Cek Fakta: Ada Kuntilanak di Area Pemakaman Singapura? Simak Buktinya

Sebuah postingan diklaim sebagai papan peringatan tentang adanya hantu, mengarah ke sosok kuntilanak, di sebuah area pemakaman Singapura.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 15 Des 2020, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 16:00 WIB
Hoaks Ada Kuntilanak di Area Pemakaman Singapura
Hoaks Ada Kuntilanak di Area Pemakaman Singapura. (Facebook)

Liputan6.com, Jakarta- Sebuah postingan diklaim sebagai papan peringatan tentang adanya hantu, mengarah ke sosok kuntilanak, di sebuah area pemakaman. Pemakaman ini juga diklaim berada di Singapura dan sudah ditutup.

Akun Facebook atas nama Nur JM Mohd - Official mengunggah papan peringatan adanya kuntilanak di sebuah area pemakaman. Di papan peringatan yang diunggahnya itu ada gambar hantu di area pemakaman Singapura.

Begini narasi yang dia buat untuk unggahan papan peringatan berhantu:

"Perhatikan papan peringatan ini".

Di papan peringatan tersebut terdapat sebuah logo dari National Environment Agency. Ini merupakan layanan publik dan pemerintahan yang berbasis di Singapura.

Akun Nur JM Mohd - Official mengunggah itu pada 1 Desember 2020. Hingga saat ini, unggahan itu sudah mendapat 238 respons, 36 komentar, dan 696 kali dibagikan oleh warganet lainnya.

Lalu, benarkah papan peringatan adanya kuntilanak di area pemakaman Singapura?

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Untuk menelusuri kebenaran klaim papan peringatan adanya kuntilanak di pemakaman Singapura, Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya menggunakan CrowdTangle dengan kata kunci: 'beware of ghost icon Singapore'.

Hasil penelusuran mengarah ke Facebook National Environment Agency (NEA). Akun yang berbasis di Singapura ini sudah mendapat centang biru atau terverifikasi dari Facebook.

Melalui akun Facebook resminya, NEA meluruskan papan peringatan adanya kuntilanak di area pemakaman. Mereka menjelaskan papan peringatan itu sudah dimanipulasi.

Peringatan keempat yang aslinya adalah mewaspadai lubang yang berada di area pemakaman, bukan hantu. Begini bantahan dari NEA:

"#FakeNewsAlert Kami menyadari bahwa foto papan peringatan yang diduga diambil di kuburan tertutup, dengan ikon 'waspadalah terhadap hantu', beredar di media sosial. Foto itu dibuat-buat, dan beginilah tampilan papan nama aslinya.

Jika Anda menerima pesan atau kiriman ini, jangan teruskan atau edarkan. Jika Anda tidak yakin, jangan bagikan! #Boo #HalloweenIsOver #HaloDesember

Bagi mereka yang mengunjungi kuburan, perhatikan bahaya nyata, termasuk cabang pohon, tanah yang tidak rata, serangga dan ular, dan kenakan sepatu tertutup saat berjalan di dalam kompleks pemakaman."

 

#FakeNewsAlert We are aware that a photo of a signage presumably taken at a closed cemetery, with a 'beware of ghost'...

Posted by National Environment Agency (NEA) on Tuesday, December 1, 2020

Cek Fakta Liputan6.com juga menemukan bahasan yang sama di AFP Fact Check dalam artikel berjudul: "This image of a sign at a Singapore cemetery has been doctored to include a 'ghost' warning".

Dijelaskan dalam artikel AFP Fact Check, papan peringatan adanya hantu yang tersebar di media sosial sudah diedit. Ikon keempat pada tanda aslinya tampaknya adalah orang yang tersandung lubang, bukan makhluk mitologis.

Media AFP Fact Check juga memastikan kalau papan peringatan itu memang diambil di Singapura. Namun, peringatan adanya hantu diklaim sebagai informasi yang salah.

 

Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Foto dengan klaim papan peringatan adanya kuntilanak di area pemakaman Singapura adalah informasi yang salah. Faktanya, peringatan keempat di papan itu seharusnya berhati-hati terhadap lubang, bukan hantu.

 

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya