Liputan6.com, Jakarta- Eks gelandang Manchester United (MU) Paul Ince memberikan kritik habis-habisan terkait metode kepelatihan Ole Gunnar Solskjaer. Menurut Ince, kurangnya pengalaman sang pelatih terbukti memberi kerugian besar bagi klub.
Setan Merah diketahui telah menelan kekalahan 5–0 dari rival abadinya Liverpool dalam laga yang berlangsung Minggu (24/10/2021) lalu. Hasil ini membuat sang pelatih asal Norwegia hanya diberi kesempatan tiga pertandingan untuk menyelamatkan posisinya.
Melansir Goal.com, Ince nampaknya cukup yakin bahwa Solskjaer tak memiliki kredensial yang cukup untuk melatih Manchester United di Old Trafford. Belum lagi, Solskjaer pernah membuat Cardiff terdegradasi ketika menjadi juru taktik di klub tersebut.
Advertisement
“Anda tak bisa memiliki manajer yang membuat Cardiff terdegradasi, kemudian pergi ke Molde, dan berharap masuk ke klub besar dunia serta menghasilkan skuad yang mampu menyaingi tim-tim terbaik dengan staf yang ia miliki,” ujar Ince kepada The United Stand, dilansir dari Goal.com.
“Ada pelatih U-23 (Kieran McKenna) yang berasal dari akademi. Ia (juga) punya Michael Carrick (yang) tidak punya pengalaman melatih. (Ada pula) Micky Phelan–saya tidak tahu apa yang bisa dilakukannya. Itulah stafnya (Solskjaer),” tutur Ince.
Ragu dan Tak Setuju
Ince nampaknya tak setuju jika Solskjaer menyebut stafnya brilian. Ia juga ragu dengan cara berlatih para penggawa MU. Mantan pemain internasional Inggris ini bahkan bertanya-tanya apakah skuad Solskjaer melakukan latihan defensif yang dibutuhkan.
“Lihatlah stafnya. Ini adalah staf yang disebut Ole ‘sangat bagus, brilian’. Itu omong kosong karena mereka banyak sekali kebobolan gol. Apakah mereka melakukan latihan defensif? Apakah mereka tahu di mana para pemain harus berjaga ketika bola ada di posisi tertentu?” pungkasnya.
“Saya sebenarnya ingin pergi ke Carrington dan menonton selama seminggu hal-hal yang mereka lakukan dalam latihan. Saya benar-benar ingin melihatnya,” tutur Ince seperti dilansir dari Goal.com.
Advertisement
Posisi MU
Dewan klub nampaknya juga telah mengakui bahwa MU kini membutuhkan upaya masif agar bisa membalikkan keadaan di musim 2021-22. Pasalnya, Setan Merah kini hanya bertengger di posisi ketujuh klasemen sementara dalam perburuan gelar juara Liga Premier.
Jika Setan Merah gagal mengoleksi kemenangan meyakinkan, tekanan pada Solskjaer akan makin besar, terutama jelang laga MU melawan klub-klub raksasa lainnya seperti Manchester City dan Chelsea.
Penulis: Melinda Indrasari