Cek Fakta: Tidak Ada Bukti Virus Corona COVID-19 Bagian dari Propaganda

Viral kabar tentang virus corona diciptakan sebagai bagian dari propaganda. Benarkah?

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 24 Apr 2020, 14:24 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 14:24 WIB
Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Tentang Virus Corona
Gambar Tangkapan Layar Kabar Hoaks Tentang Virus Corona

Liputan6.com, Jakarta - Kabar tentang virus corona COVID-19 bagian dari propaganda beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Dionmax pada 22 April 2020.

Akun Facebook Dionmax menulis COVID-19 mirip dengan keadaan yang dialami Libya, Suriah, dan Yaman.

"COVID-19 DICIPTAKAN HANYALAH UNTUK SEBUAH PROPAGANDA

Minggu depan diperkirakan terjadi ledakan kesembuhan dan kehidupan di Indonesia berangsuR normal lagi ..

MUAMMAR KHADAFFI

(Libya yang hancur oleh rakyatnya sendiri, notabene sama2 Aqidahnya).

*HATI - HATI*Indonesia sedang dan akan dibuat seperti Libya, Irak, Suriah dan Yaman.

Pemimpin yg pro akan rakyatnya, namun jadi korban propaganda kapitalis barat & zionis...

Minggu ini menandai enam tahun pembunuhan Presiden Libya Moammar Khadaffi.Saat itu, Khadaffi sedang melarikan diri dari Tripoli ke Sirte, akibat serangan jet tempur barat AS NATO barbar di ibukota Libya yang makin menjadi sejak penerapan no-fly-zone.

Perjalanannya terhenti di tengah jalan ketika jet Perancis dan drone AS menghancurkan konvoi mobilnya.Terluka....Presiden Khadaffi terseok-seok bersembunyi di saluran got, sebelum ditangkap oleh 'pemberontak' buatan AS dan Perancis.

"Jangan tembak, jangan tembak,” kata Khadafi kepada sejumlah tentara NTC yang menyeretnya dari gorong-gorong, seperti dilansir dari Telegraph

Khadafi diarak di jalan setelah diseret dari gorong-gorong.Dengan kepala bersimbah darah dan busana nyaris tanggal seluruhnya, Khadafi menjadi bulan-bulanan sejumlah tentarayang tampak puas dengan kemenangannya. Ada yang menodongkan pistol.Ada yang menjambak rambutnya.Beberapa kali Khadafi terjatuh sambilmengusap wajahnya yang bersimbah darah

Saat tertangkap, Khadafi sudah bersimbah darah.Terluka saat menghindari serangan tentara NATO dan NTC, beberapa menit sebelumnya.Ketika Kadafi ditangkap dan pemberontak mengelilinginya, Kadafi seperti orang idiot

Khadaffi dihajar secara membabi-buta oleh orang yang notabene rakyatnya sendiri. Orang-orang yang telah diantarnya sebagai pemilik GDP tertinggi per kapita di dunia, memiliki angka harapan hidup terpanjang dan angka kemiskinan yang bahkan lebih rendah dibanding Kerajaan Belanda.

Ia disodomi dengan gagang pisau oleh orang yang notabene rakyatnya sendiri yang sudah diprovokasi oleh pemberontak propaganda barat AS NATO barbar, rakyat rela membunuh yang mengantarkannya untuk menikmati pendidikan gratis, layanan kesehatan gratis, listrik gratis, pinjaman tanpa bunga, hingga apartemen gratis saat mereka menikah.

Ia ditembak di kepala dan di dada oleh orang yang notabene rakyatnya sendiri, yang diantarkannya memenuhi universitas-universitas, yang dikuliahkannya ke luar negeri, lengkap dengan gaji bulanan dan mobil, yang tetap diberi tunjangan meski menganggur setelah lulus.

1986, Khadaffi sempat lolos dari maut.Jet tempur AS menjatuhkan bom seberat 1 ton di barak Khadaffi di Bab al-Azizya.Bom itu tepat jatuh di tempat tidurnya, membunuh putrinya yang berusia 2 tahun,yang sering tidur bersamanya.Malam itu, ia tak berada di tempat.

Baik atau buruk, Khadaffi hanyalah seorang Bedouin yang lahir dalam tenda.Ia membenci kemiskinan dan korupnya dunia Arab, yang didominasi dan dieksploitasi oleh AS, Perancis dan Inggris.Ia juga merupakan pendukung Palestina, Nelson Mandela, Tentara Republik Irlandia dan separatis Basque.

Kini rakyat Libya menyesal telah menggulingkan Kadaffi, Libya Telah hancur, Libya telah dalam genggaman barat AS NATO. Rakyat menjadi budak, yang menikmati adalah elit-elit yang rakus kekuasaan.Pilihan revolusi jauh dari harapan.

"Ketika kami berdemonstrasi menjatuhkan Kadaffi kami bermimpi akan menikmati kekayaan negara ini, sekarang kami menyesal"..Kini kami di kelilingi oleh penjahat dan gembong yg haus perang , dan haus akan minyak , kehidupan sangat susah , kemiskinan meningkat dan siang malam kami hidup dalam ketakutan.

Penyesalan selalu datang terlambat.Nikmati lah sekarang hasil SARACEN orang yg haus akan kekuasaan dan minyak.

Rest in Peace, Colonel !!!

BELAJARLAH DARI PENGALAMAN dan BELAJARLAH DARI SEJARAH..

Cukup sudah Libya, Irak, Suriah dan beberapa negara di Timur Tengah yang hancur dan seluruh rakyat yang terlibat menghancurkan negaranya menyesal yang sudah terasut propaganda barat fitnah hoax.

Indonesia tak boleh mengikuti jejak kehancuran akibat kebodohan dan kekonyolan ini..!!!

Sadarlah !!!Waspadalah !!!Jangan mau kita diadu domba sehingga jadi terpecah belah nya bangsa ini, marilah kita pikirkan kesejahteraan anak cucu kita kedepannya...

Belajar dan memahami agar masyarakat paham dan melek politik busuk Negara Super Power yang menggunakan orang2 lokal.

Mari kita ambil hikmah dari pengalaman negara lain yang hancur oleh rakyatnya sendiri, sedangkan yang mengeruk keuntungan adalah Bangsa Asing.

Lagu Kita Masih Sama Indonesia Raya Bendera Kita Masih Sama Merah Putih SALAM DAMAI NKRI.bubarkan kadrun, bubarkan radikalisme," tulis akan Facebook Dionmax.

Konten yang disebarkan akun Facebook Dionmax telah 171 kali dibagikan dan mendapat 107 warganet.

 

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri kabar tentang virus corona COVID-19 merupakan bagian dari propaganda. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci "coronavirus propaganda". Hasilnya terdapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai isu propaganda dengan virus corona COVID-19.

Satu di antaranya artikel berjudul "Disinformation and propaganda during the coronavirus pandemic" yang dimuat situs dw.com. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa isu propaganda turut tersebar bersamaan dengan virus corona COVID-19.

Isu propaganda virus corona COVID-19 muncul di beberapa negara, seperti Rusia, China, dan Amerika Serikat. Hal ini diungkap oleh para ahli di EUvsDisinfo.

Para ahli di EUvsDisinfo telah melacak aliran disinformasi. Mulai dari media-media di Rusia hingga pejabat pemerintahan di Amerika Serikat dan China. Namun, tidak ada yang terbukti.

Liputan6.com kemudian menelusuri tentang peristiwa meninggalnya mantan pemimpin Libya, Muammar Khadafi. Sebuah artikel berjudul "20-10-2011: Akhir Hayat Diktator Muammar Khadafi di Tangan Oposisi" yang dimuat situs Liputan6.com pada 20 Oktober 2019 lalu.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa 20 Oktober 2011, pemimpin Libya yang telah berkuasa selama 42 tahun, 1969-2011, menemui ajalnya. Ia tewas di tangan pasukan oposisi yang disebut tentara Transisi Nasional Libya (NTC).

Kala itu, pria dengan nama lengkap Muammar Abu Minyar al-Khadafi itu jadi buron. Dia menghadapi penuntutan oleh Pengadilan Pidana Internasional yang telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya atas kejahatan terhadap kemanusiaan.

Klaim ledakan kesembuhan

Klaim soal ledakan kesembuhan pasien virus corona COVID-19 pada pekan depan juga belum terbukti. Sebab, hingga Kamis 23 April 2020, jumlah pasien positif COVID-19 terus bertambah.

Informasi ini dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul "Update Corona Kamis 23 April: Total 7.775 Orang Dinyatakan Positif Covid-19". Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa jumlah orang yang dinyatakan positif terinfeksi virus Corona Covid-19 terus bertambah.

Pada Kamis (23/4/2020), jumlah pasien positif COVID-19 bertambah 357 orang. Sehingga totalnya menjadi 7.775 orang.

Data Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, kasus di dunia, termasuk Indonesia menunjukkan kurva yang terus naik. Tidak ada ledakan kesembuhan seperti tertera dalam klaim.

Sementara sejumlah peneliti telah menemukan asal usul virus pemicu COVID-19. Misalnya saja sebuah jurnal yang disusun beberapa peneliti dari associate professor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research.

Informasi ini dikutip dari situs Liputan6.com dengan judul artikel "Ilmuwan: Virus Corona COVID-19 Berasal dari Alam, Bukan Buatan Manusia" yang dimuat pada 18 Maret 2020.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa berdasarkan analisis urutan genom, ada dua kemungkinan. Pertama, virus berevolusi ke kondisi patogen saat ini melalui seleksi alam di inang non-manusia dan kemudian melompat ke manusia.

Proses itu mirip dengan wabah Virus Corona yang terjadi sebelumnya, manusia terinfeksi virus setelah terpapar langsung dengan musang (SARS) dan unta (MERS).

Para peneliti menduga kelelawar sebagai reservoir yang paling mungkin untuk SARS-CoV-2. Namun, sejauh ini belum tercatat ada kasus transmisi langsung dari kelelawar ke manusia.

Kesimpulan

Kabar tentang tentang virus corona COVID-19 bagian dari propaganda belum bisa dibuktikan. Sedangkan tragedi tumbangnya Muammar Khadafi tidak adanya hubungannya dengan virus corona COVID-19. Tumbangnya Khadafi bermula dari revolusi "Arab Spring" bukan karena serangan virus.

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya