Mau Pensiun, Valentino Rossi Beber Penyebab Yamaha Baru Akhiri Paceklik Gelar Juara MotoGP di 2021

Valentino Rossi salahkan perangkat elektronik atau ECU satu merek yang paling menghantam kualitas motor Yamaha M1.

oleh Defri Saefullah diperbarui 30 Okt 2021, 17:00 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2021, 17:00 WIB
Valentino Rossi di MotoGP Emilia Romagna
Lambaian tangan pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, kepada para penggemarnya di akhir balapan MotoGP Emilia Romagna di sirkuit Misano, Minggu (24/10/2021). Musim ini merupakan kiprah terakhir Rossi melaju di lintasan MotoGP setelah bertarung lebih dari 20 tahun. (AP Photo/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Tuvulia- Yamaha berhasil mengakhiri paceklik gelar usai meraih gelar juara MotoGP bersama Fabio Quartararo. Ini menjadi gelar pertama Yamaha sejak 2016 yang selalu didominasi Marc Marc Marquez dengan Repsol Honda.

Menurut Valentino Rossi, motor Yamaha M1 langsung menurun performanya sejak MotoGP menerapkan aturan memakai peranti elektronik atau ECU satu merek. Kontestan MotoGP tak boleh lagi menggunakan ECU pilihan sendiri tapi hanya merek Magneti Marelli.

Meski saat itu terjadi perubahan ban dari Bridgestone ke Michellin, tapi perubahan ECU disebut Rossi paling merusak performa yamaha. ECU satu merek membuat mekanik Yamaha harus menyiapkan strategi khusus di setiap balapan.

"Motor kami fantastis selama menggunakan ECU dari Yamaha," kata Rossi seperti dikutip crash.

Yamaha finis satu dua di MotoGP 2015. Namun setelah itu Yamaha tak pernah juara hingga Fabio Quartararo pecahkan masa paceklik juara MotoGP.

 

Ketinggalan

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo.
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, berhasil meraih podium juara di MotoGP Doha yang berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar, Senin (5/4/2021) dini hari WIB. (AFP/KARIM JAAFAR)

 

Rossi mengatakan, Yamaha ketinggalan dibandingkan Ducati dan Honda dalam adaptasi dengan ECU satu merek. Ducati dan Honda disebutnya langsung merekrut staf dari Magneti Marelli untuk memaksimalkan ECU.

Yamaha memilih untuk memakai teknisi sendiri untuk mengerti ECU Magneti Marelli.

"M1 itu proyek dari Jepang. Seluruh teknisi dari Jepang. Buat saya, kami selalu kesulitan untuk maksimalkan Magneti Marelli. Motor terus menurun sejak kami ganti ECU," ujarnya.

 

Masih Masalah

Fabio Quartararo dan Valentino Rossi
Momen di mana Valentino Rossi memeluk Fabio Quartararo usai balapan MotoGP. (JAVIER SORIANO / AFP)

 

Meski juara, Rossi tetap menilai Yamaha masih punya masalah dengan ECU. Itu bisa terlihat saat balapan di sirkuit kering di Misano.

"Pabrikan lain punya pendekatan berbeda, seperti Formula 1. Mereka terbuka dan boyong teknisi Magneti Marelli dari Italia," ujarnya.

Infografis

Infografis juara MotoGP
Infografis juara MotoGP (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya