Liputan6.com, Jakarta - Patrick Kisnorbo mencetak sejarah ketika dipercaya menangani Troyes pada November 2022. Dia jadi pria Australia pertama yang melatih klub dari negara lima besar Eropa.
Kisnorbo terpilih berbekal catatan gemilang bersama Melbourne City. Di klub tersebut, dia membawa tim merebut tiga gelar hanya dalam satu setengah musim.
Reputasi tersebut meyakinkan Troyes untuk mempekerjakannya mengisi kursi pelatih menyusul pemecatan Bruno Irles. Namun dia gagal mengulang kesuksesan.
Advertisement
Kisnorbo hanya mampu mempersembahkan satu kemenangan dari 23 pertandingan Ligue 1. Dengan kinerja tersebut, tidak heran Troyes tergusur ke Ligue 2. Mereka berada 12 poin tertinggal dari zona aman.
Meski begitu, manajemen Troyes tetap mempercayainya dalam usaha kembali ke kasta tertinggi sistem kompetisi sepak bola Prancis.
Sayang sosok berusia 42 tahun tersebut urung mengangkat tim. Troyes bahkan terseret persaingan degradasi Ligue 2 karena hanya meraih dua hasil maksimal pada 15 partai awal 2023/2024. Kesabaran klub akhirnya habis dan memberhentikan Kisnorbo.
Total, Kisnorbo menangani Troyes dalam 40 pertandingan di seluruh kompetisi dan memetik tiga kemenangan. Dia hanya memiliki persentase kemenangan 7,5 persen.
Â
Ada yang Lebih Buruk dari Inggris
Angka tersebut membuat Kisnorbo masuk nominasi sebagai salah satu pelatih terburuk sepanjang sejarah. Namun, nyatanya ada tiga nama yang memiliki catatan lebih buruk hanya dari Inggris.
Minimal bekerja di 10 laga agar penilaian lebih obyektif, Steve Wigley adalah salah satu di antaranya. Dia melatih Southampton pada awal 2004/2005 setelah Paul Sturrock pergi mendadak. Dalam 14 pertandingan, dia cuma membawa timnya sekali berjaya atau 7,1 persentase kemenangan.
Selanjutnya ada Alan Pardew. Dia meneruskan kerja Tony Pulis pada November 2017. Selama berkarya di The Hawthorns, Pardew juga hanya meraih satu kemenangan. Tapi, dia meraihnya dalam 18 laga atau 5,6 persentase kemenangan.
Â
Advertisement
Nol Persen Kemenangan
Wigley dan Pardew sudah mengecewakan, tapi ada yang lebih buruk lagi. Terry Connor menggantikan Mick McCarthy di kursi pelatih Wolverhampton Wanderers pada Februari 2012.
Dia memiliki 13 pertandingan untuk mengangkat tim. Namun, Connor sama sekali gagal meraih kemenangan. Wolves pun tergusur dari Liga Inggris.
"Pemain sudah memberikan segalanya sepanjang musim. Tapi yang jelas kami memang tidak layak berada di liga ini," ungkapnya kala itu, dilansir Guardian.