Liputan6.com, Jakarta - Komite Pemilihan PSSI telah menetapkan lima calon ketua umum PSSI 2023-2027. Kelima calon ini diminta untuk melakukan debat publik secara terbuka.
"Kelima kandidat ketua umum yang telah ditetapkan oleh Komite Pemilihan PSSI baiknya melakukan debat publik agar semua stake holder sepak bola di Tanah Air mengerti visi, misi, dan program kerja jika mereka terpilih menakhodai PSSI 2023-2027 mendatang," kata Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda di Jakarta, Senin (6/2/2023).
Baca Juga
Timnas Indonesia yang Gagal di Piala AFF 2024 Awalnya Direncanakan untuk Pertahankan Medali Emas di SEA Games
Tersingkir dari Piala AFF 2024, Cristian Gonzales Tawarkan Diri ke Erick Thohir untuk Latih Striker Timnas Indonesia
Erick Thohir Menilai Timnas Indonesia Punya Kualitas yang Cukup untuk Tembus Semifinal Piala AFF 2024
Sekadar informasi, Komite Pemilihan PSSI telah menetapkan lima calon yang lolos seleksi administrasi sebagai Ketua Umum PSSI 2023-2027, 31 Januari lalu. Mereka adalah La Nyalla Mahmud Mattalitti, Erick Thohir, Doni Setiabudi, Arif Putra Wicaksono, dan Fary Djemy Francis.
Advertisement
Selain itu, Komite Pemilihan juga telah menetapkan kandidat wakil ketua umum dan calon anggota komite eksekutif PSSI.
Huda mengatakan sepak bola merupakan cabang olahraga favorit di Indonesia. Penyelenggaraan olahraga ini selalu melibatkan antusiasme publik yang luar biasa.
Selain itu, sepak bola juga memberikan dampak besar di kehidupan publik baik dalam konteks positif maupun negatif. "Maka sudah sewajarnya jika para kandidat ketua umum federasi harus menyampaikan ide gagasan hingga apa yang akan dikerjakan jika terpilih," ucap politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu.
Â
Mengukur visi, misi, dan program kerja
Syaiful Huda mengatakan debat publik kandidat ketua umum PSSI 2023-2027 bisa dilakukan dalam forum-forum terbuka yang digelar oleh komunitas supporter, jurnalis olahraga, hingga kalangan perguruan tinggi. Dengan begitu, debat publik benar-benar bisa digunakan untuk mengukur visi, misi, hingga program kerja kandidat secara objektif.
"Kalau nanti digelar di forum kongres atau di depan votters bisa jadi sekadar seremonial saja, karena sudah pasti votters telah mendukung kandidat tertentu," ucapnya.
Huda menegaskan jika saat ini masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh federasi agar sepak bola Indonesia bisa mengukir prestasi. Baik dalam konteks prestasi maupun industri.
"Maka dibutuhkan figure ketua umum PSSI yang benar-benar mempunyai cetak biru pengembangan sepak bola Indonesia yang tidak hanya bisa mengukir prestasi tapi juga mampu mengelola potensi sepaka bola Indonesia yang begitu besar menjadi industry olah raga terkemuka," kata Huda.
Â
Advertisement
Tidak sekadar ganti orang
Syaiful Huda benar-benar berharap agar pergantian ketua umum PSSI tidak hanya sekadar ganti orang. Tetapi, juga dibarengi dengan perubahan manajemen pengelolaan sepak bola di Tanah Air.
Dengan demikian, cerita kelam seperti Tragedi Kanjuruhan, adanya sepak bola gajah, mafia wasit, hingga konflik kepentingan karena penggurus PSSI juga pemilik klub sepak bola, tidak lagi terjadi di masa depan.
"Kami sangat berharap agar pergantian figur ketua umum PSSI kali ini mampu membawa perbaikan pengelolaan sepak bola di Tanah Air. Tak sekadar ganti orang tetapi ganti sistem pengelolaan sehingga mimpi sepak bola Indonesia berprestasi baik dari sisi olah raga maupun industry bisa terwujud," pungkasnya.