Perbaikan Rumput Stadion Utama Gelora Bung Karno Ditargetkan Selesai Oktober

Stadion Utama Gelora Bung Karno masih dalam proses revitalisasi. Diperkirakan perbaikan rumut akan rampung Oktober.

oleh Thomas diperbarui 11 Jul 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 06:00 WIB
Revitalisasi Stadion Utama Gelora Bung Karno
Revitalisasi Stadion Utama Gelora Bung Karno

Liputan6.com, Jakarta- Pusat Pengelola Komplek Gelora Bung Karno (PP GBK) saat ini sedang melakukan revitalisasi rumput di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Perbaikan ini ditargetkan bisa selesai pada bulan Oktober 2024.

Kepastian ini diungkap oleh Kepala Divisi Pembangunan dan Pemeliharaan GBK, David Prastyan, pada Rabu (10/7/2024) siang WIB. Proses revitalisasi SUGBK saat ini masih dengan meratakan medium tanah.

"Untuk progres saat ini memang sudah perataan tanah, kami ekspektasi tanggal 21 sudah bisa masuk ditanami rumput. Hingga akhir Juli kita lakukan penumbuhan kekuatan rumputnya. Sehingga akhir Oktober kita sudah bisa lakukan uji fungsi lapangan dan bisa fit untuk persiapan kualifikasi Piala Dunia 2026 di November," ujar David.

Sementara itu Direktur Umum PP GBK, Hadi Sulistia menegaskan bila tata kelola rumput SUGBK tidak dapat disamakan dengan stadion semacam Tottenham Hotspur Stadium atau Santiago Bernabeu milik Real Madrid.

Pasalnya andai tata kelola rumput disamakan dengan dua stadion tersebut maka akan terdapat pengubahan struktur utama bangunan dari SUGBK, yang notabene tidak memungkinkan karena termasuk ke dalam cagar budaya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kelola Seperti Singapura

Revitalisasi Stadion Utama Gelora Bung Karno
Revitalisasi Stadion Utama Gelora Bung Karno

Menurut Hadi yang memungkinkan untuk tata kelola rumput bisa diaplikasikan di SUGBK yakni menilik dari tata kelola yang dilakukan di Stadion Internasional Singapura.

"Untuk bisa mencapai level seperti Tottenham Hotspur Stadium atau Santiago Bernabeu, itu tidak memungkinkan karena harus mengubah struktur bangunan fisik dari stadion utama yang menjadi cagar budaya. Oleh karena itu, kita mencari referensi dari benchmark yang bisa diaplikasikan ke stadion utama itu Singapura," ujar Hadi Sulistia.

"Akan tetapi, untuk kita bisa menjadi seperti Singapura, mereka itu butuh waktu tujuh tahun untuk bisa menyiapkan infrastruktur sehingga bisa seperti sekarang. Alhamdulillah, Singapura sangat kooperatif dengan kita, sehingga mereka bisa memberikan pengalamannya kepada kami. Namun demikian, untuk persiapan nursery, peralatan, itu membutuhkan order dan persiapan yang minimal 12 bulan," imbuh Hadi.


Rencana Induk 2024/2025

Pekerjaan revitalisasi lapangan sepak bola di Stadion Utama GBK merupakan bagian dari rencana induk tahun 2024/2025 untuk menuju GBK yang berstandar internasional. Venue yang memerlukan perawatan rumput terdiri dari Stadion Utama, Lapangan Sepak Bola, Stadion Madya, Baseball, dan Softball. Untuk pemeliharaan rumput seluruh stadion tersebut secara rutin, GBK menyiapkan anggaran tahunan antara Rp5 milyar sampai dengan Rp9 milyar tergantung pada kondisi aktual rumput pada saat akan digunakan.

Timnas Indonesia sendiri memang sudah dipastikan tidak akan memakai GBK saat laga pertama putaran ketika Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia menghadapi Australia yang berlangsung pada 10 September mendatang. Pasukan Shin Tae-yong dijadwalkan main di Surabaya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya