Liputan6.com, Jakarta Ratu panah Indonesia yang juga atlet Jawa Timur, Diananda Choirunisa sulit terbendung saat mengikuti final panahan recurve putri PON XX Papua di Lapangan Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (4/10/2021). Dia rebut emas usai kalahkan atlet tuan rumah yang juga rekannya di pelatnas, Rezza Octavia pada final yang berlangsung ketat dengan skor akhir 6-5.
Sementara dalam perebutan medali perunggu panahan PON Papua, Linda Lestari asal Kalimantan Tengah berhasil mengalahkan Titik Kusumawardani asal Yogyakarta dengan kedudukan 6-4.
Baca Juga
Meski sudah bukan levelnya lagi, namun Diananda mengaku tetap senang bisa main di PON Papua. Soalnya, ini menjadi pelepas dahaga di tengah minimnya event panahan baik nasional maupun internasional.
Advertisement
"Yang dirasakan tahun ini karena pandemi juga, jadi kita minim kejuaraan. Ini lumayan jadi pengalaman yang luar biasa bagi saya," kata Diananda seperti dikutip antara.
Dia mengatakan PON Papua cukup menantang baginya. Selain angin yang sulit ditebak, cuaca di Papua juga panas.
Jaga Konsentrasi
Semua atlet harus bisa mengontrol kesabaran dan konsentrasi di tengah waktu yang terbatas. Cuaca panas di Papua disebutnya melebihi Surabaya.
"Terus kalau tantangan sendiri bagi saya ya panasnya itu. Lebih panas dari Surabaya," kata Diananda.
Pada PON XX Papua, Diananda mengincar tiga medali emas dari tiga nomor yang diikutinya untuk membantu Jatim menjadi juara di cabang olahraga panahan.
"Target pribadi saya tiga medali emas," katanya.
Advertisement