Berantas Hoaks di Indonesia, TikTok Kerja Sama dengan Tim Cek Fakta

TikTok menyebut negara-negara yang memiliki banyak hoaks, yakni Filipina, Indonesia, Palistan, Australia, dan Selandia Baru.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 05 Okt 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Okt 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi video pendek yang saat ini sedang populer, TikTok bekerja sama dengan tim cek fakta Agence France-Presse (AFP) untuk memberantas hoaks di platform mereka. Kerja sama ini sudah terjalin sejak 1 Oktober 2020.

Kantor berita asal Prancis ini sudah meluncurkan program pengecekan fakta dengan TikTok. Mereka fokus untuk memerangi penyebaran informasi yang salah dan konten menipu dari platform TikTok.

Dilansir dari Digital Information World, program ini dirancang untuk membuat aturan mengenai jenis konten yang diperbolehkan dan dilarang di TikTok. Dengan adanya kerja sama ini, konten menyesatkan bisa diblokir dari TikTok.

Sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, tim cek fakta AFP bakal mencari dan memeriksa keaslian video yang berpotensi menipu dan menyesatkan. TikTok menyebut negara-negara yang memiliki banyak hoaks, yakni Filipina, Indonesia, Palistan, Australia, dan Selandia Baru.

Dengan inisiatif ini, TikTok tidak hanya melawan penyebaran materi palsu dan menipu dengan menghapus konten semacam itu dari aplikasi. Selanjutnya, mereka bakal memberi tahu penggunanya tentang fakta yang sebenarnya. 

Komentar AFP

banner Hoax
banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Direktur Berita Global AFP, Phil Chetwynd mengaku senang dengan kerja sama ini. Dia menyebut TikTok punya visi yang sama dengan AFP, yakni memberantas hoaks yang semakin merajalela.

"AFP dengan senang hati memanfaatkan pengetahuan pengecekan fakta global kami untuk proyek yang mendebarkan ini dengan TikTok," katanya.

"Kesepakatan ini juga memungkinkan jurnalis AFP untuk meliput dan melacak tren penipuan dengan lebih baik di situs pengecekan fakta profesional kami," ujar Chetwynd menegaskan.

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya