Liputan6.com, Jakarta - Bek timnas Indonesia Pratama Arhan harus mencari klub baru. Dia bisa berganti seragam setelah dilepas klub Korea Selatan Suwon FC untuk musim 2025.
Selain Pratama Arhan, Suwon FC total juga melepas delapan nama lain. Mereka adalah Han Kyo-Won, Kang Sang-wook, Kang Kyo-hun, Park Woo-jin, Kim Hyun-min, Lee Kyung-min, Lachlan Jackson, dan Eljon Sota.
Advertisement
Baca Juga
"Klub tidak akan melupakan dedikasi para pemain yang telah ditunjukkan baik di dalam maupun di luar lapangan. Terima kasih," tulis Suwon FC.
Advertisement
Pratama Arhan didatangkan Suwon FC pada bursa transfer Januari 2024 dengan kontrak setahun dan opsi perpanjangan semusim. Namun, mantan pemain PSIS Semarang ini jarang membela tim dan kerap tak masuk skuad pertandingan.
Pemain berusia 23 tahun tersebut hanya melakoni dua penampilan bersama Suwon FCÂ sepanjang tahun 2024 dengan jumlah empat menit bermain di lapangan.
Pratama Arhan memang masih jarang memperoleh menit bermain semenjak meninggalkan PSIS pada 2022. Sebelumnya, di klub Jepang Tokyo Verdy, dia hanya bermain empat kali dalam dua musim.
Profil Pratama Arhan
Pratama Arhan Alif Rifai atau akrab dipanggil Pratama Arhan adalah seorang pesepak bola muda Indonesia yang kini bermain di Suwon FC, klub kasta teratas dalam sepak bola Korea Selatan.
Lahir di Blora, Jawa Tengah pada 21 Desember 2001, ia dikenal sebagai pemain bertahan yang memiliki kemampuan menyerang yang memukau, terutama melalui lemparan ke dalam jarak jauh yang akurat.
Pratama Arhan berposisi sebagai bek kiri, namun fleksibilitasnya membuat ia mampu beradaptasi di berbagai posisi di lini belakang ataupun di sisi kiri permainan.
Awal karier
Arhan memulai karier sepak bolanya di PSIS Semarang, klub yang membesarkan namanya.
Ia menimba ilmu di akademi PSIS sebelum akhirnya naik ke tim senior pada tahun 2020. Performa impresifnya bersama PSIS menarik perhatian publik sepak bola nasional.
Meski masih berusia muda, Arhan dengan cepat mendapatkan kepercayaan untuk bermain reguler, berkat kemampuan bertahannya yang solid serta keahliannya dalam melepaskan umpan-umpan silang yang berkualitas.
Di Liga 1, Pratama Arhan menunjukkan perkembangan pesat. Selain dikenal sebagai bek tangguh, ia juga mahir dalam eksekusi bola mati dan memiliki kekuatan lemparan ke dalam yang sering kali menjadi ancaman bagi pertahanan lawan.
Potensi besar ini membuat Arhan dipanggil untuk memperkuat timnas Indonesia.
Advertisement
Perjalanan Pratama Arhan di Timnas Indonesia
Debut Arhan di Timnas Indonesia terjadi pada tahun 2021 saat ia tampil di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Penampilannya yang agresif dan penuh semangat segera mendapat pujian dari pengamat sepak bola dan suporter. Ia semakin meneguhkan posisinya sebagai bek kiri utama Timnas, terutama ketika membawa Indonesia ke final Piala AFF 2020 (yang dilaksanakan pada tahun 2021 karena pandemi COVID-19).
Di turnamen tersebut, Arhan menjadi salah satu pemain kunci dengan kontribusi 2 gol dan 2 assist penting yang membantu Indonesia mencapai babak puncak.
Pada ajang selanjutnya Arhan juga masih menjadi opsi utama hingga saat ini, kedatangan pemain diaspora yang memiliki posisi sama seperti Shayne Pattynama, Nathan Tjoe a On, hingga Calvin Verdonk pun tidak membuat pemain 22 tahun ini tersingkir dari Timnas.
Perannya yang konsisten dengan spesialisasi-nya membuat ia diperlukan dalam beberapa situasi. Dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 ia tampil rutin dan berhasil membantu Timnas lolos hingga ronde ketiga
Saat Piala Asia pun ia kerap merepotkan pemain tim lawan dengan aksi pertahanannya, menyerang, dan lemparan ke dalam.
Bahkan saat Timnas U 23 berhasil menjadi kejutan dalam gelaran Piala Asia U 23 dengan berhasil finish di peringkat ke-4, Arhan menjadi salah satu pemain penting dan menjadi pencetak gol penentu saat drama adu penalti dengan Korea Selatan,
Salah satu pertandingan ikoniknya adalah ketika Timnas Indonesia berhadapan dengan Juara Dunia, Argentina.
Rodrigo de Paul dan kawan kawan, sempat beberapa kali direpotkan dengan lemparan ke dalam Arhan yang mengancam gawang Argentina yang saat itu dikawal Emiliano MartÃnez.