Cek Fakta: Makanan-Makanan Ini Belum Terbukti Bisa Membunuh Virus Covid-19

Makanan-makanan yang diklaim bisa membunuh covid-19 di antaranya, air kelapa muda, jeruk nipis, garam, dan madu.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 25 Jan 2021, 16:22 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2021, 18:30 WIB
Klaim makanan-makanan yang bisa bunuh covid-19
Klaim makanan-makanan yang bisa bunuh covid-19. (Facebook)

Liputan6.com, Jakarta - Pada 22 Januari 2021, seorang pengguna Facebook atas nama Renata Kristianti Limuria mengunggah klaim beberapa makanan yang dipercaya bisa membunuh virus corona covid-19. Klaim itu pun disebut obat herbal untuk membunuh covid-19 yang meresahkan dalam setahun terakhir.

Dia mengklaim makanan-makanan yang bisa membunuh virus covid-19 bisa ditemukan dengan mudah. Makanan-makanan itu yakni, air kelapa muda, jeruk nipis, garam, dan madu.

Begini narasinya:

"Tolong bantu dikasih tahu ke saudara² kita yg kena Covid-19 atau yg akan test Rapid dan Swab.

Ini obat herbal yg manjur sekaligus anugerah dari TUHAN yg mudah didapat dan tersedia di lingkungan kita utk membunuh virus.

1 biji air KELAPA MUDA

1 biji JERUK NIPIS diperas

1/2 sendok teh GARAM

2 sendok MADU".

Lalu, benarkah makanan-makanan seperti klaim di atas bisa membunuh virus covid-19 yang sudah melanda lebih dari setahun di seluruh dunia?

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Penelusuran Fakta

CEK FAKTA Liputan6
CEK FAKTA Liputan6 (Liputan6.com/Abdillah)

Untuk membuktikan klaim tersebut, Cek Fakta Liputan6.com menghubungi Ahli Gizi KONI DKI Jakarta sekaligus APKI Approved Educator, Irtya Qiyamulail. Dia pun menjelaskan tentang khasiat air kelapa muda, jeruk nipis, garam, dan madu.

"Makanan-makanan tersebut hanya bisa membantu mengoptimalkan daya tahan tubuh. Namun, tidak bisa dalam sekali minum langsung meningkatkan daya tahan tubuh," katanya melalui WhatsApp.

"Itu juga harus dibiasakan mengkonsumsi pangan bergizi, bersamaan dengan pola hidup sehat," ujar Irtya menambahkan.

Namun, Irtya tidak setuju bila air kelapa muda, jeruk nipis, garam dan madu, disebut herbal untuk membunuh covid-19. Makanan dalam klaim tersebut hanya bisa menjaga pertahanan tubuh.

"Sejauh ini belum ada penelitian yang terbukti kalau makanan tertentu bisa membunuh virus corona. Makanan-makanan yang disebutkan seperti kelapa muda, jeruk nipis dan madu memang mengandung kandungan zat gizi yang bermanfaat untuk membantu menjaga pertahanan tubuh kita."

"Seperti kelapa muda yang mengandung antioksidan, sebagai penambah cairan (rehidras) untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Kemudian, jeruk nipis banyak mengandung Vitamin C. Sedangkan madu mengandung Vitamin C, Vitamin B, asam amino, serta kandungan antioksidan flavonoid dan polifenol," ujarnya menjelaskan.

Sebenarnya, Cek Fakta Liputan6.com pernah membahas klaim air kelapa muda dicampur jeruk nipis dan garam manjur sembuhkan penderita covid-19. Untuk melihatnya, klik tautan ini.

Artikel yang dipublikasikan pada 16 Agustus 2020 itu mengambil penjelasan dari Farmakolog Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof. Dr. Zullies Ikawati, Apt. Dia mengatakan, kabar tersebut belum terbukti secara klinis, sehingga masyarakat diminta untuk tidak mudah menerima informasi yang belum terbukti secara klinis.

"Jika ada kabar-kabar begitu saja yang belum ada buktinya, sebaiknya tidak langsung diterima," kata Zullies saat berbincang dengan Liputan6.com.

Guru Besar Fakultas Farmasi UGM tersebut mengungkapkan, menemukan obat covid itu bukan hal yang mudah, harus dilakukan penelitian mendalam untuk membuktikannya.

"Jika kebetulan saja sembuh ketika minum air kelapa, ya mungkin saja. tetapi, apakah bisa lebih cepat sembuh dari pada yang tidak minum? apakah sudah ada buktinya?," tutur Zulies.

 

 

Kesimpulan

Banner Cek Fakta: Salah
Banner Cek Fakta: Salah (Liputan6.com/Triyasni)

Klaim air kelapa dicampur jeruk nipis, madu dan garam manjur menyembuhkan penderita Covid-19 merupakan informasi yang tidak benar. Untuk menetapkan suatu obat diperlukan proses panjang.

 

Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya