Liputan6.com, Jakarta- Hari Olahraga Nasional atau Haornas dirayakan setiap 9 September. Pada tahun 2021 ini, ada kado istimewa untuk Haornas berupa dua medali emas dari Paralimpiade Tokyo 2020.
Indonesia mendapat dua medali emas di Paralimpiade Tokyo 2020 dari cabor para badminton. Indonesia juara di ganda putri dan ganda campuran.
Kedua medali emas Paralimpiade Tokyo 2020 ini didapat kurang dari seminggu sebelum Haornas 2021. Emas pertama Paralimpiade Tokyo 2020 disumbang ganda putri Leani Rati Oktila/Khalimatus Sadiyah.
Advertisement
Pada laga final yang digelar di Yoyogi National Stadium, Sabtu (4/9/2021), Leani/Khalimatus mengalahkan jagoan China Cheng Hefang/Ma Huihui. Leani/Khalimatus menang dua set langsung 21-1 dan 21-12 dalam waktu 32 menit.
Sehari kemudian Leani kembali mempersembahkan medali emas. Berpasangan dengan Hary Susanto di ganda campuan SL3-SU5, Leani sukses mendapat emas usai mengalahkan ganda campuran Prancis Lucas Mazur/Faustine Noel dengan dua gim, yakni 23-21, 21-17.
Â
Â
Akhiri Puasa
Dua medali emas di Paralimpiade Tokyo 2020 ini terbilang spesial. Sudah 41 tahun, Indonesia puasa medali emas di Paralimpiade. Para badminton sendiri kebetulan baru kali ini diikutsertakan di Paralimpiade.
Di Paralimpiade Tokyo 2020, Indonesia juga mencatatkan prestasi dengan memperoleh medali terbanyak sepanjang berpartisipasi di ajang tersebut, total sembilan medali.
Advertisement
Olimpiade
Beberapa pekan sebelum Paralimpiade, Indonesia juga mampu mempertahankan tradisi emas di Olimpiade Tokyo 2020. Merah-Putih mendapat satu emas lewat bulu tangkis ganda putri.
Greysia Polii/Apriyani Rahayu sukses merebut medali emas ganda putri setelah mengalahkan pasangan China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan di partai final. Baru kali ini ganda putri Indonesia bisa menyabet emas Olimpiade.