Bisa Jadi Penentu di Misano, Kenali Jenis-Jenis Ban MotoGP

Balapan MotoGP di sirkuit Misano akan kembali berlangsung pada 13 dan 20 September 2020.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 02 Sep 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2020, 19:30 WIB
Infografis Jadwal Sementara MotoGP 2020 banner
Ilustrasi MotoGP 2020 (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta Ban, menjadi komponen penting dalam balapaan MotoGP. Pemilihan jenis ban saat balapan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan rider dalam mengendalikan kuda besi tunggangannya.

Lain sirkuit, lain pula karakter ban yang dibutuhkan. Sebab kondisi aspal hingga suhu sangat bisa ikut mempengaruhi daya cengkram ban dengan aspal. Kejelian tim dan pembalap dalam menentukan jenis ban yang digunakan bisa menjadi pembeda antara pecundang dan pemenang di setiap balapan. 

Sebenarnya ada dua produsen ban yang selama ini dipakai ajang balapan MotoGP, yakni Bridgestone dan Michelin. Namun sejak 2015 lalu, merek terakhir dipercaya sebagai pemasok tunggal. 

Mengutip berbagai sumber, ada dua tipe ban yang umum digunakan pada ajang MotoGP. Pertama adalah slick tyre atau ban kering dan yang kedua dikenal dengan istilah wet tyre atau ban basah.

Selain dua jenis ini, Michelin secara khusus memiliki tipe intermediate. Namun jenis ban ini sudah tidak digunakan lagi sejak 2017 karena tidak terlalu diminati oleh para pembalap MotoGP. 

 

Saksikan juga video menarik di bawah ini

Mengenal Jenis-Jenis Ban MotoGP

Ban Michelin
Pemasok ban MotoGP 2017, Michelin, yakin produknya akan sesuai dengan karakter aspal baru di Sirkuit Sachsenring pada MotoGP Jerman, Minggu (2/7/2017). (gpone.com)

Sesuai namanya, ban kering atau slick tyre diperuntukkan untuk lintasan sirkuit yang kering. Karakteristik ban jenis ini memiliki permukaan yang polos tanpa alur.

Fungsinya agar ban menapak lebih maksimal di aspal sehingga motor mampu meraih kecepatan prima. Ban slick berfungsi maskimal di suhu sekitar 100 derajat Celcius. Nah, ban kering juga masih dibedakan atas tiga bahan, yakni hard (keras), medium (menengah), dan lembut atau soft.

Kebalikan dari ban kering, wet tyre diperuntukkan bagi lintasan yang basah. Biasanya digunakan saat cuaca hujan. Alur yang terdapat pada permukaan ban berfungsi untuk memecah air sehingga ban menapak lebih mantap di lintasan yang basah dan membuat motor tidak mudah tergelincir.

Untuk ban basah, selain berbahan keras dan lembut, juga terdapat bahan intermediate.

Dari karakteristik, ban jenis ini mirip dengan ban kering. Hanya saja, permukaannya tetap menggunakan alur dan biasa digunakan saat lintasan masih basah meski cuaca tidak hujan. 

 

Ban dan Persaingan Pembalap

FOTO: Brad Binder Ukir Sejarah di MotoGP Ceko
Pembalap KTM asal Afrika Selatan Brad Binder (depan) beraksi dalam MotoGP Ceko di Sirkuit Masaryk, Brno, Republik Ceko, Minggu (9/8/2020). Brad Binder berhasil menjadi juara setelah menjadi yang tercepat di balapan yang digelar sebanyak 21 lap. (Joe Klamar/AFP)

Setiap pembalap MotoGP mendapat pasokan ban dengan jenis yang sama. Namun pemahaman tentang karateristik ban menjadi salah satu kunci bagi pembalap untuk mendapatkan top performa di lintasan. 

Bos Michelin Motorsport, Piero Taramasso, belum lama ini juga mengungkap peran ban yang signifikan dalam mempengaruhi persaingan para pembalap. Apalagi, Michelin pada musim ini memproduksi ban baru sehingga para tim mekanik terpaksa harus bekerja seperti pada MotoGP 2016 lalu. 

"Pada 2016, Michelin kembali ke MotoGP, bannya berubah, dan yang terjadi dulu terjadi lagi seperti sekarang," ujar Taramasso seperti dilansir dari Paddock-GP.com. Menurut Taramasso, kehadiran ban baru pada musim 2020 secara tidak langsung ikut mempengaruhi persaingan pada MotoGP 2020. 

"Tahun ini kami memperkenalkan ban baru, yang karakternya tentu berbeda dari sebelumnya. Jadi setiap orang harus bekerja di setiap trek untuk menemukan performa terbaiknya dan siapa yang bisa melakukan itu dialah yang akan menang," katanya.

"Kalau kalian ingat, ada 9 pemenang pada 2016, lalu 5 di 2017, lalu cuma ada 3 di 2018. Semakin berkurang pemenangnya karena bannya sama selama 3,5 tahun. Dan saya tak kaget jika sekarang beberapa pembalap tampak agak kesal," bebernya.

Persaingan MotoGP musim ini memang berlangsung sengit. Tanpa Marc Marquez yang harus menepi karena cedera akibat kecelakaan, podium juara di setiap seri seakan sulit untuk diprediksi.

Dari 5 seri yang sudah berjalan, ada 4 pembalap berbeda dari 3 tim pabrikan berbeda yang memenangkan balapan. Mulai Fabio Quartararo (Yamaha), Brad Binder (KTM), Andrea Dovizioso (Ducati), dan Miguel Oliveira (KTM).

 

 

Ban Khusus Misano

Balapan MotoGP kembali akan berlanjut di Sirkuit Misano, San Marino. 13 dan 20 September mendatang. Tahun lalu, Michelin menyiapkan ban khusus untuk digunakan para pembalap di seri ini. Langkah ini dilakukan mengingat karakteristik sirkuit Misano yang berbeda dari sirkuit lainnya. 

Sirkuit Misano yang memiliki panjang 4,226 kilometer dengan 10 tikungan ke kanan, enam ke kiri serta aspal yang cukup kasar menjadi tantangan tersendiri bagi Michelin. Karena itu, seperti dikutip dari Paddock GP, pabrik ban asal Prancis itu pun menggunakan ban depan dan belakang sama-sama berkompon soft, medium, dan hard. Namun, pada ban belakang medium dan hard akan dirancang asimetris dengan sisi kanan yang lebih keras untuk menyesuaikan jumlah tikungan di Misano.

Sedangkan untuk jenis ban basah, Michelin mempersiapkan kompon soft dan extra soft untuk ban depan (simetris), serta ban belakang soft (asimetris) dan medium. Lalu seperti apa pemilihan ban mempengaruhi performa para pembalap di Misano musim ini? Well menarik, semua akan terjawab saat balapan MotoGP kembali berlangsung di San Marino, 13 September dan 20 September mendatang. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya