Cek Fakta: Mengonsumsi Minuman Panas Tidak Terbukti Bisa Usir Virus Corona COVID-19

Viral klaim yang menyebut tentang mengonsumsi minuman panas atau hangat bisa menyembuhkan COVID-19. Faktanya?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Mar 2020, 17:15 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2020, 17:15 WIB
Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Tentang Virus Corona
Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Tentang Virus Corona

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang mengonsumsi minuman hangat atau panas bisa menyembuhkan penyakit yang dipicu virus corona baru atau COVID-19 beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Dweenurrifahst pada 23 Maret 2020.

Berikut narasinya:

Sekarang pihak China sudah mengerti ciri-ciri dari virus COVID-19 berkat berbagai otopsi yang telah mereka lakukan. Ciri khas virus ini adalah menyumbat saluran-saluran pernafasan dengan lendir kental yang mengeras dan memblokir saluran pernafasan dan paru-paru. Jadi sebelum menggunakan obat, harus terlebih dahulu membuka sumbatan saluran pernafasan, agar pengobatan dapat berfungsi maksimal.

Namun, ini semua memakan waktu beberapa hari. Rekomendasi mereka untuk menjaga diri agar survive adalah:

*1. Minum banyak cairan yang panas (kopi, sup, teh, air hangat)*

*Selain itu, menyeruput sedikit air hangat setiap 20 menit, supaya rongga mulut tetap lembab, dan ini juga mengusir semua virus yang telah masuk ke mulut hingga ke perut, di mana ia akan dinetralkan oleh asam di lambung, sehingga tidak bisa sampai ke paru-paru*

*2. Berkumur dengan bahan antiseptic dalam air hangat, seperti cuka, garam atau lemon*

Kalau bisa lakukanlah ini setiap hari.

*3. Virus ini menempel di rambut dan pakaian. Bisa dibunuh oleh deterjen atau sabun, tetapi anda harus langsung mandi/shower setelah setiap pulang dari perjalanan*

*Jangan duduk dulu tetapi langsung pergi ke kamar mandi*

*Kalau tidak bisa mencuci pakaian setiap hari, digantung supaya kena sinar matahari, yang juga akan menetralkan virus*

*4. Mencuci semua permukaan yang terbuat dari logam dengan baik, karena virus bisa bertahan hingga sembilan hari di situ*

*Berhati-hati sehingga tidak menyentuh rel pegangan tangan, gagang pintu, dst*

*Pastikan di rumah benda-benda itu tetap bersih, dibersihkan dan dilap secara teratur*

*5. Jangan merokok*

*6. Mencuci tangan setiap 20 menit dengan sabun yang berbusa. Lakukan ini selama 20 detik dan mencuci tangan secara menyeluruh*

*7. Makan buah-buahan dan sayuran. Coba menaikkan jumlah zat besi, bukan hanya sekedar vitamin C*

*8. Hewan tidak menyebarkan virus ini kepada manusia. Hanya ada transmisi antar manusia*

*9. Menghindari terkena flu. Ini bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh*

*Menghindari makanan atau minuman dingin*

*10. Apabila anda mengalami rasa tidak nyaman dalam tenggorokan, atau merasa tanda-tanda akan sakit tenggorokan, langsung dilawan dengan metode-metode diatas*

*Virus ini biasa masuk ke dalam sistem tubuh melalui mulut, dan bertahan di tenggorokan selama 3 atau 4 hari sebelum pindah ke paru-paru*

Semoga berhasil, jaga diri kalian, dan silahkan bagikan informasi ini, katanya.

Saya juga mendengar informasi yang mirip dari sumber-sumber lain, dan rupanya ini adalah nasihat yang kredibel yang bisa digunakan masyarakat untuk menjaga diri.

##copasdarigrup Lihat Lebih Sedikit

Konten yang diunggah akun Facebook Dweenurrifahst telah 17 ribu kali dibagikan dan mendapat 529 komentar warganet.

 

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang minuman panas bisa menyembuhkan virus corona atau Covid-19. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci 'virus corona minum air panas'.

Pencarian mengarah pada artikel berjudul "Mandi Air Panas Tidak Membasmi Virus Corona" dimuat situs lifestyle.kompas.com, pada 23 Maret 2020.

Berikut isinya: 

"Agar semuanya menjadi jelas, ketahuilah hal ini tidak benar. Dokter menjelaskan mengapa teori ini tidak masuk akal.

"Begitu virus masuk ke tubuh kita, itu tergantung pada sistem kekebalan kita untuk membunuhnya," kata Dr. Claudia Pastides di Babylon Health.

" Mandi air panas dan minuman panas tidak akan dapat mencapai atau membunuh virus karena virus itu berada di dalam sel di tubuh kita."

"Tubuh kita mengatur suhunya dengan sangat hati-hati dan tidak akan membiarkannya naik secara drastis, meskipun kita minum minuman panas dan mandi."

Situs lifestyle.kompas.com tersebut menyatakan, minum dan mandi air panas tidak akan membunuh virus, klaim minum air panas dapat menyembuhkan Covid-19 tidak masuk akal.

Hasilnya terdapat beberapa artikel yang membantah klaim meminum air panas bisa mengobati infeksi virus corona atau Covid-19.

Bantahan minum air panas dapat menyembuhkan Covid-19 juga disebut dalam artikel berjudul "Drinking 60 C water kills virus?" yang dimuat situs chinadaily.com pada 16 Februari 2020.

Dalam artikel dijelaskan, bahwa virus corona atau Covid-19 tidak akan mati pada suhu tinggi. Meminum air panas tidak hanya sia-sia tetapi juga melukai kerongkongan anda.

Sementara itu, dalam artikel No, drinking water doesn't kill coronavirus yang dimuat BBC.com menyebut, rumor tersebut tak terbukti. 

Kalpana Sabapathy, seorang ahli epidemiologi klinis dari London School of Hygiene and Tropical Medicine menjelaskan, infeksi seringkali terjadi setelah seseorang terpapar ribuan atau jutaan partikel virus.

Jadi, menyapu bagian kerongkongan dengan air hangat tidak berdampak.

Mulut hanya salah satu jalur masuk virus. "Seseorang mungkin telah terpapar dari lubang hidung, misalnya," kata Sabapathy.

Virus bisa masuk ke dalam tubuh dengan cara lain, tak hanya akibat menyentuh mulut dengan jari-jari yang terkontaminasi, tapi juga dapat masuk ke dalam tubuh dengan sentuhan di hidung atau bahkan mata.

 

Klaim Asam Lambung Netralkan Virus

 

Kalpana Sabapathy juga menanggapi klaim yang beredar, yang menyebut bahwa virus penyebab COVID-19 yang masuk ke perut akan mati dengan sendirinya. Kata dia, itu tidak benar.

Asam lambung manusia memang memiliki pH antara satu dan tiga, kira-kira sekuat asam pada baterai, yang mampu melarutkan baja.

Namun, Sabapathy menjelaskan, virus pemicu COVID-19 mungkin jauh lebih kuat dari itu.

Penelitian terhadap MERS (Middle East Respiratory Syndrome), penyakit yang menyerang pernapasan yang terjadi akibat virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai dari yang ringan sampai berat, menjadi petunjuk.

Pasca-MERS muncul di Arab Saudi pada 2012, para peneliti menemukan bahwa patogennya, yang juga dipicu virus corona dan merupakan kerabat COVID-19, resisten terhadap asam lambung encer yang bisa ditemukan di lambung seseorang yang baru makan.

Mereka menemukan tanda-tanda bahwa virus telah berhasil masuk ke usus satu pasien, dan menunjukkan bahwa ia dapat dengan mudah menjajah sel-sel lain di usus. 

Belum jelas apakah itu juga berlaku untuk COVID-19. Beberapa pasien telah melaporkan gejala seperti mual dan diare, dan para ahli dari China memperingatkan bahwa ada indikasi patogen dapat menginfeksi saluran pencernaan. Menurut sebuah laporan, lebih dari 50 persen orang dengan COVID-19 memiliki virus di kotorannya, di mana virus itu bertahan lama setelah dibersihkan dari paru-paru.

Kesimpulan

Kabar tentang meminum air panas bisa menyembuhkan virus corona atau Covid-19 ternyata tidak benar. Virus corona tidak mati pada suhu tinggi. Meminum air panas secara langsung hanya akan melukai mulut dan kerongkongan.

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

 

Data: Eka M

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya