Liputan6.com, Jakarta - Marc Marquez mengakhiri hubungan 11 tahun dengan Honda agar bisa kembali mencicipi kemenangan di MotoGP. Dia rela turun kasta dan memangkas gaji agar bisa memperkuat tim satelit Ducati, Gresini Racing.
Juara dunia delapan kali itu tidak salah mengambil keputusan. Dia mencatat waktu terbaik keempat pada tes pascamusim di Valencia, bulan lalu. Pembalap asal Spanyol tersebut juga terlihat kembali tersenyum karena mengendarai motor yang membantunya bersaing.
Baca Juga
Namun, itu bukan berarti Marc Marquez bakal mudah menduduki podium tertinggi. Mantan pengendara Ducati Andrea Dovizioso menyebut masa lalu sebagai contoh.
Advertisement
Jorge Lorenzo juga meninggalkan pabrikan asal Jepang (Yamaha) yang memberinya tiga gelar juara dunia pada 2017. Dia menerima pinangan Ducati yang coba bangkit sejak Casey Stoner mempersembahkan titel pada 2007.
Namun, Lorenzo gagal membayar kepercayaan. Dia menempati peringkat tujuh dan sembilan selama dua musim menunggangi Desmosedici.
Sementara Dovizioso yang membela Ducati lebih lama, menjadi runner-up tiga musim beruntun pada 2017-2019. Dia hanya kalah dari Marquez.
Dovizioso Penasaran Kinerja Marquez di Ducati
Dovizioso menilai nasib Lorenzo bisa dirasakan Marquez. Sebab, juara dunia delapan kali itu perlu beradaptasi dengan berbagai hal.
"Jorge tiba di Ducati dan berpikir bakal mengalahkan siapa saja. Pada akhirnya, itu tidak terjadi. Kita lihat bagaimana dengan Marc. Saya juga penasaran," kata Dovizioso.
"Akan menarik. Marc bakal memiliki kecepatan dan harus menyesuaikan diri. Pertama menyangkut pengereman. Kedua menyangkut kendaraan."
"Motor sekarang lebih menuntut fisik dan ketepatan. Marc belum merasakan itu karena biasanya dia berada di belakang Ducati," sambung Dovizioso.
Advertisement
Penurunan Kinerja Marc Marquez
Marquez sebelumnya menegaskan tidak bakal mencoba membidik gelar juara dunia pada musim 2024.
"Saya masih jauh di bawah level terbaik. Saya juga tidak bisa menggunakan pendekatan itu. Saya tidak mungkin melakukannya karena tidak pernah menang dalam dua tahun," kata Marquez.
"Yang pertama saya incar adalah membangun kepercayaan diri, mencari landasan, lalu menggunakannya untuk lebih cepat dan berkembang di masa depan,"Â lanjutnya.
Marquez terkena cedera pada seri pembuka MotoGP 2020. Ditambah penurunan kinerja Honda, dia gagal terlibat persaingan gelar juara hingga 2023. Marquez bahkan belum pernah memenangkan balapan dalam dua musim terakhir.