Liputan6.com, Jakarta Pierre-Emerick Aubameyang telah menjadi kapten menggantikan Granit Xhaka di Arsenal sejak 2019 , dirinya telah berhasil membantu The Gunners dalam meraih gelar Piala FA dan Community Shield.
Dilansir dari laman resmi Arsenal, pemain berusia 32 tahun itu menganggap dirinya sebagai kapten paling keren di Liga Inggris, mungkin di dunia, ia mengatakan bahwa kesempatan untuk menjadi kapten Meriam London adalah pekerjaan terbaiknya dalam sepakbola.
Advertisement
Baca Juga
"Sejujurnya saya mencoba menjadi contoh, saya pikir itu adalah bagian terpenting dari menjadi kapten dan mencoba menginspirasi para pemain muda di skuad, dan juga pemain yang lebih tua. Saya mencoba memberikan yang terbaik dan memberikan apa pun yang saya bisa untuk klub." Ujarnya dalam laman resmi klub.
"Inilah pekerjaannya, ketika Anda menjadi kapten: Anda harus menerimanya, menerima dan menghadapinya. Ini pekerjaan yang bagus, ini adalah pekerjaan terbaik dalam sepakbola. lanjutnya.
Bergabung sejak Januari 2018, Aubameyang telah mencatatkan 92 gol dalam 159 penampilannya bersama The Gunners.
Â
Tantangan Aubameyang Sebagai Kapten Tim
Aubameyang selalu menjadi seorang yang terlihat memimpin dengan memberi contoh, dengan upayanya membantu meningkatkan level pemain-pemain di sekitarnya.
Itu telah menjadi pendekatannya sejak mengambil ban kapten di London utara, dengan Auba bukan orang yang suka meneriaki rekan satu timnya ketika ingin menginspirasi mereka.
"Saya pikir sangat penting dan saya rasa semua orang mengharapkan saya bisa berkomunikasi dengan banyak orang, tetapi saya pria pendiam, pria yang pemalu, tapi itu tidak apa-apa!" Ungkap penyerang asal Gabon tersebut.
"Saya mencoba untuk meningkatkan itu dan tentu saja saya mencoba untuk berbicara, yang paling penting di ruang ganti, saya rasa itu adalah bagian terbesar bagi saya. Saya berusaha untuk selalu positif dan memberikan dukungan kepada para pemain." tambahnya.
Â
Advertisement
Berusaha Terbuka untuk Seluruh Rekan Setimnya
Ketika ditanya bagaimana dia mencoba mengangkat pemain lain saat berada dalam masalah, eks pemain Borussia Dortmund itu akan selalu terbuka untuk siapa pun rekan setimnya.
"Pintu saya selalu terbuka bagi siapa pun. Ketika kami berjuang, saya hanya ingin mengatakan beberapa kata kepada para pemain dan mencoba memberi mereka hal-hal positif dalam pikiran mereka." Ungkapnya.
"Dalam pikiran saya, bahkan jika itu hanya dua atau tiga kata, ini dapat mengubah sesuatu dan mungkin itu hal yang baik." Pungkas pemain berusia 32 tahun tersebut.
Penulis: Rafi Abdul Rochim
Persaingan Sengit Liga Inggris
Advertisement