Program Markas Suporter Resmi Diluncurkan, PSSI Beri Apresiasi

Program Markas Suporter resmi meramaikan sepak bola Indonesia. Program ini merupakan inisiasi Kapanlagi Youniverse melalui Bola.com & Bola.net dengan PSSI untuk menjadi wadah sekaligus rumah dari para suporter Tanah Air.

oleh Luthfie Febrianto diperbarui 14 Apr 2022, 19:45 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2022, 16:59 WIB
Markas Suporter
Markas Suporter, Apresiasi Suporter #dukungdarirumah (Bola.com/Adreanus Titus)

Liputan6.com, Jakarta Program Markas Suporter resmi meramaikan sepak bola Indonesia. Program ini merupakan inisiasi Kapanlagi Youniverse melalui Bola.com & Bola.net dengan PSSI untuk menjadi wadah sekaligus rumah dari para suporter Tanah Air.

Nantinya, program ini diharapkan menjadi wadah untuk dapat saling berbagi informasi dan silaturahmi antar suporter baik melalui content digital maupun aktivasi offline.

"Saya terima kasih dan apresiasi di mana PSSI bersama Kapan Lagi Youniverse. Mudah-mudahan ini menjadi awal yang baik dan diharapkan suporter saling membagi informasi," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dalam tayangan Live Streaming Markas Suporter Apresiasi Suporter #Dukungdarirumah yang disiarkan Vidio.

Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menyelenggarakan Liga 1 di tengah pandemi Covid-19 tidak mudah. Pasalnya, harus ada protokol kesehatan yang mesti dipatuhi semua pihak.

Salah satunya adalah soal pertandingan yang tidak boleh dihadiri penonton. Menurut Iwan, hal itu sangat sulit mengingat fanatiknya suporter di Indonesia.

"Kalau suporter memaksakan, tentu pertandingan akan bubar karena tidak taat protokol kesehatan," kata Iwan.

Menurutnya, PSSI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengadakan turnamen pramusim Piala Menpora. Hal itu dilakukan demi menguji keamanan pertandingan di tengah pandemi Covid-19.

"Piala Menpora itu pertaruhan federasi dan Kemenpora apakah kita bisa menggulirkan kompetisi saat Covid-19," kata Iwan.

 

 

 

Penyelenggaraan Sukses

Mochamad Iriawan, Iwan Bule, PSSI, Timnas Indonesia
Sosok yang diisukan bakal maju menjadi ketua umum PSSI, Mochamad Iriawan, hadir langsung menyaksikan Timnas Indonesia melakoni uji coba internasional kontra Vanuatu di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (15/6/2019). (Istimewa)

Lebih lanjut, suksesnya Piala Menpora pun menjadi acuan PSSI untuk menyelenggarakan Liga 1. Kesuksesan itu, kata Iwan, terjadi juga berkat peran suporter.

Menurutnya, suporter sangat patuh untuk tetap mendukung dari rumah tim pujaan mereka. Diakui Iwan, ia sempat sangsi tanda pagar (tagar) dukung dari rumah yang digaungkan mendapat atensi dari suporter.

"Jadi apresiasi saya kepada para suporter betul-betul taat terhadap apa yang disampaikan federasi dan pemerintah," katanya.

"Kita tahu ketiadaan suporter membuat pertandingan terasa hambar. Tapi memang mau tidak mau harus dilakukan karena memang saat kemarin itu salah satu syarat bergulirnya pertandingan, ujar Iwan Bule.

Apresiasi Menpora

Pujian kepada suporter di Indonesia juga datang dari Menpora, Zainudin Amali. Menurut Menpora, kehadiran suporter sangat berdampak kepada para pemain.

"Saya pernah bertemu pemain dan bertanya gimana situasi yang ga ada suporter, mereka langsung menyatakan suporter itu menyemangati kami dan kalau mereka tidak ada berkurang juga semangat kami," kata Menpora.

Menpora menambahkan krusialnya peran suporter bukan hanya terasa di sepak bola. Di acara olahraga lain, Menpora menilai suporter juga sangat penting.

Lebih lanjut, Menpora mengungkapkan pemerintah telah mengatur soal suporter dalam Undang-undang olahraga yang baru.

"Seperti kita tahu di UU 11 tahun 2022 suporter sudah diatur. Secara khusus dia ada di pasal 55 dst. soal apa yang menjadi hak dan kewajiban para suporter," katanya.

Evaluasi BRI Liga 1

Selain Menpora dan Ketum PSSI, hadir pula Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Lukita. Diakuinya, Liga 1 musim lalu masih banyak kekurangan mengingat beberapa laga yang harus ditunda.

Selain itu saat kompetisi berlangsung, PT. LIB juga beberapa kali harus merevisi jadwal karena kasus pandemi Covid-19 yang sempat naik. Namun menurutnya, yang menjadi tantangan serius adalah soal protokol kesehatan.

"Kalau soal pertandingan, tim kita dan klub-klub sudah paham. Tetapi memang soal protokol kesehatan itu yang baru buat kami," katanya.

Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Ayo Jadikan 2022 Tahun Terakhir Indonesia dalam Masa Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya