Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir membantah adanya isu mafia bola di balik pemecatan Shin Tae-yong dari jabatan pelatih kepala Timnas Indonesia.Â
Sebagaimana diketahui, PSSI telah mengumumkan secara resmi berakhirnya kerja sama mereka dengan juru taktik asal Korea Selatan per Senin (6/1/2025). Keputusan ini tergolong mengejutkan sebab STY sejatinya baru saja diikat kontrak anyar oleh federasi sepak bola Tanah Air pada Juni 2024 lalu.
Advertisement
Baca Juga
Ketika itu, Shin Tae-yong berhasil memenuhi target PSSI dengan membawa tim senior tembus fase gugur Piala Asia 2023 serta mengantar Timnas Indonesia U-23 finis sebagai peringkat 4 Piala Asia U-23 2024.
Advertisement
Kabar liar yang beredar pun mencurigai ada tekanan dari berbagai pihak mulai dari mafia bola hingga Exco PSSI untuk memberhentikan STY. Namun, dugaan tersebut segera ditepis oleh Erick di hadapan awak media.
Dia menyatakan dirinya bukanlah tipe pemimpin yang mau ditekan, dengan hal ini sudah terbukti dari kiprahnya saat membereskan urusan match fixing bersama kepolisian dan operator liga di kompetisi Tanah Air.
"Saya rasa semua tidak benar karena kalian tahu saya ini pemimpin yang tidak bisa ditekan-tekan. Bagaimana PSSI bersama liga melakukan perbaikan match fixing, itu tekanannya jauh lebih berat," ucap Erick Thohir dalam konferensi pers di Jakarta Pusat, Senin (6/1/2025).
"Saya bukan tipe pimpinan yang takut ditekan-tekan, saya percaya apa yang kita jalankan untuk kebaikan semua," tambah pria yang merangkap sebagai Menteri BUMN.
Sudah Pertimbangkan Pecat STY Sejak Lama
Adapun terkait alasan memecat Shin Tae-yong, bukan karena mafia bola, Erick Thohir menjelaskan wacana ini sebenarnya sudah muncul dari sebelum laga Timnas Indonesia vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Oktober lalu.
Ada dinamika cukup tinggi yang terjadi kala itu, sehingga memunculkan pertimbangan pisah dengan juru taktik asal Korea Selatan. Secara umum, aspek komunikasi dan taktikal banyak disebut-sebut sebagai alasan utama oleh Erick.
Walau begitu, Ketum PSSI menegaskan hubungannya dengan Shin Tae-yong tetap terjaga baik, dengan mantan pelatih Timas Indonesia juga diklaim sudah legawa menerima keputusan ini.
"Sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan (pemecatan STY) saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat," papar Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Senin (6/1/2025) WIB.
"Makanya hari ini yang terbaik. Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari. Dan kemudian kita mencari figur yang bisa memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain," tandasnya.
Advertisement
Patrick Kluivert Jadi Pengganti STY
Sementara itu, Patrick Kluivert sudah santer dikabarkan bakal jadi pengganti Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.
Erick Thohir, dalam konferensi pers Senin (6/1/2025) sejatinya masih enggan membeberkan secara gamblang nama spesifik juru taktik yang ditunjuk.
Walau begitu, pakar transfer Fabrizio Romano mengonfirmasi Kluivert akan meneken kontrak berdurasi dua plus dua tahun dengan PSSI dan rencananya diperkenalkan secara resmi pada 12 Januari mendatang.