Liputan6.com, Jakarta - Tim Indonesia menyelesaikan persiapan akhir jelang laga perdana Piala Thomas dan Uber 2024, Jumat (26/4/2024). Jajaran pelatih selanjutnya mengatur strategi, termasuk dalam komposisi pemain.
Manajer tim sekaligus Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja memastikan skuad Merah Putih dalam kondisi prima dan siap tempur.
"Sejauh ini sampai tadi latihan terakhir sebelum besok memulai pertandingan, kita bersyukur semua menjalankan program latihan dengan baik. Saya berpesan untuk terus menjaga kondisi dan kesehatan. Secara kesiapan seluruh atlet sudah siap bertanding," kata Ricky pada keterangan resmi PP PBSI.
Advertisement
Tim Thomas Indonesia akan memulai perjuangan di Grup C melawan Inggris, sementara tim Uber bersua Hong Kong pada Sabtu (27/4/2024). Di atas kertas, kekuatan Indonesia unggul, tapi Ricky mengingatkan untuk tidak meremehkan lawan.
"Saya dan para pelatih akan berdiskusi untuk menentukan siapa saja yang akan turun di laga perdana. Pastinya pemilihan berdasarkan siapa yang paling siap secara teknis maupun non teknis, kami juga akan menghitung bagaimana rekor pertemuan dan kebutuhan lainnya. Siapapun yang turun besok adalah yang terbaik," tutur Ricky.
Peraih medali emas Olimpiade Athena 1996 ini juga mengingatkan kesolidan untuk melewati tantangan berat laga perdana Piala Thomas dan Uber.
"Karena ini adalah turnamen beregu jadi kerjasama tim harus solid, siapapun yang diturunkan harus mendapat dukungan penuh oleh semua," ucap Ricky.
Pesan Kapten Tim Piala Thomas dan Uber Indonesia
Sementara itu, kapten tim Fajar Alfian dan Apriyani Rahayu juga mengajak rekan-rekan untuk menjaga kekompakan.
"Menurut saya tim Thomas Indonesia cukup berpeluang untuk kembali merebut juara. Dengan kerjasama dan kekompakan saya rasa kans itu ada. Baik di tunggal maupun di ganda, kekuatan kami merata. Kami siap bertarung siapapun yang dipilih untuk turun," ujar Fajar.
"Kami di tim Uber akan memberikan yang terbaik melawan Hong Kong besok. Kami akan mengeluarkan seluruh kemampuan yang kami punya," sambung Apri.
Advertisement
Faktor Non-Teknis Jadi Pertimbangan
Tidak hanya faktor teknis, faktor non-teknis terutama mental juga terus disiapkan tim Thomas dan Uber Indonesia. Koordinator psikolog tim ad hoc Olimpiade Paris 2024, Lilik Sudarwati yang ikut dalam rombongan tim, tak lelah untuk terus memberikan energi positif bagi para atlet.
"Jadi dari kami tim psikolog mencoba menanamkan energi positif untuk meningkatkan kekompakan tim. Kami juga menyiapkan anak-anak untuk tampil lebih rileks. Mau tunggal pertama, ganda pertama, tunggal kedua dan seterusnya memiliki beban yang sama dan peranan yang sama pentingnya juga," tukas Lilik.
"Selain itu, seluruh anggota tim baik atlet, pelatih dan tim pendukung juga memberikan kontribusi untuk menjadi kesatuan tim yang besar. Environment ini yang coba dibentuk," tambah Lilik.
Lilik sadar betul, tanggung jawab bermain di ajang beregu lebih berat daripada di ajang perorangan, ia pun memberi tips bagaimana untuk mengurangi rasa grogi yang muncul. "Fokuslah di pertandingan masing-masing, jadi tidak perlu melihat ke depan atau ke belakang. Kalah atau menang yang penting harus memberikan yang terbaik," pungkas Lilik.