Liputan6.com, Jakarta Hoaks seputar Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat beredar di media sosial, ini membuat masyarakat semakin resah di tengah pemberlakukan upaya untuk memutus penularan Covid-19 tersebut.
Cek Fakta Liputan6.com pun telah menelusuri sejumlah informasi seputar PPKM Darurat, hasilnya sebagian informasi tersebut terbukti hoaks.
Berikut hoaks seputar PPKM Darurat:
Advertisement
1. Pertamina Tutup SPBU untuk Putus Penyebaran Covid-19
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Pertamina menutup Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sejak 12-17 Juli 2021 untuk memutus penyebaran Covid-19. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut narasi informasi Pertamina menutup SPBU untuk memutus penyebaran Covid-19 sejak 12-17 Juli 2021:
"PENUTUPAN SPBU SEMENTARA
12-17 JULI 2021
Sebagai komitmen Pertamina dalam mendukung program pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19"
Benarkah Pertamina menutup SPBU sejak 12-17 Juli 2021 untuk memutus penyebaran Covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi Pertamina menutup SPBU sejak 12-17 Juli 2021 untuk memutus penyebaran Covid-19 hoaks.
Seluruh SPBU dan Agen LPG masih beroperasi dengan normal. Stok BBM dan LPG pun aman dan masih mencukupi bila diperlukan penambahan selama masa PPKM.
2. Tim Covid Hunter Tertibkan Warga Jakarta yang Keluar Rumah setelah Pukul 19.00
Cek Fakta Liputan6.com mendapati informasi Tim Covid Hunter tertibkan warga Jakarta yang keluar rumah setelah Pukul 19.00. Informasi tersebut beredar lewat aplikasi percakapan WhatsApp.
Berikut informasi Tim Covid Hunter tertibkan warga Jakarta yang keluar rumah setelah Pukul 19.00.
"Khusus D.K.I👉
Mulai tanggal 7-30 juli,
mohon seluruh warga JAKARTA tidak keluar rumah di malam hari.
Bila ada keperluan segera penuhi maksimal jam 19.00 sudah di rumah. Akan
ada tim covid hunter lintas sektor yang menertibkan dengan membawa
petugas laboratorium dan ambulance. Langsung di swab di tempat.
Bila reaktif, langsung di isolasi di wisma BKD malam itu juga.
Melaporkan hasil rapat Rapid Hunter di Kodim hari ini :
- dilaksanakan setiap hari mulai hari ini tgl 7 -20 juli 2021
- mulai pkl. 19.30 selama 9 jam dan berkumpul di Kodim
- diikuti oleh polres, kodim, dinkes, satpol PP, BPBD, dishub
- dinkes diminta menyediakan 1 ambulance dan 1 mobil dinas dgn petugas juga melakukan swab random sebanyak 1000 sasaran setiap harinya
- mohon ijin petugas dinkes setiap hari terdiri dari :1 org driver (umum) + 3 org petugas lab kesda di mobil dinas dinkes1 org petugas PSC + 1 org bidang di ambulance
- jadwal petugas sesuai jadwal diatas, memakai rompi kes yg disediakan oleh PSC
- bila ada sasaran yg di swab hasilnya reaktif maka langsung masuk BKD.
Mohon untuk diperhatikan"
Benarkah informasi Tim Covid Hunter tertibkan warga Jakarta yang keluar rumah setelah Pukul 19.00? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, informasi Tim Covid Hunter tertibkan warga Jakarta yang keluar rumah setelah Pukul 19.00 tidak benar.
Kodam Jaya, Polda Metro Jaya dam Pemprov DKI Jakarta tidak pernah mengeluarkan instruksi tentang penertiban warga Jakarta di luar rumah setelah Pukul 19.00 oleh Tim Covid Hunter.
3. Bantuan PPKM Rp 300 Ribu dari Kemensos
Beredar di media sosial dan aplikasi percakapan postingan terkait link untuk bantuan PPKM sebesar Rp. 300 ribu bagi masyarakat. Postingan tersebut ramai dibagikan sejak tengah pekan ini.
Salah satu akun yang mempostingnya bernama Fx Agung M Saputra. Dia mengunggahnya di Facebook pada 7 Juli 2021.
Berikut isi postingannya:
"Cek nama Anda untuk menerima bantuan PPKM sebesar *Rp 300.000*.
Periksa apakah nama Anda ada di daftar untuk menarik manfaat
*Daftar lengkap*http://bantuanppkm.online/pembagian-subsidi/?PPKMjuli"
Lalu benarkah postingan yang menyebut ada bantuan PPKM Rp 300 ribu dengan cara mengklik link tertentu? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan yang menyebut ada bantuan PPKM Rp 300 ribu dengan jalan mengklik link tertentu adalah hoaks.
Simak Video Berikut
Berikutnya
4. Poster Pemkab Sukabumi Berlakukan Perbanyak Pergi ke Masjid saat PPKM Darurat
Cek Fakta Liputan6.com mendapati klaim poster Pemerintah Kabupaten Sukabumi memberlakukan perbanyak pergi ke masjid saat PPKM darurat. Klaim tersebut diunggah akun Facebook Ipang Frantina, pada 4 Juli 2021.
Unggahan klaim poster Pemkab Sukabumi berlakukan perbanyak pergi ke masjid saat PPKM darurat tersebut berupa poster digital yang menampilkan tiga orang, satu orang mengenakan baju loreng hijau, topi dan memegang tongkat, seorang menggunakan baju coklat, topi dan tongkat, satu orang berikutnya menggunakan rompi hijau.
Benarkah klaim poster Pemkab Sukabumi berlakukan perbanyak pergi ke masjid saat PPKM darurat? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, klaim poster Pemkab Sukabumi berlakukan perbanyak pergi ke masjid saat PPKM darurat tidak benar.
Poster tidak resmi dikeluarkan oleh Pemkab Sukabumi dan telah diubah oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.
5. Kecelakaan Akibat Pemadaman Lampu Jalan Saat PPKM Darurat di Malang
Sebuah foto yang diklaim kecelakaan lalu lintas akibat pemadaman lampu jalan selama PPKM Darurat di Malang, Jawa Timur beredar di media sosial. Foto tersebut disebarkan akun Facebook Aab Subastian pada 7 Juli 2021.
Akun Facebook Aab Subastian mengunggah gambar tangkapan layar postingan akun Facebook. Dalam postingan itu terdapan beberapa foto bagian tubuh korban kecelakaan yang mengalami luka.
Terdapat juga narasi berisi klaim adanya kecelakaan lalu lintas akibat pemadan lampu jalan selama PPKM Darurat di Malang.
"Matur nuwun walikota malang pak sutiaji yang terhormat gara" lampu dalan sampean pateni ak di tabrak sepeda dan seng nabrak ora gelem tanggung jawab , masio loro ne perih panas ak ora berobat pak ji wedi ne ngkok di sangkakno kenek covid
Matur nuwun sanget kanggo njenengan"
Konten yang disebarkan akun Facebook Aab Subastian telah 3 kali dibagikan dan mendapat 25 komentar warganet.
Benarkah dalam foto tersebut merupakan kecelakaan lalu lintas akibat pemadaman lampu jalan selama PPKM Darurat di Malang, Jawa Timur? Berikut penelusurannya.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, kabar tentang adanya kecelakaan lalu lintas akibat pemadaman lampu jalan selama PPKM Darurat di Malang, Jawa Timur ternyata tidak benar.
Faktanya, foto yang diklaim korban kecelakaan saat PPKM Darurat di Malang merupakan foto lama yang diunggah kembali di grup Facebook.
6. PPKM Darurat Upaya untuk Menghalangi Hari Raya Iduladha 1442 H
Beredar di media sosial postingan video yang mengklaim PPKM Darurat diberlakukan untuk menghalangi Hari Raya Iduladha 1442 H. Postingan ini ramai dibagikan sejak awal pekan ini.
Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Mudhor Djimbeperkussi. Dia mengunggah postingan video tersebut pada 5 Juli 2021.
Dalam video berdurasi 2 menit 52 detik itu terdapat narasi:
"Iduladha,nanti ada Iduladha engga? rupanya ini jebakan-jebakan luar biasa kok sampai tanggal 20 Juli. Tanggal 20 ada Iduladha dan potong kurban nanti ada kerumunan. Rupanya ada upaya untuk menghalang-halangi supaya tidak Iduladha, Nauudzubillah Min Dzalik"
Selain itu di atas video terdapat narasi: "Covid 19 dan PPKM Darurat hanya propaganda Pemerintah, silahkan menilai sendiri"
Lalu benarkah postingan video yang mengklaim PPKM Darurat diberlakukan untuk menghalangi Hari Raya Iduladha 1422 H? Simak penelusuran Cek Fakta Liputan6.com.
Hasil penelusuran Cek Fakta Liputan6.com, postingan video yang mengklaim PPKM Darurat diberlakukan untuk menghalangi Hari Raya Iduladha 1422 H adalah tidak benar. Faktanya PPKM Darurat diberlakukan karena lonjakan kasus Covid-19 di Tanah Air terutama karena adanya varian baru Virus Corona.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi patner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.