Liputan6.com, Jakarta Pembalap Mooney VR46 Racing Team, Luca Marini, gagal meraih prestasi terbaik di MotoGP Argentina 2022. Digadang-gadang bakal naik podum, adik dari Valentino Rossi malah terlempar di posisi 11.
Aleix Espargarojustru yang sukses menyabet podium pertama di MotoGP Argentina 2022 di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Senin dini hari WIB (4/4/2022).
Advertisement
Baca Juga
Kemenangan di Argentina mengantarkan Aleix Espargaro ke posisi pertama klasemen sementara MotoGP 2022. Abang dari Pol Espargaro itu mengoleksi 45 poin dari tiga race.
Brad Binder dari tim KTM berada di posisi kedua dengan 38 poin, sementara Enea Bastianini (Gresini Racing) turun ke posisi tiga dengan 36 poin..
Luca Marini dilaporkan mengalami banyak hambatan sebelum bertarung di atas aspal. Konsentrasinya terganggu karena pengiriman logistiknya terlambat.
Kerusakan
Pasalnya pesawat kargo yang mengangkut logistic motor dan peralatan balap milik tim pabrikan dan satelit Ducati mengalami kerusakan.
Situasi dan kondisi menyangkut logistik tim VR46 di Sirkuit Termas de Rio Hondo, merugikan persiapan tim Luca Marini, karena waktu yang sangat terbatas.
Advertisement
Persiapan
Logistik tim VR46 akhinya tiba di sirkuit pada Sabtu, 4 April 2022 pada pukul 04.00 waktu setempat. Itu berarti mereka hanya memiliki waktu 8 jam 30 menit untuk menyiapkan segalanya.
Padahal, bisanya Tim Mooney VR46 punya waktu persiapan sampai 3 hari. Meski demikian, tim Mooney VR46 berhasil membuktikan pada sesi latihan hingga kualifikasi.
Harus Dibuang
Tak hanya keterlambatan logistik, Runner-Up Moto2 2022 itu mengatakan sejumlah perlengkapan balapnya mungkin harus dibuang seperti sejumlah baju balap dan sarung tangan karena berjamur, karena terlalu lama berada dalam peti kargo.
"Itu sangat merugikan kami. Kami tidak punya apa-apa dalam paddock," kata Marini dikutip otorace.id dari Speedweek.
Advertisement
Berjamur
"Ketika saya memikirkan semua bahan kulit yang kami kemas di dalam kotak setelah balapan basah di MotoGP Mandalika Indonesia, itu pasti sudah berjamur sekarang," ujar Luca Marini.
"Baju balap kulit dan sarung tangan mungkin harus dibuang," ujar Luca Marini, pembalap 24 tahun tersebut.
Â