Pemerintah Cairkan Bonus Rp10 Miliar untuk Juara Piala Thomas 2020

Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) secara simbolis resmi memberikan bonus total Rp10 miliar kepada Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyusul kesuksesan memenangi Piala Thomas 2020.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 27 Des 2021, 17:32 WIB
Diterbitkan 27 Des 2021, 17:15 WIB
Indonesia Kembali Raih Gelar Juara Thomas Cup
Para pemain Indonesia melakukan selebrasi usai memenangkan final Piala Thomas beregu putra melawan China, di Aarhus, Denmark, Minggu (17/10/2021). Indonesia kembali merebut Piala Thomas setelah terakhir meraihnya pada 2002 lalu. (Claus Fisker/Ritzau Scanpix via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) secara simbolis resmi memberikan bonus total Rp10 miliar kepada Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyusul kesuksesan memenangi Piala Thomas 2020.

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna menerima penghargaan tersebut pada acara Pemberian Penghargaan Kepada Pelaku Olahraga Berprestasi di Wisma Kemenpora, Jakarta, Senin (27/12/2021).

“Penghargaan ini merupakan pelecut, pemicu, baik bagi atlet maupun organisasi cabang olahraga yang melakukan pembinaan,” kata Agung dalam sambutan secara virtual.

“Bagi atlet, penghargaan adalah insentif untuk menstimulasi, memperkuat tekad dan semangat untuk menjaga, membina dan meningkatkan prestasi tersebut,” lanjutnya.

Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Chandra Bhakti mengatakan, pemberian penghargaan ini sedikit terlambat dari jadwal awal karena ada revisi, mengingat bonus untuk Piala Thomas sebelumnya tidak masuk rencana anggaran tahun 2021.

Tak hanya itu, Kemenpora juga menjadi salah satu kementerian atau lembaga yang mengalami beberapa kali refocusing anggaran 2021 akibat pandemi Covid-19.

“Dalam sebuah perencanaan anggaran penghargaan memang kami tidak merencanakan bonus kepada tim Piala Thomas. Jika ditengok rekam jejak selama lebih dari lima tahun Dirjen Anggaran tidak bisa menganggarkan bonus ini karena memang berdasarkan data ternyata tidak ada target ke sana,” ungkap Chandra.

“Dan alhamdulillah pada 2021 akhir Desember ini kami dapat limpahan revisi dan kami segera melakukan revisi ini akhir tahun,” tambah dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Belum Punya Aturan Jelas

Foto: Walaupun Lambang Negara Tak Berkibar, Para Pemain Indonesia dengan Bangga Menunjukkan Merah Putih di Dada Mereka
Sudah menjadi tradisi pada ajang bulutangkis ketika bendera negara pemenang akan dikibarkan bersama lagu kebangsaan pada podium perayaan juara. Namun, Indonesia tak bisa merasakan momen-momen sakral tersebut di Piala Thomas 2020. (Tangkapan layar vidio.com)

Pemberian bonus kejuaraan single event seperti Piala Thomas memang belum diatur jelas dan spesifik dalam undang-undang atau peraturan menteri. Ini berbeda dengan multievent seperti SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade.

Namun, Menpora Zainudin Amali telah berkomunikasi dengan Kementerian Keuangan untuk memberikan bonus sebagai penghargaan kepada skuad Merah Putih yang telah merebut kembali Piala Thomas setelah penantian 19 tahun.

Bonus nantinya diberikan melalui induk organisasi cabang olahraga untuk kemudian disalurkan kepada para atlet.


Bungkam Tiongkok

Anthony Ginting
Selebrasi tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting setelah menang melawan Lu Guang Zu (China) pada laga pertama final Thomas Cup 2021 di Ceres Arena, Minggu (17/10/2021). Anthony harus melakoni rubber game untuk menaklukkan Lu Guang Zu 18-21, 21-14, 21-16 (Claus Fisker/Ritzau Scanpix via AP)

Indonesia memenangi Piala Thomas 2020 yang berlangsung di Denmark, Oktober 2021. Jonatan Christie dan kawan-kawan menaklukkan Tiongkok 3-0 pada final.

Ini adalah gelar ke-14 Indonesia pada ajang beregu putra tersebut, tersukses di antara negara lain. Namun, Tim Merah Putih terakhir mencapainya tahun 2002 sebelum keberhasilan kali ini.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya