Fakta-Fakta di Balik Hoaks Bayi Selamat dari Kecelakaan Sriwijaya Air

Hingga Senin (11/1/2021), warga Facebook masih ada yang mengunggah foto bayi dengan klaim selamat dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 12 Jan 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2021, 08:00 WIB
Gambar Tangkapan Layar Foto yang Diklaim Bayi Korban Selamat dari Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 (sumber: Facebook)
Gambar Tangkapan Layar Foto yang Diklaim Bayi Korban Selamat dari Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 (sumber: Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Hingga Senin (11/1/2021), warga Facebook masih ada yang mengunggah foto bayi dengan klaim selamat dari kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Disebutkan kalau bayi di foto itu terobang-ambing di lautan selama 24 jam.

Namun, klaim bayi selamat dari kecelakaan Sriwijaya Air SJ 182 itu merupakan informasi hoaks. Berikut Cek Fakta Liputan6.com akan memaparkan fakta-fakta di balik hoaks tersebut.

1. Korban Tenggelamnya Kapal KM Lestari Maju

Bayi itu merupakan korban tenggelamnya Kapal KM Lestari Maju pada 3 Juli 2018. Kapal itu tenggelam di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan.

Video bayi selamat di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, bisa dilihat melalui tautan ini.

2. Sering Dijadikan Bahan Hoaks

Ini bukan kali pertama foto bayi korban tenggelamnya Kapal KM Lestari Maju dijadikan bahan hoaks. Foto serupa sempat beredar juga saat terjadi kecelakaan pesawat Lion Air JT 610.

Saat itu, foto yang sama digunakan untuk menyebar hoaks kecelakaan pesawat nahas rute Jakarta - Pangkalpinang yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, 29 Oktober 2018.

3. Identitas Bayi dalam Foto

Dikutip dari suara.com, bayi yang menjadi korban hoaks kecelakaan Sriwijaya Air itu bernama Aditya. Saat kejadian tenggelamnya KM Lestari Maju, dia masih berusia 10 bulan. Aditya tercatat sebagai warga Desa Bontokanang, Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya