Liputan6.com, Jakarta Legenda Manchester United atau MU Gary Neville mengaku sudah mengetahui pemain Setan Merah yang berada di balik kebocoran informasi keburukan tim di ruang ganti klub Liga Inggris itu.
Adanya perbedaan pendapat di antara pelatih dan pemain MU, menyebar melalui skuad Ralf Rangnick di tengah laporan media bahwa para pemain juga telah memberikan julukan mengejek kepada asisten pelatih Chris Armas.
Advertisement
Baca Juga
Rangnick sudah lebih dari dua bulan menjalani masa pekerjaan yang bergejolak sebagai manajer sementara, yang ditandai dengan hasil yang beragam di lapangan dan banyak masalah ruang ganti di luar itu.
Mirror Football melaporkan pada bulan Januari lalu, banyak pemain melihat metode Rangnick sebagai usang dan tidak sesuai dengan tim Liga Premier.
Sementara itu, bocoran lain dari ruang ganti United adalah soal para pemain MU lebih memilih bos Paris Saint-Germain saat ini Mauricio Pochettino sebagai penunjukan permanen di Old Trafford musim panas ini.
Menjijikan
Mantan bek United Neville kini mengecam para pemain dan perwakilan mereka di balik kebocoran tersebut. “Saya pikir itu benar-benar tidak sopan. Saya tidak menganggapnya lucu sama sekali," katanya.
“Bahwa mereka menggambarkan Ralf Rangnick sebagai Ted Lasso sama sekali tidak lucu dan tidak hanya tidak sopan, tetapi saya merasa itu menjijikkan.
Advertisement
Membocorkan Cerita
“Saya pikir jika saya adalah Ralf Rangnick, saya tidak ingin berada di halaman yang sama dengan beberapa pemain yang membocorkan cerita semacam itu.
“Itu tidak pernah terjadi di masa saya, ketika itu kami memiliki tingkat stabilitas terbesar.
Ditinggalkan
“Saya ingat ketika saya bergabung dengan Sky dan kami membahas Liga Champions di tahun-tahun awal, dan saya pergi ke Napoli untuk melakukan pertandingan yang melibatkan Chelsea," ujar Neville.
“Saat itulah Andre Villas-Boas menjadi manajer mereka dan dia meninggalkan Frank Lampard, Michael Essien, Ashley Cole – empat atau lima pemain terkemuka," katanya.
“Itulah yang cenderung dilakukan manajer di hari-hari terakhir mereka di sebuah klub, karena mereka melihatnya sebagai pukulan bebas."
Advertisement
Masalah
Selama ini ketidakharmonisan yang meresap di tubuh MU jelas memiliki masalah yang mengakar dalam skuad bermain mereka.
Klub sudah mencari manajer baru, tetapi tampaknya pembangunan kembali musim panas mereka mungkin perlu lebih besar dari yang dibayangkan sebelumnya.