Liputan6.com, Jakarta - Tidur merupakan salah satu kebutuhan paling penting untuk manusia. Kendati dilakukan setiap hari, para ilmuan mencatat ada banyak yang tidak diketahui tentang tidur.
Sebagaimana diketahui, tidur sangat baik untuk mengembalikan sistem kekebalan tubuh, menyeimbangkan kadar hormon, membersihkan racun dari otak, hingga menurunkan tekanan darah.
Mengutip atikel dari Sleep Education, ada enam fakta dan mitos yang sampai saat ini dipercaya oleh masyarakat luas. Berikut ini enam fakta dan mitos soal tidur:
Advertisement
1. Mitos: Setiap orang membutuhkan delapan jam untuk tidur
Fakta: American Academy of Sleep Medicine meremomendasikan kalau orang dewasa harus tidur tujuh jam atau lebih setiap malam secara teratur. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesehatan yang optimal.
Sementara untuk anak-anak dan remaja membutuhkan waktu lebih banyak untuk tidur. Variabilitas individu dalam kebutuhan tidur dipengaruhi oleh faktor genetik, perilaku, medis, dan lingkungan.
Â
2. Mitos: Manusia bisa mengejar jam tidur yang kurang di akhir pekan
Fakta: Dr. Philip Gehrman, asisten profesor psikiatri di University of Pennsylvania mengatakan, hal ini tidak baik dilakukan. Sebabnya, bila lebih banyak tidur di akhir pekan, seorang manusia bakal kesulitan tidur di hari Senin.
"Orang-orang mencoba menutupi sebagian waktu tidur mereka yang kurang di hari sebelumnya pada akhir pekan. Masalah akan muncul karena jadwal tidur tidak teratur. Hasilnya, bisa menyebabkan masalah, yakni ritme tidurnya mengalami perubahan."
"Tidur di akhir pekan bisa saja menyebabkan Anda tidak bisa tidur di Minggu malam. Kemudian Anda malah tertidur pada Senin pagi, yang secara umum merupakan jam kerja," katanya.
Â
Advertisement
3. Mitos: Menonton televisi bisa membantu Anda tertidur
Fakta: Sebagian orang menyukai ada suara televisi yang bisa membantu mereka untuk tidur. Namun, volume dan pencahayaan dari televisi bisa merusak kualitas tidur dan membangunkan Anda di tengah malam.
"Jika Anda menyukai kebisingan saat tidur, lebih baik menggunakan kipas yang menghasilkan kebisingan yang konstan," ujar Gerhman.
Â
4. Mitos: Minum alkohol membuat tidur menjadi pulas
Fakta: Minum alkohol dalam jumlah yang banyak bisa membuat Anda tertidur. Namun, kualitas tidur yang Anda dapatkan tidak bakal sempurna.
"Bahan kimia dari alkohol bisa merusak kualitas tidur dan menyebabkan Anda terjaga di tengah malam. Jadi, jika Anda minum alkohol, Anda tidak bisa tidur nyenyak atau pulas."
"Selain itu, menggunakan alkohol untuk tidur malah meningkatkan kemungkinan Anda menjadi ketergantungan pada alkohol," ucap Gerhman.
Â
Advertisement
5. Mitos: Mimpi tak terjadi setiap tidur
Fakta: Selama ini kita percaya tak semua orang bermimpi saat tidur malam. Namun, riset justru mengatakan sebaliknya. Menurut riset dari National Sleep Foundation, rata-rata orang akan bermimpi empat sampai enam kali setiap malam.
Manusia mengira jika mereka tak bermimpi karena tidak dapat mengingatnya. Namun, periset tak menyakini penyebab beberapa orang yang mampu mengingat mimpinya dengan baik daripada yang lain.
Â
6. Mitos: Mengantuk di siang hari disebabkan oleh tidur malam yang singkat
Fakta: Bila kita tetap merasa lelah meski kita telah tidur selama delapan atau sembilan jam dalam semalam, mungkin kita mengalami sleep apnea atau henti napas sesaat.
Kondisi ini membuat kita terbangun beberapa kali dalam semalam. Ini membuat kita sulit tidur nyenyak yang menyebabkan kita mengantuk saat siang hari.
Advertisement
Tentang Cek Fakta
Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia.Â
Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu.Â
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Â