Liputan6.com, Jakarta Manchester United mencatatkan sejarah kelam pada 5 Maret 2023. Secara memalukan MU kalah 0-7 dari rival abadinya Liverpool pada laga lanjutan Liga Inggris yang berlangsung di Stadion Anfield.
Padahal, MU melakukan perjalanan ke Anfield dengan 11 pertandingan beruntun tak terkalahkan.
Baca Juga
Namun, secara mengejutkan pasukan Erik Ten Hag menderita kekalahan terburuk dalam sejarah sejak kalah 0-7 dari Wolverhampton Wanderers pada tahun 1931.
Advertisement
Tak ada yang menduga MU bisa hancur lebur seperti ini. Pasalnya, mereka tampil baik di awal laga dan tidak ada tanda-tanda akan terbantai.
Pembantaian baru terjadi di babak kedua. Setelah jeda, The Reds menggelontorkan enam gol ke gawang David De Gea.
Menariknya, kekalahan itu terjadi sepekan setelah United merebut trofi pertama mereka sejak 2017 dengan menjuarai Piala Liga. Di final, MU mengalahkan Newcastle dengan skor 2-0.
Usai pertandingan, bek MU Luke Shaw mengakui timnya mengalami penurunan level sejak menjadi juara. Sepertinya, para pemain MU masih bereuforia merayakan keberhasilan tersebut.
"Itu benar-benar tidak dapat diterima," kata Shaw kepada MUTV. "Standar kami jelas menurun sejak kami memenangkan trofi itu, dan dalam beberapa pertandingan terakhir kami belum menjadi diri kami yang normal."
United kebobolan enam dari tujuh gol di babak kedua saat Cody Gakpo, Darwin Nunez dan Mohamed Salah semuanya mencetak dua gol untuk Liverpool.
"Kami perlu menemukan hal-hal baik yang kami lakukan sebelumnya dan membawa mereka kembali karena ini sangat menyakitkan, dan apa yang kami lakukan di babak kedua benar-benar tidak dapat diterima," tambah Shaw. "Kami tidak menunjukkan kepribadian dan mentalitas."
Dengan hasil ini Liverpool kini naik ke peringkat lima klasemen sementara Premier League 2022/2023 dengan raihan 42 angka dari 25 laga. Sementara Man United tetap di peringkat tiga dengan raihan 49 angka.
Pemain MU Tidak Disiplin
Sementara itu, pelatih MU Erik ten Hag marah bukan main dengan anak asuhnya usai kekalahan memalukan ini.
Ten Hag menilai anak asuhnya benar-benar tidak disiplin dan tak bersatu sehingga harus kemasukkan tujuh gol tanpa mampu membalas sama sekali.
"Saya tidak punya penjelasan. Saya harus mencari tahu, itu hanya terjadi pada apa yang saya lihat. Babak pertama cukup terkendali. Mungkin kami memiliki peluang yang lebih baik, kami membuat satu kesalahan," ucap Ten Hag, dilansir Sky Sports.
"Dalam transisi pertahanan, tidak bermain sebagai tim, kami tidak mengikuti rencana, ada 11 orang. Saya tidak tahu, itu sangat buruk," sambungnya.
Advertisement
Kemunduran
“Saya telah memberikan pendapat saya [kepada para pemain]. Itu tidak profesional, Anda harus tetap bersatu sebagai tim, bertarung satu sama lain, dan kami tidak melakukan itu. Kami benar-benar tidak disiplin dalam pekerjaan kami."
Kekalahan memalukan ini menjadi kemunduran hebat bagi MU. Mereka baru saja meraih trofi pertama setelah menjuarai Carabao Cup atau Piala Liga Inggris. MU mengakhiri puasa gelar selama hampir enam tahun.
"Anda dapat mengalami kemunduran, tetapi yang tidak dapat terjadi adalah Anda tidak bersatu. Anda harus melakukan pekerjaan Anda. Tidak mungkin kami membuat keputusan yang salah dalam transisi dan kemudian kami tidak berlari dan tidak mengejar kembali. Bagi saya, itu tidak profesional."
"Saya benar-benar kecewa dan marah, terutama untuk para penggemar kami. Kami mengecewakan mereka, tetapi juga sebagai skuad, sebagai tim, Anda tidak bisa membiarkan ini. Anda harus tetap bersatu, Anda harus berjuang satu sama lain dan saling mendukung, dan Anda harus membela. Itu yang tidak kami lakukan," lanjut Ten Hag.
Janji Bangkit
Ten Hag juga meminta maaf kepada fans MU atas kekalahan memalukan ini. Pria Belanda itu berjanji akan membawa Setan Merah bangkit di laga selanjutnya.
"Ini satu pertandingan, tapi kekalahan besar, tidak bisa diterima, terutama untuk fans kami, terutama melawan Liverpool, tapi kami akan bangkit kembali. Tim ini cukup kuat, kami akan mengatur ulang diri kami sendiri, dan kami akan bangkit kembali," imbuh Ten Hag.
Â
Â
Advertisement