akal yang ada saat ini di sepak bola seperti dikutip dari Ronaldo.com.
Â
5. Tete (Shakhtar Donetsk) - 150 juta euro
Pemain sayap asal Brasil ini adalah talenta luar biasa. Wajar jika Shakhtar Donetsk mengontraknya pada Februari 2019 dari Gremio dengan harga 15 juta euro.
Raksasa Ukraina kemudian menempatkan klausul pelepasan 150 juta euro atau sekitar Rp 2,45 triliun di kontrak Tete yang berdurasi empat tahun.
Tete sejak itu berada di peringkat 11 dan 7 assist dalam 41 penampilan untuk Shakhtar. Dia juga sudah memenangkan gelar Liga Premier Ukraina dan Piala Ukraina dari musim lalu.
Â
Â
Advertisement
4. Oriol Busquets (Barcelona) – 200 juta euro
Pemain berusia 21 tahun ini adalah produk dari sistem kepemudaan Barcelona yang terkenal. Busquets dipinjamkan ke klub Belanda, FC Twente, musim ini.
Busquest tampil bagus sebagai gelandang bertahan Twente. Dia membuat 21 penampilan untuk membantu Twente menyelesaikan musim ini di atas zona degradasi pada musim pertama mereka di Eredivisie.
Meski peluang Busquets mendapatkan menit bermain di Camp Nou sangat tipis, Barcelona tidak ingin kehilangannya. Hal ini bisa dilihat dari klausul pelepasan Busquest sebesar 200 juta euro atau sekitar Rp 3,26 triliun yang membuatnya tidak akan pergi musim panas ini.
Meski demikian, Busquets tetap ingin berjuang untuk masa depannya Blaugrana.
Â
Â
3. Martin Braithwaite (Barcelona) – 300 juta euro
Menyusul cederanya Luis Suarez dan Ousmane Dembele, Barcelona membuat perjanjian dengan La Liga untuk mengontrak Martin Braithwaite dari Leganes. Ia diboyong ke Camp Nou dengan mahar 18 juta euro pada Februari 2020.
Kontrak berdurasi empat setengah tahun pun ditandatangani dengan klausul rilis 300 juta euro atau sekitar Rp 4,9 triliun sebagai bagian dari perjanjian.
Braithwaite sejak itu membuat tujuh penampilan di semua kompetisi untuk Barcelona. Baru-baru ini, pemain berusia 29 tahun itu mencetak gol pertamanya melawan Mallorca.
Â
Advertisement
2. Vinicius Junior (Real Madrid) – 700 juta euro
Pemain sayap berusia 19 tahun ini adalah salah satu permata Real Madrid dan harapan besar untuk masa depan. Karena itu, raksasa Spanyol tersebut menetapkan klausul rilis 700 juta euro atau sekitar Rp 11,4 triliun setelah mengontrak Vinicius dari Flamengo pada 2018.
Setelah debut yang menjanjikan, Vinicius berjuang agak awal musim ini. Secara perlahan, ia mampu menarik perhatian pelatih Zinedine Zidane untuk memainkan peran kunci dalam upaya klub untuk memenangkan gelar Liga Spanyol.
Â
1. Brahim Diaz (Real Madrid) – 750 juta euro
Ya, Brahim Diaz lebih mahal daripada Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo!
Transfer mengejutkan dilakukan Real Madrid pada Januari 2019 dengan merekrut striker asal Spanyol itu dari Manchester City dengan harga 17 juta euro. Namun, segalanya berjalan menurun dengan cepat, agak mengejutkan.
Pemain berusia 20 tahun ini hanya membuat 19 penampilan untuk Los Blancos, namun hanya bisa pergi dengan klasusul pelepasan 750 juta euro atau sekitar Rp 12,2 triliun. Jika Brahim terus tak mendapatkan peluang, mungkin klub akan meminjamkannya musim depan.
Advertisement