Liputan6.com, Doha- Bek Timnas Prancis, William Saliba berharap bisa menghindari Brasil di fase selanjutnya Piala Dunia 2022. Prancis menjadi pemimpin di grup D Piala Dunia Qatar.
Dengan demikian, Prancis bakal menghadapi Polandia yang jadi runner up di grup C di 16 besar. Jika terus melaju, Prancis berpotensi paling mungkin jumpa di final Piala Dunia 2022.
Kalau Prancis dan Brasil terus melaju, potensi jumpa di semifinal bisa terjadi. Maka itu, Saliba berharap Brasil bisa tersingkir secepatnya.
Advertisement
Secara khusus, Saliba ingin mengalahkan rekannya di Arsenal, Gabriel Jesus yang main di Brasil. Dia tahu betul kualitas tinggi yang dimiliki rekan-rekannya.
"Dia pemain top dan sudah banyak melakukan hal positif di Arsenal tahun ini," kata Saliba seperti dikutip espn.
"Saya berharap dia tampil bagus di Piala Dunia, tapi kali ini saya berharap mereka tersingkir secepat mungkin," dia menambahkan.
Memori Euro 2020
Prancis akan menghadapi Polandia di 16 besar Piala Dunia 2022. Ini sudah mengakhiri kutukan juara bertahan yang selalu tersingkir di tiga edisi terakhir Piala Dunia.
Meski begitu, Prancis masih punya memori buruk di Euro 2020. Saat itu, mereka tersingkir di 16 besar Euro 2020 dari Swiss.
Antoine Griezmann masih mengenang momen itu. Prancis unggul 3-1 tapi disusul Swiss dengan baik.
"Saya pikir kami terlalu santai saat melawan Swiss. Saat kami unggul 3-1, kami berpikir semua sudah berakhir," ujarnya.
"Di turnamen besar, Anda bakal sadar semua lawan itu sulit. Ini juga bakal berlaku saat melawan Polandia. Tak ada yang bisa digaransi, kami harus fokus dari sejak start sampai finis."
Advertisement
Penalti
Prancis sejauh ini belum mendapatkan penalti di sepanjang Piala Dunia 2022. Kalau didapatkan lawan Polandia, Prancis akan menghadapi kiper Polandia Wojciech Sczesny yang sudah menepis penalti 2 kali di Piala Dunia.
"Kami sudah punya penendang penalti. Tapi saya tak akan beri tahu Sczesny, dia cukup bagus. Jadi biar jadi kejutan," kata Griezmann.
Prancis akan jumpa Inggris atau Senegal kalau berhasil melaju ke perempat final.
Protes Prancis
Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) tak terima saat Kylian Mbappe Cs dipermalukan Tunisia 0-1. Prancis pun mengajukan keluhan kepada FIFA karena mereka mengklaim gol penyama kedudukan lewat Antoine Griezmann 'dianulir secara keliru' oleh VAR karena offside.
Prancis mengajukan keluhan ke FIFA setelah gol menit-menit terakhir Griezmann melawan Tunisia dibatalkan oleh VAR - dengan federasi negara itu bersikeras bahwa itu 'dianulir secara keliru'.
Griezmann melepaskan sepakan voli delapan menit memasuki waktu tambahan, tetapi gol itu dianulir setelah pemain depan yang bermain bersama Atletico Madrid tersebut dinyatakan offside ketika Aurelien Tchouameni mengirim bola ke area penalti.
Bola tampak dibelokkan oleh bek Tunisia ke jalur Griezmann, yang pada saat itu berada dalam posisi onside, tetapi upaya itu dianulir dan Tunisia memenangkan pertandingan 1-0.
“Kami menulis keluhan setelah gol Antoine Griezmann, menurut pendapat kami, (gol itu) dianulir secara keliru. Keluhan ini harus diajukan dalam waktu 24 jam setelah peluit akhir,” sebut pernyataan FFF, dilansir Daily Mail.
FFF tidak merinci apakah keluhan atas gol itu sendiri atau fakta bahwa itu dikesampingkan setelah peluit akhir. Mereka berharap kejadian seperti ini tak akan terulang di laga selanjutnya.
Advertisement
Terguncang
William Saliba mengaku 'terguncang' oleh lawannya, yakni Tunisia, di pertandingan terakhir penyisihan grup. Bek andalan Arsenal itu mengharapkan situasi ini dapat teratasi ketika Prancis menjalani laga selanjutnya.
“Ini jelas bukan pertandingan yang mudah hari ini (kontra Tunisia). Tim diubah, banyak pemain yang belum pernah bermain bersama, jadi agak sulit. Itu sedikit lebih baik di babak kedua di awal, tapi kemudian kami kebobolan gol itu. Kami menekan pada akhirnya untuk mencoba dan mencetak gol, tapi sayangnya itu tidak cukup,” cetus Saliba.
“Saya tidak akan mengatakan ada rasa takut, tapi kami sedikit terguncang di awal pertandingan. Tapi, ada pemain yang tidak dalam posisi biasanya, jadi mereka tidak terbiasa,” lanjutnya.