PSSI Ubah Aturan Liga 1 2023/2024: Poin Terbanyak Belum Menjamin Gelar Juara

PSSI dan PT LIB mengubah format kompetisi Liga 1 2023/2024 menjadi dua series, yakni reguler dan championship. Empat tim teratas di series reguler akan lolos ke championship untuk memperebutkan gelar juara.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 01 Jul 2023, 16:37 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2023, 16:37 WIB
Liga 1 2023/2024
Direktur Programming SCM Harsiwi Achmad (kiri), Ketua Umum PSSI Erick Thohir (tengah), dan Direktur Utama LIB Ferry Paulus (kanan) saat press conference Liga 1 2023/2024 di Jakarta, Kamis (15/6/2023). Dalam keterangan tersebut menyebutkan Liga 1 2023/2024 dijadwalkan kick-off pada 1 Juli 2023. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru atau LIB mengubah format kompetisi Liga 1 2023/2024. Sebelumnya, juara ditentukan lewat kompetisi full dan yang memiliki poin terbanyak menjadi kampiun.

Untuk Liga 1 2023/2024, PSSI dan PT LIB membagi kompetisi dalam dua series, yakni reguler dan championship. Empat tim teratas di series reguler akan lolos ke championship untuk memperebutkan gelar juara.

Dengan format ini, kompetisi akan menjadi lebih sengit. karena, klub juaranya baru akan diketahui di akhir musim. PSSI pun tak main-main untuk menerapkan format baru tersebut.

"Salah satu unsur penting tentang kompetisi itu kita harus atur dengan sebaik-baiknya. Mungkin saja belum memuaskan semua pihak. Tetapi, paling tidak tahap demi tahap kita sudah mulai tata ini," kata Waketum PSSI Zainudin Amali.

Mantan COO PT LIB Tigor Shalomboboy menilai format baru bisa membantu klub-klub di Liga 2 untuk mempersiapkan diri lebih baik sebelum mendapatkan kesempatan promosi ke Liga 1.

Deputi CEO PT Persib Bandung Bermartabat Teddy Tjahjono meyakini format baru ini bakal membuat kompetisi Liga 1 akan semakin menarik. "Kami sih dari mayoritas 18 melihat ini suatu terobosan yang menarik yang bisa membuat sepak bola sebagai industri, tapi akan mempunyai nilai-nilai yang tinggi," ujar Teddy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perubahan di Liga 1 2023/2024

Foto: Striker Asing yang Melempem di BRI Liga 1 2022/2023
Pemain Persija Jakarta, Michael Krmencik, saat melawan Arema FC pada laga BRI Liga 1 di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Minggu (12/2/2023). Namun, kenyataannya bomber Macan Kemayoran itu kesulitan mengembangkan permainan dan baru mencetak enam gol dari 19 pertandingan pada BRI Liga 1 2022/2023. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Perubahan juga menyentuh komposisi pemain asing. Dari sebelumnya empat, sekarang menjadi enam pemain. Bahkan, ada slot khusus untuk pemain dari Asia Tenggara.

Kebijakan ini dilakukan untuk memberi kesempatan para wakil Indonesia di kompetisi Asia agar dapat lebih berprestasi. Di musim ini, setiap klub yang bermain di Liga Champions Asia atau Piala AFC dapat memainkan lima pemain asing.

Perubahan lainnya tentang aturan buat pemain U-23. Setiap klub diwajibkan memainkan satu pemain U-23 selama 45 menit. Aturan ini pernah diterapkan pada Liga 1 2017 dan ketika itu setiap klub wajib memainkan minimal tiga pemain U-23.

 


Jumlah Penonton dan Penggunaan VAR di Liga 1

Kunjungan Erick Thohir ke Stadion Manahan
Ketua PSSI, Erick Thohir, melakukan kunjungan ke Stadion Manahan, Solo, dalam rangka pengecekan kelayakan penerapan VAR, Minggu (4/6/2023). (Bola.com/Radifa Arsa)

Bergulirnya Liga 1 2023/2024 yang berbarengan dengan Pemilu 2024 membuat aturan terkait penonton diperketat. Jumlah penonton kandang dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas stadion.

Selain itu, PSSI dan PT LIB juga menghapus jatah atau kuota suporter tamu. Regulasi ini menimbulkan banyak pro-kontra di kalangan suporter.

Sementara untuk meningkatkan kualitas Liga 1, PSSI dan PT LIB menggunakan Video Assistant Referee atau VAR. Rencananya, VAR akan diberlakukan mulai Februari 2024, saat Liga 1 2023/2024 memasuki putaran kedua.

Selain penggunaan VAR, setiap klub Liga 1 juga diwajibkan memasang LED Board. Karena, PSSI ingin Liga 1 bisa naik kelas.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya