Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia Zainudin Amali mengonfirmasi bahwa tim bulu tangkis peraih Piala Thomas 2021 akan menerima bonus dari pemerintah. Bonus ini kabarnya akan langsung diserahkan pada Rabu atau Selasa pekan depan.
“Penyerahannya kami rencanakan (berlangsung) pada Selasa atau Rabu depan. Bersamaan dengan (itu), kami juga akan menyerahkan Satyalancana Olahraga kepada lima orang (atlet atau mantan atlet). Bapak Presiden sudah menyampaikan surat keputusan,” katanya.
Menpora Amali mengaku sempat ingin mengundang Tim Thomas untuk menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara, seperti saat penerimaan atlet Olimpiade dan Paralimpiade. Namun, padatnya jadwal turnamen badminton membuat rencana ini belum kunjung direalisasikan.
Advertisement
“Karena kegiatan series masih dihadapi oleh para atlet dan ofisial, itu (pertemuan di Istana Negara) belum memungkinkan untuk dilakukan. Begitu tiba di Indonesia (usai menang Thomas Cup), mereka harus mengikuti tiga kejuaraan di Bali,” ujarnya dalam jumpa pers virtual pada Sabtu (4/12/2021).
Oleh karena itu, apresiasi bagi Tim Thomas Cup Indonesia baru bisa diserahkan setelah atlet menyelesaikan rangkaian turnamen di Indonesia Badminton Festival. Namun, pihak Menpora masih enggan mengungkapkan besaran bonus yang bakal diterima para atlet.
Rapat Koordinasi
Wacana pemberian bonus kepada Tim Thomas Indonesia memang tengah menjadi pembicaraan hangat di kalangan masyarakat. Pasalnya, aturan yang berlaku menyebut bahwa bonus dari pemerintah hanya diberikan kepada atlet di ajang olahraga multievent.
Meski demikian, hasil rapat koordinasi internal pemerintah memutuskan bahwa Tim Thomas Cup Indonesia akan diganjar apresiasi berupa bonus karena berhasil memulangkan Piala Thomas setelah 19 tahun.
“Setelah saya rapat koordinasi internal, akhirnya kita putuskan untuk memberikan apresiasi (bonus) dari pemerintah,” tuturnya.
Advertisement
Diatur Federasi
Lebih lanjut, Menpora Amali memaparkan bahwa bonus tidak akan diberikan kepada atlet secara perorangan, melainkan federasi badminton dalam negeri. Ia menilai PBSI adalah pihak yang paling tahu kontribusi atlet, sehingga dapat mengatur besaran bonus secara bijak.
“Tentu, kami akan berikan (bonusnya) kepada federasi, karena ini kan (kejuaraan dalam) tim, ya, tidak bisa dikatakan orang per orang. Nanti biar PBSI yang mengatur. Mereka yang tahu tim ini,” ujar Menpora Amali kepada awak media.
Aturan Jelas
Di sisi lain, Menpora Amali tak menampik perlunya aturan jelas untuk mempertegas kategori kejuaraan olahraga yang berhak menerima bonus. Aturan tersebut dinilai mampu mencegah munculnya diskusi berkepanjangan terkait apresiasi pemerintah, seperti yang terjadi saat ini.
“Untuk ke depannya akan kita pertegas, mana kegiatan yang mendapat apresiasi dan bonus dari pemerintah. Kategori-kategorinya akan kita perjelas, kalau multievent pasti (dapat bonus). Kita harus pertegas supaya tidak ada diskusi berkepanjangan.”
Penulis: Melinda Indrasari
Advertisement