Cek Fakta: Gerindra Usul Legalkan Judi untuk Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19? Simak Faktanya

Beredar klaim Gerindra mengusulkan melegalkan judi untuk pulihkan ekonomi di tengah pandemi, simak faktanya.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Jul 2020, 18:14 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2020, 18:14 WIB
Penelusuran Gerindra Usulkan Judi Dilegalkan untuk Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19? Simak Faktanya
Gerindra Usulkan Judi Dilegalkan untuk Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi Covid-19, benarkah?

Liputan6.com, Jakarta- Beredar klaim Partai Gerindra mengusulkan melegalkan judi untuk pulihkan ekonomi di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19).

Kabar tersebut diunggah akun Facebook Evi Margaretha Ompusunggu, pada 16 Juli 2020.Unggahan tersebut berupa tangkapan layar judul artike media online.

Berikut judulnya:

"Demi Pulihkan Ekonomi di Tengah Pandemi, Gerindra Usul Legalkan Judi".

Judul tersebut berdasarkan pernyataan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono.

Unggahan tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

"PARTAI MUNAFIK. Haram jadah...!11, 12 sama PDIP(PKI)"

Benarkah Gerindra mengusulkan melegalkan judi untuk pulihkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.

Penelusuran Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim Gerindra mengusulkan melegalkan judi untuk pulihkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, dengan menghubungi Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman. Namun, sampai artikel ini diturunkan belum memberikan jawaban.

Cek Fakta Liputan6.com kemudian mengunjungi akun Twitter Habiburokhman @habiburokhman. Pada 15 Juli 2020 akun tersebut mengunggah penjelasan terkait usulan Arief Poyuono melegalkan judi untuk pulihkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

Berikut kicauannya:

"Sdh jelas tegas kami sampaikan bahwa apapun yang disampaikan Poyuono tdk ada kaitan dg Gerindra. Ybs sendiri juga mengatakan bahwa dia bicara tidak atas nama Gerindra. Kami waspadai konspirasi hati hitam yang selalu mengkaitkan statement Poyuono dengan Gerindra."

Akun Twitter resmi Parta Gerindra @Gerindra juga mengeluarkan pernyataan terkait usulan melegalkan judi untuk pulihkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, pada 15 Juli 2020.

Berikut isinya:

"Selamat siang. Pernyataan yang keluar dari Arif Puyono tidak mewakili Partai Gerindra. Setiap media yang membuat berita dengan beliau sebagai narasumbernya berarti mempunyai agenda untuk mendiskreditkan Partai Gerindra."

Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search dengan kata kunci 'Gerindra usul legalkan judi'. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul "Gerindra: Usulan Arief Poyuono Legalkan Judi Togel-Kasino Tak Wakili Partai" yang dimuat situs news.detik.com, pada 17 Juli 2020.

Dalam situs tersebut Gerindra menegaskan, usulan Arief Poyuono melegalkan judi togel dan kasino tidak mewakili partai. Gerindra mengatakan, Poyuono tidak memiliki alas hukum yang mengatasnamakan partai.

"Pernyataan Pak Arief Poyuono soal legalisasli judi jelas tidak mewakili dan bahkan tidak ada kaitan sama sekali dengan Gerindra. Kami sudah berulangkali menegaskan bahwa dia tidak memiliki alas hukum mengatasnamakan Gerindra," ujar Juru Bicara Partai Gerindra Habiburokhman dalam pernyataannya kepada wartawan, Jumat (17/7/2020).

Habiburokhman mengatakan, Poyuono saat mengusulkan untuk melegalkan judi togel dan kasino mewakili Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, bukannya Waketum Gerindra. Poyuono sendiri juga tengah disidang Majelis Kehormatan Gerindra karena ucapan soal 'isu PKI dimainkan kadrun'.

"Dia sendiri juga mengatakan bahwa tidak mengatasnamakan Gerindra, melainkan sebagai Ketua Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, akun twitter yang dia gunakan pun namanya @BUMNBersatu. Soal status Pak Arief Poyuono di Partai Gerindra, saat ini persidangan di Majelis Kehormatan sudah memasuki tahap-tahap akhir untuk sebuah putusan yang final," katanya.

Kesimpulan

Klaim Gerindra mengusulkan melegalkan judi untuk pulihkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 tidak benar.

Pihak Gerindra telah menyatakan usulan tersebut bukan mewakili suara partai, namun  hanya pendapat pribadi dari Arief Poyuono.

 

Banner Cek Fakta - Klarifikasi
Banner Cek Fakta - Klarifikasi. (Liputan6.com/Triyasni)

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya