Kronologi Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal Dunia di Usia 43 Tahun

Lifter kebanggaan Indonesia Lisa Rumbewas sudah dirawat di rumah sakit di kota Jayapura sejak 6 Januari 2024.

oleh Thomas diperbarui 14 Jan 2024, 14:46 WIB
Diterbitkan 14 Jan 2024, 14:45 WIB
Lisa Raema Rumbewas
Atlet angkat besi Lisa Raema Rumbewas hanya menempati peringkat empat di Olimpiade Beijing 2008. AFP PHOTO/JUNG YEON-JE JUNG YEON-JE / AFP

Liputan6.com, Jakarta- Kabar duka bagi dunia olahraga Indonesia datang pada Minggu 14 Januari 2024 dinihari. Atlet angkat besi yang pernah mengharumkan nama Indonesia Lisa Rumbewas meninggal dunia pada usia 43 tahun di Rumah Sakit Umum Daerah Jayapura Papua.

Rupanya Lisa Rumbewas sudah dirawat di Rumah Sakit Provita Jayapura sejak 6 Januari lalu. Menurut pengakuan ibunda Lisa, Ida Aldamina Korwa, putrinya meninggal setelah penyakit epilepsinya kambuh pada 6 Januari. Akibatnya Lisa terjatuh dan sempat tidak sadarkan diri. Keluarga Lisa langsung membawanya ke Rumah Sakit Provita Jayapura.

“Kebetulan saat itu obatnya habis, ketika kambuh di malam hari dia di kamar. Ia terjatuh, tak sadar dan keningnya sudah berdarah. Kami bawa ke Rumah Sakit Provita, tiga hari dirawat di sana, kami dirujuk ke RSUD Jayapura di Senin siang hingga anak kami menghembuskan napas terakhirnya dini hari tadi,” ujar Ida dalam keterangan tertulis yang dikirim NOC Indonesia

Ida mengatakan, selama di rumah sakit, Lisa juga sempat mengalami kejang yang cukup parah. Tim dokter telah memberikan obat anti-kejang dan beberapa obat lainnya.

“Ketika di rumah sakit katanya juga ada infeksi paru-paru dan kadar albumin juga sempat turun,” kata Ida yang mengatakan pihak keluarga masih berusaha mencari lokasi peristirahatan terakhir untuk Lisa. Rencanya Lisa akan dimakamkan pada Senin 15 Januari 2024.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Duka Mendalam Kepergian Lisa Rumbewas

Foto Asian Games 2018, Tim Indonesia, Legenda Indonesia
4. Lisa Raema Rumbewas (angkat Besi Putri 48 Kilogram) - Meraih medali perunggu Asian Games 2002. (AFP/Jung Yeon-Je)

Sementara itu Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) menyampaikan rasa bela sungkawa mendalam atas kepergian Lisa Rumbewas. Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengatakan kepergian Lisa Rumbewas meninggalkan duka mendalam bagi dunia olahraga Indonesia, khususnya bagi keluarga besar NOC Indonesia.

“Kami kehilangan pahlawan olahraga, mentor, dan inspirasi bagi banyak atlet muda. Lisa Raema Rumbewas bukan hanya seorang atlet yang mengukir prestasi, tetapi juga merupakan sosok pejuang yang berdedikasi, semangat, dan kebanggaan bagi Indonesia. Kepergiannya adalah kehilangan besar bagi dunia olahraga. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi masa sulit ini,” ujar Okto, sapaan karib Raja Sapta.


Rekam Jejak Prestasi Lisa Rumbewas

Lisa Rumbewas lahir pada 10 September 1980 dari pasangan Luvenus Rumbewas dan Ida Aldamina Korwa. Nama Lisa Rumbewas mencuri hati pecinta olahraga Indonesia ketika debut di panggung Olimpiade 2000 Sydney. Kala itu kategori putri angkat besi baru pertama kali dipertandingkan.

Penampilan puteri angkat besi dari Bumi Cenderawasih ini cemerlang. Ia mampu mengamankan medali perunggu di kelas 49kg. Namun, beberapa hari berselang Izabela Dragneva (Bulgaria) rivalnya yang naik di podium kedua terbukti positif doping, alhasil Lisa pun berhak atas perak tersebut.

Lisa kembali tampil di Olimpiade Athena. Ia kembali membuat Merah Putih. Bangga dengan membawa pulang medali perak di kelas 53kg.

Turun di Olimpiade Beijing 2008, Lisa saat itu harus puas di urutan keempat. Namun ia diuntungkan. Pasalnya, uji sample doping 2008 yang dilakukan tahun 2016 menyatakan hasil Natassia Novikava (Belarusia) yang mendapat medali perunggu adalah positif.

Alhasil, medali tersebut jatuh ke tangan Lisa. Penyerahan medali secara seremonial diberikan oleh senior Komite Olimpiade Internasional Rita Subowo dan Ketua NOC 2015-2019 Erick Thohir.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya