Bukan Ole Gunnar Solskjaer, Brighton Lebih Percaya Pelatih Italia untuk Lanjutkan Tren Positif

Owner Brighton & Hove Albion, Tony Bloom lebih memilih pelatih berkebangsaan Italia dibanding Ole Gunnar Solskjaer untuk meneruskan tren positif tim.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 21 Sep 2022, 11:17 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2022, 11:16 WIB
Ole Gunnar Solskjaer - Manchester United (MU)
Ole Gunnar Solskjaer saat melatih Manajer Manchester United (MU). (Michael Regan/Pool via AP)

Liputan6.com, Jakarta Legenda hidup dan mantan pelatih Manchester United Ole Gunnar Solskjaer sempat dikabarkan akan kembali ke Liga Inggris. Ole dikaitkan dengan Brighton & Hove Albion untuk menjabat posisi pelatih klub yang ditinggalkan oleh Graham Potter yang pindah ke Chelsea.

Dilansir dari Sport Witness, sosok pengganti yang di kejar oleh The Seagulls adalah Ole Gunnar Solskjaer, karena melihat dia berhasil membimbing United finis ketiga pada musim 2019/2020 dan finis kedua di musim 2020/2021. Meski usia melatih MU tak lama, pengalaman Solskjaer saat menukangi MU dan sebagai mantan pemain yang sukses diharapkan berdampak positif bagi Brighton.

Keberadaan pelatih berkualitas sangat penting bagi The Albion's yang sedang onfire saat ini dan melanjutkan tren positif. Seperti diketahui, hingga pekan ke-6 Liga Inggris, Brighton berada di posisi empat klasemen sementara. Pondasi yang dibangun oleh Potter menjadi salah satu kunci performa impresif Brighton.

Kepindahan Potter ke Chelsea

Kepindahan Graham Potter ke Chelsea merupakan salah satu peristiwa yang mengejutkan di musim baru Liga Inggris 2022/2023. Potter sampai meminta maaf kepada para pendukung Brighton & Hove Albion karena harus melatih Chelsea yang telah memutuskan kerja sama dengan Thomas Tuchel.

Dampak dari keputusan Potter, Brighton sempat tidak memiliki pelatih utama sehingga klub menunjuk gelandang mereka Adam Lallana sebagai pelatih interim.

Foto: Daftar 5 Pelatih dengan Nilai Transfer Termahal Sepanjang Sejarah, termasuk Graham Potter yang Baru Direkrut Chelsea
Graham Potter tercatat sebagai pelatih kedua termahal sepanjang sejarah. Mau tahu daftar lengkapnya? Berikut daftar 5 besarnya. (AFP/Paul Ellis)

Di tangan Potter, Brighton berubah menjadi tim yang bermain atraktif, terutama pada musim ini. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Liga Inggris mereka mampu mengawali musim dengan berada di peringkat atas klasemen. 

Ditunjuk menjadi pelatih The Albion’s pada musim 2019-2020, Potter sudah memberikan perbaikan dari musim sebelumnya dengan finis di peringkat 15 dan dengan catatan kemasukan gol yang jauh lebih sedikit. 

Selain itu, dia juga berhasil menjadikan tim The Seagulls mengalahkan klub-klub big six premier league. Arsenal dan Tottenham menjadi yang paling sering mereka kalahkan, yaitu tiga kali. Manchester United dua kali, lalu Manchester City dan Liverpool masing-masing satu kali. Dengan perolehan manis tersebut membuat mereka butuh pelatih anyar yang dapat meneruskan tren positif.

Tunjuk Pelatih Asal Italia

Roberto De Zerbi
Roberto De Zerbi saat menukangi Sassuolo pada Serie A 2020-2021. (AFP/Vincenzo Pinto)

Ole Gunnar Solskjaer memang sedang menganggur sejak dipecat MU pada bulan November 2021 tahun lalu. Dia memilih untuk kembali ke Norwegia dan melatih tim lokal klub putranya bermain sepakbola. Meskipun tak terikat kontrak dengan klub lain, nyatanya Brighton tak menjatuhkan pilihan pada Solskjaer. 

Saat masih melatih Manchester United, Solskjaer dikenal sebagai pelatih yang sering goyah dalam membuat keputusan. Hal itu berbanding terbalik dengan Potter yang memiliki pikiran taktis dan brillian untuk membangun tim menjadi lebih besar. Karena itu ada suara keraguan begitu nama Solskjaer dikaitkan menjadi suksesor Graham Potter.

Brighton pun paham akan hal tersebut, maka dari itu pilihan mereka jatuh ke tangan Roberto De Zerbi. Dia adalah pelatih asal Italia yang sukses mengubah Sassuolo menjadi tim yang disegani di Serie A. Saat melatih Sassuolo pada 2018-2021, Zerbi membawa timnya finis di urutan kedelapan dalam dua musim terakhirnya. 

Dia merupakan pelatih yang visioner dalam mengembangkan para pemain muda. Prestasi Zerbi di Sassuolo membuatnya dilirik oleh Shakhtar Donetsk. Di musim pertama melatih Shakhtar, juru taktik berusia 43 tahun itu membawa skuadnya meraih Piala Super Ukraina. 

Melihat track record tersebut, membuat manajemen Brighton resmi menunjuk Roberto De Zerbi sebagai pelatih utama untuk menggantikan Potter.

Pemilik Brighton Puji Gaya Kepelatihan Zerbi

Pemilik klub Brighton & Hove Albion, Tony Bloom memberikan komentar tentang penunjukan Roberto sebagai kepala pelatih baru karena melihat permainan sepakbola yang dia terapkan menarik dan berani, dan dia yakin akan cocok dengan skuad yang ada. 

“Saya sangat senang Roberto telah setuju untuk menjadi pelatih kepala baru kami. Tim Roberto memainkan merek sepakbola yang menarik dan berani, dan saya yakin gaya dan pendekatan taktisnya akan sangat cocok dengan skuad kami yang ada," kata Tony dikutip dari Sport Witness.

Zerbi sudah menyetujui persyaratan kontrak selama empat musim pada minggu sore (18/9) dan direncanakan akan terbang ke Sussex untuk pertama kalinya pada Jumat malam. Dia juga dijadwalkan akan menyaksikan pertandingan persahabatan Brighton yang digelar tertutup di Amex pada Sabtu sore waktu setempat.

Mengawali kursi pelatih Brighton, Dia akan melakoni laga debut yang berat dengan menghadapi Liverpool setelah jeda internasional pada 1 Oktober mendatang. Menarik untuk melihat kiprah Brighton di tangan pria asal Italia ini.

 

Penulis: Akbar Gilang Muhammad

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya