Setelah Manchester United, Arsenal Resmi Tolak Gabung Liga Super Eropa

Klub raksasa Liga Inggris, Arsenal, baru-baru ini mengumumkan sikap terbarunya dengan menolak terlibat dalam European Super League. Dalam pernyataannya, The Gunners dengan tegas menyatakan kesetiaan mereka terhadap kompetisi UEFA.

oleh Razaqa Hariz diperbarui 22 Des 2023, 22:00 WIB
Diterbitkan 22 Des 2023, 22:00 WIB
Logo Arsenal
Arsenal bergabung dengan klub-klub Liga Inggris lainnya, seperti Manchester United, Manchester City, Tottenham, dan Chelsea. Kelima klub tersebut, bersama dengan klub lainnya secara terang-terangan menolak keterlibatan saat liga kontroversial tersebut diinisiasi kembali. (doc. Arsenal)

Liputan6.com, Jakarta - Klub raksasa Liga Inggris Arsenal mengumumkan sikap dengan menolak terlibat dalam European Super League. Dalam pernyataannya, The Gunners dengan tegas menyatakan kesetiaan mereka terhadap kompetisi UEFA.

Mereka bergabung dengan klub-klub Liga Inggris lain seperti Manchester United, Manchester City, Tottenham, dan Chelsea, yang juga mengambil langkah serupa. Kelima klub tersebut, bersama dengan tim lainnya secara terang-terangan menolak keterlibatan saat liga kontroversial tersebut diinisiasi kembali.   

"Kami akan terus bermain di kompetisi UEFA dan terus bekerja sama dengan sesama klub Eropa dan Asosiasi Klub Eropa (ECA)," tulis situs resmi Arsenal.

Sebelumnya, Pengadilan Eropa di Luksemburg mengambil keputusan bahwa UEFA dan FIFA telah 'menyalahgunakan posisi dominan' dengan mengancam 12 klub pencetus Liga Super Eropa pada tahun 2021. Tanpa menunggu lama, penyelenggara Super League segera meluncurkan versi terbaru dari proyek mereka. Saat ini, hanya dua klub besar Spanyol, yaitu Barcelona dan Real Madrid, yang tetap loyal terhadap konsep Super League.  

“Klub sepak bola Arsenal mencatat keputusan Pengadilan Eropa pada Kamis, 21 Desember 2023 dan posisi kami terkait European Super League tidak berubah," jelasnya.

Promotor A22 menyatakan bahwa 'monopoli UEFA telah berakhir, sepak bola kini menjadi lebih bebas'. Mereka berencana untuk membuat sebuah kompetisi pria yang terdiri dari 64 tim papan atas Eropa, dibagi menjadi tiga divisi, dengan tujuan untuk merusak dominasi Liga Champions UEFA.

 

Kompak dengan Tim Raksasa Inggris Lainnya

Logo Ilustrasi MU
Suasana di luar kandang Manchester United (MU), Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Sebelum Arsenal, lima klub lainnya seperti Manchester United, Manchester City, Tottenham, dan Chelsea telah lebih dahulu mengeluarkan pernyataan terkait European Super League. Kelima klub tersebut menolak proposal terbaru untuk bergabung dalam liga kontroversial tersebut.   

MU menjadi tim pertama di antara enam klub besar Liga Inggris yang mengumumkan pernyataan menolak sebagai respons terhadap isu tersebut.

"Posisi kami tidak berubah. Kami tetap berkomitmen penuh untuk berpartisipasi dalam kompetisi UEFA, dan menjalin kerja sama positif dengan UEFA, Liga Premier, dan sesama klub melalui ECA untuk kelanjutan pengembangan sepak bola Eropa," tulisnya disitus resmi MU.

Bisa Ditendang dari Liga Inggris oleh PM Rishi Sunak

Gantikan Liz Truss, Rishi Sunak Resmi Jabat PM Inggris Termuda
Perdana Menteri Inggris yang baru Rishi Sunak tiba di Downing Street setelah kembali dari Istana Buckingham di London, Selasa (25/10/2022). Rishi Sunak secara resmi ditunjuk oleh Raja Inggris Charles III menjadi PM Inggris yang termuda. (AP/Frank Augstein)

Jika ada klub dalam Liga Inggris yang berkeinginan untuk bergabung dengan European Super League, pemerintah Inggris berkomitmen untuk melarang tindakan tersebut.

Meskipun keputusan mengejutkan dari Pengadilan Eropa memberikan semangat baru bagi pendukung Super League, Rishi Sunak mendorong agar RUU Tata Kelola Sepak Bola yang akan datang digunakan untuk menghambat partisipasi klub-klub Inggris dalam liga baru.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya