Liputan6.com, Jakarta Masih sulit menggambarkan kekuatan Manchester United (MU) musim ini. Tampil mengesankan di ajang Liga Champions dengan mengalahkan Paris Saint Germain (PSG) dan RB Leipzig, Setan Merah malah terseok-seok di ajang Liga Inggris dan terlempar hingga ke urutan 12 klasemen sementara.
Namun yang tak kalah mengganggu tentu saja nasib Paul Pogba. Sempat tampil memukau setelah pulih dari cedera saat kompetisi musim lalu kembali dilanjutkan usai terhenti akibat pandemi Covid-19, sinar mantan pemain Juventus tersebut kembali meredup di awal musim ini.Â
Baca Juga
Secara perlahan, Paul Pogba mulai kehilangan tempat di skuat utama MU. Pelatih Setan Merah, Ole Gunnar Solskjaer lebih sering menempatkannya di bangku cadangan. Bahkan menurut klaim oleh Marca, jam bertanding Pogba di MU saat ini adalah yang terburuk sejak dia berusia 20 tahun. Â
Advertisement
Di ajang Liga Inggris Premier League, Pogba hanya mendapat empat kesempatan bertanding sebagai starter. Sementara tiga pertandingan MU lagi hanya dilewati sebagai pemanas bangku cadangan.Â
Â
Saksikan juga video menarik di bawah ini
Semakin Meredup
Citra Pogba semakin terpuruk manakala dia tampil buruk saat MU kalah 1-6 dari Tottenham Hotspur. Kepercayaan Solskajer semakin tipis saat Pogba kembali dimainkan ketika MU kalah 0-1 dari Arsenal.
Ini merupakan kemunduran dalam karier Pogba. Sebab dalam empat musim sebelumnya, Pogba selalu menjadi langganan starter dan hanya sekali absen karena masalah teknis dalam 7 laga pertama. Â
Pogba tentu tidak menginginkan situasi ini. Namun MU juga tidak kalah gusarnya. Pasalnya, pemain yang direkrut dari Juventus dengan nilai transfer selangit itu tak juga berubah jadi angsa emas di Old Trafford. Sebaliknya, gaji yang tinggi tidak sepadan dengan performa Pogba di atas lapangan.
Solskjaer berusaha mengatasi situasi sulit ini. Mantan striker MUÂ itu mulai mencari formasi alternatif yang dianggap mampu bersaing tanpa kehadiran Pogba. Solskjaer juga lebih memilih mempertahankan McTominay atau Fred di posisi ideal Pogba. Sementara Pogba lebih sering digeser lebih ke kiri.Â
Â
Advertisement
Hirup Udara Segar
Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, menyadari situasi yang dihapapi Pogba bersama MU. Karena itu, Deschamps berusaha  memberi kesempatan kepada Pogba memulihkan kepercayaan dirinya dengan menempati posisi idealnya di tim utama timnas Prancis selama jeda internasional.Â
"Saya tidak pernah menyangka alami periode sesulit ini dalam karier," kata Pogba kepada RLT seperti dilansir dari Marca. "Timnas Prancis seperti menghirup udara segara, grup yang luar biasa, ini ajaib."
Tentu hanya Pogba yang paling memahami penyebab masalah yang menimpanya. Namun tidak bisa dimungkiri, performa pemain berusia 27 tahun itu sempat terganggu oleh kondisi kesehatannya. Seperti diketahui, sebagian besar masa pramusim terpaksa dilewatkan Pogba karena COVID-19.Â
Â
Bangkitkan Spekulasi
Terlepas dari situasi ini, keterpurukan Pogba kembali memunculkan rumor lama, yakni kepindahan dari MU. Rumor ini sebelumnya sangat melekat kepada Pogba hampir di setiap bursa transfer bergulir. Klub semacam Juventus hingga Real Madrid bahkan berulang kali disebut-sebut siap menampung Pogba.Â
Hingga saat ini, kepergian Pogba tidak pernah terwujud. Sejumlah media juga menganggap, nasib yang sama masih akan mengikuti Pogba mengingat kondisi keuangan klub yang terus tergerus akibat pandemi virus COVID-19. MU juga masih berharap mendapat pemasukan dengan kepergian Pogba.
Menurut majalan FourFourTwo, MU bersedia menerima tawaran sedikitnya 60 juta euro untuk sang gelandang, atau jauh di bawah angka 200 juta euro yang dibandrol pada musim panas 2019.
Â
Advertisement