Insiden Tangan Hantu Si Tonggos: Kriminal Piala Dunia Bernama Luis Suarez

Luis Suarez tak hanya handal di lini depan tapi juga penuh kontroversi dengan ulahnya dengan pemain lawan. Ini juga terjadi di Piala Dunia

oleh Anry Dhanniary diperbarui 06 Sep 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2022, 15:00 WIB
FOTO: Luis Suarez Bawa Uruguay Taklukkan Paraguay di Kualifikasi Piala Dunia 2022
Pemain Uruguay Luis Suarez melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Paraguay pada pertandingan sepak bola kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion General Pablo Rojas, Asuncion, Paraguay, 27 Januari 2022. Uruguay menang 1-0. (AP Photo/Jorge Saenz)

Liputan6.com, Jakarta Piala Dunia 2022 akan dijejali pemain-pemain top kelas dunia untuk membela negara-negaranya mengejar trofi juara Piala Dunia. Termasuk para pemain veteran yang punya sejarah tampil di turnamen bola paling bergengsi tersebut.

Tentu saja salah satunya yaitu Luis Suarez yang merupakan bintang lini depan Timnas Uruguay. Eks bomber Barcelona dan Atletico Madrid ini diprediksi masih mendapat kepercayaan pada Piala Dunia Qatar nanti.

Yang menarik adalah catatan sejarah Suarez saat tampil di Piala Dunia. Tak hanya prestasi, tapi pemain bergigi tonggos ini juga punya sejumlah sejarah kelam yang bikin lawan-lawannya kesal.

Perjalanan Suarez dalam ajang Piala Dunia dimulai pada 2010 di Afrika Selatan. Ia terpilih masuk 23 pemain yang dipanggil Oscar Tabarez dan mendapat kepercayaan sebagai penyerang berduet dengan Diego Forlan.

Setelah bermain imbang 0-0 melawan Prancis, penampilan Suarez langsung moncer dalam dua pertandingan sisa fase grup. Ia menyumbang assist dan memaksa lawan menerima penalti dalam kemenangan 3-0 atas Afrika Selatan.

Pada laga terakhir grup melawan Meksiko, Suarez membuka pundi-pundi golnya menyambut sundulan Edinson Cavani dalam kemenangan 1-0 itu. Suarez pun didapuk menjadi Man of the Match.

Penampilan Suarez kembali bersinar di babak 16 besar melawan Korea Selatan. Pemain berjuluk El Pistolero mencetak dua gol comeback, termasuk tendangan melengkung spektakuler saat laga tersisa 10 menit.

Sekali lagi, Suarez dinyatakan Man of the Match. Kemenangan ini sekaligus membawa Uruguay lolos ke babak perempat-final Piala Dunia untuk pertama kalinya sejak 1970.

Namun, Suarez langsung menjadi musuh besar pada babak perempat-final melawan Ghana.

Insiden

Foto: Tak Sekedar Jadi Tim Penggembira, 6 Negara Afrika Berikut Berhasil Lolos ke Fase Gugur Putaran Final Piala Dunia
Ghana. Termasuk Piala Dunia 2022, Ghana telah lolos sebanyak 4 kali ke putaran final Piala Dunia. Dalam 3 edisi sebelumnya, 2006 hingga 2014 mereka mampu 2 kali lolos dari fase grup, yaitu di Piala Dunia 2006 dan 2010. Pada edisi 2006 Ghana terhenti di babak kedua (16 besar) usai kalah 1-3 dari Brasil. Sementara pada edisi 2010 Ghana hampir lolos ke semifinal usai kalah adu penalti 2-4 dari Uruguay setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal hingga perpanjangan waktu. Sebenarnya laga bisa saja dimenangkan Ghana di waktu normal andai eksekusi penalti Asamoah Gyan di penghujung laga berbuah gol akibat handball tak sportif Luis Suarez. (AFP/Pedro Ugarte)

Dalam laga perempat-final melawan Ghana, skor imbang 1-1 sampai waktu normal usai sehingga pertandingan harus berlanjut ke perpanjangan waktu.

Menjelang 120 menit habis, Ghana melepaskan tendangan bebas ke dalam kotak penalti dan Suarez menahan tendangan Stephen Appiah tepat di depan garis gawang.

Setelahnya, Suarez menghalau sundulan Dominic Adiyiah dengan tangan padahal bola tersebut sudah 99 persen akan menjadi gol. Kartu merah pun diberikan wasit kepadanya. Namun, Uruguay selamat dan memaksa pertandingan masuk adu penalti.

Keberuntungan ternyata ada di tangan Uruguay setelah eksekusi Asamoah Gyan melambung di atas mistar. Suarez yang mengintip dari lorong stadion merayakan kegagalan itu. Uruguay menang 4-2 dan melangkah ke semifinal.

Setelah laga, Suarez mengatakan "Saya membuat penyelamatan terbaik di turnamen ini". Ia menyatakan tak punya pilihan lain dan gerakan itu disebutnya insting. Namun, Suarez pun dicap sebagai pemain curang. Di sisi lain, suporter Uruguay menyebutnya sebagai pahlawan.

Setelah absen dalam semifinal dimana Uruguay kalah dari Belanda, Suarez tampil dalam perebutan tempat ketiga melawan Jerman. Fans selalu mencemoohnya tiap kali pegang bola. Meski begitu, Suarez tetap berhasil menyumbang assist dalam kekalahan 2-3 tersebut.

Pada debutnya di Piala Dunia 2010, Suarez total tampil 543 menit dalam enam penampilan dan mencetak tiga gol.

Gigit Lawan, Hukuman Paling Berat di Piala Dunia

Giorgio Chiellini (kiri) mengklaim bahwa ia digigit oleh Luis Suarez (kanan) dalam pertandingan babak penyisihan antara Italia dan Uruguay Piala Dunia FIFA 2014 grup D di Estadio Arena das Dunas di Natal, Brasil, 24 Juni 2014. EPA / Emilio Lavandeira JR
Giorgio Chiellini (kiri) mengklaim bahwa ia digigit oleh Luis Suarez (kanan) dalam pertandingan babak penyisihan antara Italia dan Uruguay Piala Dunia FIFA 2014 grup D di Estadio Arena das Dunas di Natal, Brasil, 24 Juni 2014. EPA / Emilio Lavandeira JR

Empat tahun berselang, Suarez akhirnya kembali ke panggung Piala Dunia dan kali ini dirinya membawa label juara Copa Amerika yang direbutnya pada 2011.

Selain itu, ia juga merupakan topscorer kualifikasi zona Amerika Selatan dengan 11 gol dalam 14 laga.

Suarez sempat diragukan tampil di Piala Dunia 2014 setelah menjalani operasi di lutut kirinya hanya satu bulan jelang turnamen bergulir. Tapi ia tetap dipanggil.

Absen pada laga pertama lawan Kosta Rika (Uruguay kalah 1-3), Suarez diberi kepercayaan sejak menit pertama melawan Inggris. Bomber lincah itu pun membayarnya dengan dua gol kemenangan (2-1) di Sao Paulo.

Pertandingan terakhir pun tak kalah berat yaitu melawan Italia. Uruguay harus menang kalau mau lolos sementara Italia hanya butuh hasil imbang.

Sekitar menit ke-79 saat skor imbang 0-0, Suarez kembali membuat ulah yang pastinya diingat para pecinta sepakbola. Ia gigit pundak bek Italia, Giorgio Chiellini, saat ingin menyambut umpan silang.

Tayangan ulang memperlihatkan Suarez menabrak Chiellini dan menggigit bahunya. Suarez pura-pura terkapar kesakitan dan Chiellini memperlihatkan bekas gigitannya ke wasit.

Pemain Italia melakukan protes karena wasit asal Meksiko, Marco Antonio Rodriguez, tidak menghukum Suarez tapi malah memberikan sepak pojok.

Parahnya, sepak pojok itu akhirnya berbuah gol untuk Uruguay. Pertandingan berakhir 1-0, Uruguay melaju sementara Italia tersingkir cepat. Insiden kontroversial itu menjadi buah bibir seluruh dunia.

Dua hari kemudian tepatnya 26 Juni, Komite Disiplin FIFA menjatuhkan hukuman pada Suarez yaitu larangan bertanding sebanyak sembilan pertandingan.

Hukuman ini adalah yang terparah dalam sejarah Piala Dunia. Lebih lama dari hukuman delapan pertandingan yang dijatuhkan pada Mauro Tassotti saat mematahkan hidung Luis Enrique pada Piala Dunia 1994.

Hukuman ini sekaligus membuat Suarez tidak bisa meneruskan penampilannya di Piala Dunia 2014, sekaligus Copa America 2015.

Bikin Susah Gabung Barcelona

Foto: Luis Suarez dan Sederet Pemain Barcelona yang Meninggalkan Klub setelah Ribut
Luis Suarez meninggalkan Barcelona pada 2020 saat era Ronald Koeman. Suarez diberi tahu lewat telepon yang berlangsung hanya 40 detik, bahwa dirinya tak lagi memiliki masa depan di Barca. Ia akhirnya memutuskan untuk ke Atletico Madrid dan menjadi top skor Liga Spanyol. (AFP/Lluis Gene)

Kasus gigitan Suarez berujung pada mundurnya beberapa sponsor dan juga cibiran dari banyak pemain-pemain lain terhadap aksi tak terpujinya.

Asosiasi Sepakbola Uruguay (AUF) membela bintangnya tersebut. Presiden Uruguay, Jose Mujica bahkan ikut berkomentar dengan menyebut hukuman tersebut adalah tindakan "fasis" dan menyebut FIFA adalah "sekumpulan bajingan".

Presiden AUF, Wilmar Valdez, kapten Uruguay, Diego Lugano, dan pelatih Uruguay, Oscar Tabarez, memutuskan mundur dari posisi mereka di FIFA usai jatuhnya hukuman tersebut.

Enam hari setelah insiden, Suarez akhirnya meminta maaf pada Chiellini lewat cuitan Twitter dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Chiellini pun membalasnya dengan pernyataan telah melupakan insiden itu dan berharap FIFA bisa mengurangi sanksi hukuman Suarez.

Hukuman ini juga membuat transfer Suarez ke Barcelona menjadi masalah karena ia tidak bisa tampil selama empat bulan lamanya. Setelah proses banding yang rumit, akhirnya Suarez diperbolehkan kembali ke lapangan pada 18 Agustus 2014.

Walaupun terbukti pemain berkarakter "licik" karena catatannya diving, menggigit, menginjak dan provokasi lawan, tak bisa dipungkiri bahwa Suarez adalah salah satu penyerang paling berbahaya yang pernah merumput di lapangan sepakbola.

Masih Tajam Jelang Piala Dunia 2022

Foto: Selain Luis Suarez, 5 Pemain Top Ini Juga Memilih Kembali ke Klub Masa Kecilnya
Luis Suarez akhirnya memilih berlabuh ke klub masa kecilnya, Nacional usai kontraknya di Atletico Madrid tak diperpanjang dan gagal mendapatkan klub peminat di Eropa. Pemain yang dijuluki El Pistolero tersebut tercatat bergabung dengan klub ini sejak masih di tim U-19. Ia kemudian promosi ke tim utama dan akhirnya pindah ke Eropa menuju Groningen, klub Liga Belanda. Setelah satu musim, ia kemudian merapat ke Ajax Amsterdan dan akhirnya menjajal klub-klub top Eropa seperti Liverpool, Barcelona, dan Atletico Madrid. (AFP/Pablo Porciuncula)

Kasus gigitan Suarez berujung pada mundurnya beberapa sponsor dan juga cibiran dari banyak pemain-pemain lain terhadap aksi tak terpujinya.

Asosiasi Sepakbola Uruguay (AUF) membela bintangnya tersebut. Presiden Uruguay, Jose Mujica bahkan ikut berkomentar dengan menyebut hukuman tersebut adalah tindakan "fasis" dan menyebut FIFA adalah "sekumpulan bajingan".

Presiden AUF, Wilmar Valdez, kapten Uruguay, Diego Lugano, dan pelatih Uruguay, Oscar Tabarez, memutuskan mundur dari posisi mereka di FIFA usai jatuhnya hukuman tersebut.

Enam hari setelah insiden, Suarez akhirnya meminta maaf pada Chiellini lewat cuitan Twitter dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.

Chiellini pun membalasnya dengan pernyataan telah melupakan insiden itu dan berharap FIFA bisa mengurangi sanksi hukuman Suarez.

Hukuman ini juga membuat transfer Suarez ke Barcelona menjadi masalah karena ia tidak bisa tampil selama empat bulan lamanya. Setelah proses banding yang rumit, akhirnya Suarez diperbolehkan kembali ke lapangan pada 18 Agustus 2014.

Walaupun terbukti pemain berkarakter "licik" karena catatannya diving, menggigit, menginjak dan provokasi lawan, tak bisa dipungkiri bahwa Suarez adalah salah satu penyerang paling berbahaya yang pernah merumput di lapangan sepakbola.

Infografis Grup H Piala Dunia 2022
Infografis Grup H Piala Dunia 2022. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya