Bola Ganjil: Sejarah Panjang Rivalitas Argentina dan Brasil, Diawali Serangan Media

Argentina dan Brasil menciptakan salah satu rivalitas tersengit di dunia sepak bola. Persaingan kedua negara sangat tinggi karena memiliki banyak bumbu pemanas.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 23 Des 2023, 00:30 WIB
Diterbitkan 23 Des 2023, 00:30 WIB
Foto: Momen Lionel Messi Kasih Paham ke Rodrygo saat Pertandingan Brasil Vs Argentina
Adu argumentasi terjadi antara pemain Timnas Brasil, Rodrygo (tengah), dengan pemain Timnas Argentina Lionel Messi (kiri) dan Rodrigo De Paul saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona CONMEBOL yang berlangsung di Maracana Stadium, Rio de Janeiro, Rabu (22/11/2023) pagi WIB. (AFP/Carl De Souza)

Liputan6.com, Jakarta - Argentina dan Brasil menciptakan salah satu rivalitas tersengit di dunia sepak bola. Persaingan kedua negara sangat tinggi karena memiliki banyak bumbu pemanas.

Salah satunya adalah sejarah panjang. Sejak pertama kali bertemu tahun 1914, tidak butuh waktu lama bagi keduanya untuk bermusuhan.

Insiden pertama terjadi 1920. Media Argentina menulis artikel yang menghina Brasil sebelum laga. Berita tersebut sampai membuat beberapa penggawa Selecao memilih mundur dari skuad.

Alhasil Brasil cuma menurunkan delapan pemain. Argentina pun menuruti dengan jumlah sama dan partai tetap berlangsung. Argentina akhirnya berjaya 3-1.

Brasil kembali protes saat bertemu Argentina di final Copa America 1937. Selecao meninggalkan lapangan saat pertandingan segera selesai dalam kedudukan tertinggal 0-2. Dalam pembelaannya, Brasil mengaku pemain mereka menjadi korban rasisme.

 

Aksi Protes Brasil

Foto: Kerusuhan Pecah saat Laga Brasil Vs Argentina di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Lisandro Martinez dkk Sempat Ikut Melerai
Kericuhan suporter Argentina dan petugas keamanan sebelum laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Brasil melawan Argentina di Stadion Maracana, Brasil, Rabu (22/11/2023) WIB. Kerusuhan tersebut dipicu dari aksi saling cemooh antara suporter Brasil dan Argentina. (AP Photo/Silvia Izquierdo)

Perseteruan kembali hadir pada turnamen bertajuk Copa Roca, Januari 1939. Argentina meraih kemenangan 5-1 pada laga pertama, dengan Brasil membalas 3-2 di duel selanjutnya.

Belum mengenal sistem agregat, pertandingan ketiga harus digelar. Namun, partai itu baru berlangsung 13 bulan kemudian. Argentina masih tidak terima kontroversi yang terjadi di pertandingan kedua.

Ketika itu Brasil berjaya berkat penalti di menit akhir. Keputusan wasit membuat Argentina marah. Sebagai protes, seluruh pemain meninggalkan lapangan. Brasil kemudian memasukkan penalti tanpa ada kiper di gawang lawan.

Laga ketiga sendiri berakhir imbang 2-2. Duel keempat pun dilaksanakan. Argentina keluar sebagai pemenang lewat skor 3-0.

 

Polisi Turun ke Lapangan Memisahkan Pemain

Argentina U-17 vs Brasil U-17
Claudio Echeverri menjadi bintang bagi Argentina U-17. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Konflik kedua negara memuncak pada duel Copa Roca lainnya tahun 1945 saat Brasil berjaya 6-2. Striker Ademir Menezes bermain kasar dengan mencederai kaki pemain Argentina Jose Batagliero hingga retak.

Ketika berduel di Copa America setahun berselang, pemain Brasil lain kembali melakukan kekerasan. Kali ini Jair Rosa Pinto yang mencedera Jose Salomon.

Pemain Argentina tidak terima dengan permainan keras rival. Perkelahian massal terjadi. Penonton ikut turun ke lapangan dan polisi antihuru-hara terpaksa beraksi.

Tidak Bertemu 1 Dekade Lebih

ilustrasi bola ganjil
bola ganjil (Liputan6.com/Abdillah)

Setelah laga itu Argentina dan Brasil saling menghindar karena kekerasan sudah melebihi batas. Perseteruan mereka pun mereda selama sekitar satu dekade.

Sampai akhirnya kedua negara tidak punya pilihan untuk bertanding, menyusul undian yang mempertemukan mereka di Copa America 1956.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya